|
MODUL
SOSIOLOGI
Kompetensi Dasar
3. 1
Memahami berbagai jenis dan faktor–faktor perubahan sosial
serta akibat
yang ditimbulkannya
dalam kehidupan masyarakat.
4. 1
Menalar berdasarkan pemahaman dari pengamatan dan diskusi tentang
perubahan sosial
dan akibat yang ditimbulkannya.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
DEFINISI dan
TEORI PERUBAHAN SOSIAL
A. Ringkasan Materi
Perubahan yang terjadi di masyarakat dipengaruhi oleh beberapa hal, baik sifatnya positif maupun
negatif. Misalnya, penggunaan telepon
genggam. Apabila digunakan dengan baik, telepon genggam
bisa berdampak positif karena dapat
digunakan sebagai sumber belajar. Tetapi, telepon genggam juga
dapat berdampak negatif jika disalah
gunakan oleh orang. Tahukah kalian, apa definisi perubahan sosial dan teori–teorinya menurut
para ahli? Nah,supaya kalian mempunyai pemahamannya, bacalah semua uraian materinya
dengan seksama.
1. Definisi Perubahan Sosial
Berikut
beberapa definisi perubahan sosial yang dikemukakan oleh para tokoh
(Martono,2012).
a. Mac Iver (1961)
Perubahan sosial
merupakan perubahan
yang terjadi dalam hubungan sosial atau
sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)..
b. Kingsley Davis (1960)
Perubahan sosial adalah proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
Misalnya, adanya perubahan
dalam hubungan antyara buruh dengan
majikan.
c. Gillin dan Gillin (1957)
Perubahan sosial dianggap sebagai suatu variasi dari cara–cara hidup yang telah diterima, baik karena
perubahan kondisi geografis, komposisi penduduk,
kebudayaan materiil, ideologi, maupun karena adanya difusi atau penemuan baru dalam masyarakat.
d. Samuel Koening
Perubahan sebagai modifikasi–modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia.
e. Selo Soemardjan (1928)
Perubahan sosial sebagai perubahan
pada
lembaga–lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang
mempengaruhi
sistem
sosialnya, termasuk di
dalamnya nilai–nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok–kelompok
dalam masyarakat.
f. Hawley
Perubahan sosial merupaklan setiap perubahan yang tidak terulang
dari sistem sosial sebagai suatu kesatuan.
g. Munandar
Perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi dari bentuk–bentuk masyarakat.
h. Moore (1998)
Perubahan sosial sebagai perubahan penting dari struktur
sosial, yaitu pola–pola
perilaku dan interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat.
i. Macionis
Perubahan sosial merupakan transformasi dari organisasi masyarakat dalam pola piker dan perilaku dalam waktu tertentu.
j. Ritzer
Perubahan sosial
mengacu pada variasi hubungan antarindividu, kelompok,
organisasi, kultur, dan
masyarakat pada
waktu tertentu.
k. Lauer
Perubahan sosial dimaknai sebagai perubahan fenomena sosial di berbagai tingkat
kehidupan manusia, mulai dari tingkat individu
sampai tingkat dunia.
l. Harper (1989)
Perubahan sosial diartikan sebagai perubahan yang signifikan mengenai struktur
sosial
dalam kurun
waktu tertentu. Menurut Harper, perubahan tersebut
mengandung beberapa perubahan struktur
sosial sebagai berikut.
1) Perubahan dalam personal yang berhubungan dengan perubahan-perubahan peran
dan
indovidu–individu baru
dalam sejarah kehidupan manusia.
Misalnya, perempuan hanya menjadi ibu rumah
tangga, tetapi sekarang
banyak dijumpai perempuan yang
juga
bekerja di
luar. Hal ini terjadi
perubahan peran dan fungsi perempuan dalam masyarakat.
2) Perubahan dalam cara berhubungan antarbagian
struktur
sosial. Misalnya,
pada masa lalu dalam kantor pemerintah menggunakan
tenaga manusia, tetapi
saat ini sudah dikenal layanan yang lebih modern dengan sistem online.
3) Perubahan dalam
fungsi–fungsi struktur
yang
berkaitan
dengan apa yang
dilakukan masyarakat dan bagaimana melakukannya. Misalnya, pada zaman
dulu keluarga menjadi sarana pendidikan tingkah laku atau sikap dan ilmu
pengetahuan lainnya bagi
anak. Namun,
saat ini
sudah dikenal sekolah sebagai media memperoleh Pendidikan.
Berdasarkan definisi perubahan sosial yang telah diuraikan oleh beberapa tokoh di atas, dapat disimpulkan perubahanj sosial adalah suatu proses di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial. Unsur–unsur yang mengalami perubahan dalam masyarakat, biasanya mengenai nilai–nilai sosial, pola perilaku, organisasi, stratifikasi sosial, kebiasaan,
dan
lain sebagainya.
Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat mencakup berbagai aspek
kehidupan, seperti Pendidikan, ekonomi, hukum, sosial, teknologi, dan sebagainya. Terjadinya
perubahan sosial
dapat diketahui melalui ciri-ciri berikut ini.
1.
Tidak ada masyarakat yang stagnan, karena
setiap manusia
mengalami perubahan- perubahan, baik terjadi secara lambat maupun cepat.
2. Perubahan yang terjadi di masyarakat tidak dapat diisolasikan di bidang kebendaan
atau spiritual saja.
3.
Perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan
terjadinya disorganisasi yang sifatnya sementara dalam proses penyesuaian diri.
4. Perubahan yang
terjadi pada Lembaga
sosial
akan diikuti dengan perubahan pada
lembaga lainnya.
2. Teori Perubahan Sosial
a. Teori
Evolusi
Teori evolusi mungkin
sering kita dengar dalam ilmu Biologi dan secara garis besar, kalian juga pasti mengetahui inti dari teori ini. Penjelasan Teori Evolusi dalam
ilmu sosial juga tidak jauh berbeda. Teori evolusi menjelaskan bahwa perubahan sosial
terjadi secara
lambat untuk waktu
yang lama di dalam sistem masyarakat.
Menurut
teori ini, perubahan sosial terjadi karena perubahan pada cara
pengorganisasian masyarakat, sistem kerja, pola pemikiran, dan perkembangan sosial.
Perubahan sosial dalam teori evolusi jarang menimbulkan konflik karena perubahannya
berlangsung lambat
dan cenderung tidak disadari.
Menurut Soerjono
Soekanto terdapat tiga
teori utama dalam evolusi:
1) Teori Evolusi Uniliniear.
Teori ini menyatakan bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan yang sesuai dengan tahap–tahap tertentu.
Perubahan ini membuat masyarakat
berkembang dari yang sederhana menjadi tahapan
yang lebih kompleks.
2) Teori Evolusi Universal
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu
melalui tahapan tertentu yang tetap karena
menurut teori ini kebudayaan
manusia telah
mengikuti suatu
garis evolusi tertentu.
3) Teori Evolusi Multiliniear
Teori ini menyatakan bahwa perubahan sosial
dapat terjadi dalam beberapa cara,
tetapi cara tersebut akan mengarah ke arah yang sama, yaitu membentuk
masyrakat yang lebih baik.
Sumber: https://blog.ruangguru.com
b. Teori
Siklus
Teori siklus
menyatakan bahwa perubahan sosial ini bagaikan roda
yang sedang berputar,
artinya perubahan
zamam merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh manusia dan tidak
dapat dikendalikan oleh siapapun.
Bagaimanapun seseorang berusahan
untuk mencegah terjadinya perubahan
sosial mereka
tidak akan mampu,
karena perubahan
sosial
sudah seperti sifat
alami yang dimiliki setiap lingkungan
masyarakat.
Sumber: https://blog.ruangguru.com
. Latihan Soal
I. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!
1.
Jelaskan perubahan sosial menurut
Kingsley Davis!
2.
Sebutkan perubahan struktur
sosial menurut
Haper!
3.
Sebutkan aspek yang mengalami perubahan dalam masyarakat!
4.
Jelaskan teori perubahan evolusi!
5. Jelaskan teori perubahan siklus!
KEGIATAN PEMBELAJARAN
2
JENIS–JENIS PERUBAHAN SOSIAL
A. Ringkasan
Materi
Masyarakat merupakan kelompok individu yang dinamis. Banyak faktor yang
dapat mendorong terjadinya perubahan pada masyarakat, baik itu ideologi, kebijakan
pemerintah, maupun gerakan massa. Perubahan yang berdampak pada interaksi sosial,
norma (aturan), dan unsur kebudayaan yang dikenal dengan perubahan
sosial budaya.
1. Perubahan Lambat (Evolusi) dan Perubahan Cepat (Revolusi)
a. Perubahan Lambat (Evolusi)
Kalian pasti pernah mendengar istilah evolusi yang
dikemukakan
oleh
Darwin. Menurut Bohannan,
evolusi merupakan perubahan yang lama
dengan rentetan perubahan yang saling
mengikuti dengan lambat (Basrowi,2014). Dalam evolusi,
perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa
direncana, karena adanya usaha–usaha
dari masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dan kondisi yang baru.
Evolusi terdiri dari rentetan perubahan
kecil, sehingga kita seringkali tidak
merasakannya. Contohnya dari
masyarakat tradisional
menjadi masyarakat modern.
Inkeles
dalam
Basrowi
(2014),
menggolongkan
teori evolusi
menjadi
tiga
benyuk.
Bentuk
tersebut adalah sebagai berikut.
1) Unilinear Theory of Evolution
Teori ini menjelaskan bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai tahapan–tahapan
tertentu. Tahapan tersebut berawal
dari yang
paling
sederhana,
kompleks, dan sempurna. Tokoh–tokoh yang
menjadi pelopor dari teori ini ialah August
Comte dan
Herbert Spencer. Salah
satu
pendukung teori ini ialah Pitirim A. Sorokin yang berpendapat bahwa
masyarakat berkembang melalui tahap–tahap yang didasarkan pada suatu kebenaran.
2) Universal Theory of Evolution
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu
melalui tahap tertentu yang tetap. Menurut
Herbert Spencer, masyarakat
merupakan
hasil perkembangan dari kelompok homogen
ke kelompok heterogen,
baik
sifat maupun susunannya.
3) Multilined Theories of Evolution
Teori ini memfokuskan pada penelitian–penelitian terhadap tahap–tahap atau fenomena–fenomena perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat.
Sebagai
contohnya,
penelitian tentang pengaruh perubahan
sistem mata pencaharian dari berburu ke pertanian, terhadap sistem kekeluargaan dalam masyarakat
yang bersangkutan.
b. Perubahan Cepat (Revolusi)
Jenis perubahan sosial
selain terjadi secara lambat
juga ada yang terjadi secara
cepat (revolusi). Kamu mungkin
pernah
mendengar istilah revolusi? Seperti Revolusi Prancis, Revolusi Industri, maupun revolusi lainnya. Dapatkah
kamu menguraikan
definisi revolusi itu? Kata revolusi muncul pertama kali dalam teks
politik di Italia pada abad ke–14 yang artinya penggulingan pemerintahan. Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia (2004) revolusi diartikan sebagai suatu perubahan
yang terjadi secara cepat atau mendadak. Perubahan tersebut dianngap revolusi karena mengubah sendi–sendi pokok dari kehidupan masyarakat
seperti sistem kekeluargaan, hubungan
sosial dan lain sebagainya. Revolusi ini sering diawali dengan ketegangan dalam masyarakat yang
bersangkutan.
Secara sosiologi, agar revolusi dapat
terjadi harus memenuhi beberapa
syarat, diantaranya
adalah:
1) Harus adanya
keinginan untuk
mengadakan suatu perubahan.
2) Adanya seorang
pemimpin yang dapat memimpin dalam masyarakat.
3) Adanya
pemimpin yang dapat
menampung keinginan masyarakat agar
terjadi
pergerakan menuju perubahan.
4) Seorang pemimpin harus menunjuk–kan suatu tujuan pada masyarakat.
5) Adanya momentum untuk
memulai suatu
gerakan.
2. Perubahan
Kecil dan Perubahan Besar
a. Perubahan Kecil
Perubahan kecil
ialah perubahan yang terjadi namun unsur struktur
sosial
yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.
Contohnya: perubahan model pakaian, rambut, sepatu, dan lain–lain yang tidak berpengaruh signifikan terhadap masyarakat keseluruhan sebab tidak menimbulkan perubahan
pada lembaga kemasyarakatan.
b. Perubahan Besar
Perubahan besar adalah
perubahan yang terjadi pada unsur–unsur struktur
sosial yang memberi pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya: Pengelolaan pertanian dengan pemakaian alat pertanian dan mesin (traktor) pada masyarakat agraris.
3. Perubahan yang Dikehendaki dan Perubahan yang Tidak
Dikehendaki
a. Perubahan yang Dikehendaki
Perubahan yang dikehendaki
atau direncanakan merupakan perubahan
yang diperkirakan
(telah direncanakan) terlebih dahulu oleh pihak–pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat. Pihak–pihak yang menghendaki suatu
perubahan biasanya menyebut para perencana sosial, yakni seseorang atau
sekelompok orang
yang mendapat
kepercayaan
dari
masyarakat
sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Dengan demikian, dalam
konteks perubahan yang dikehendaki maka pada perencana sosial
inilah
yang akan memimpin masyarakat dalam merubah sistem sosialnya. Dalam
melaksanakan tugasnya, langsung terjun langsung untuk mengadakan perubahan, bahkan mungkin
menyebabkan
perubahan–perubahan
pula pada lembaga– lembaga kemasyarakatan lainnya. Selain itu, suatu perubahan yang dikehendaki atau
yang direncanakan, selalu berada di bawah pengendalian serta pengawasan dari perencanaan sosial tersebut. Dalam ilmu sosiologi, cara–cara untuk mempengaruhi masyarakat dengan sistem yang
teratur dan direncanakan terlebih
dahulu sebagaimana dijelaskan di atas, dinamakan social planning (perencanaan sosial) atau sering
dinamakan pula dengan istilah
social
engineering (perekayasaan sosial).
b. Perubahan yang
Tidak Dikehendaki
Sementara sebaliknya, perubahan–perubahan sosial budaya yang tidak dikehendaki
atau yang
tidak direncanakan, merupakan
perubahan–perubahan
yang terjadi tanpa dikehendaki serta berlangsung
di luar jangkauan pengawasan
masyarakat, serta dapat menyebabkan timbulnya akibat–akibat sosial yang tidak
diharapkan oleh masyarakat.
Sedangkan apabila perubahan–perubahan yang tidak
dikehendaki tersebut berlangsung bersamaan dengan suatu perubahan
yang dikehendaki, maka perubahan tersebut mungkin mempunyai pengaruh yang
demikian besarnya terhadap perubahan–perubahan yang dikehendaki,
sehingga
keadaan tersebut tidak mungkin dirubah tanpa mendapat halangan–halangan dari masyarakat itu sendiri. Atau dengan perkataan lain, perubahan yang
dikehendaki
diterima oleh masyarakat dengan cara mengadakan perubahan–perubahan pada lembaga–lembaga kemasyarakatan yang
telah ada, atau dengan cara membentuk yang
baru. Seringkali pula terjadi bahwa perubahan yang
dikehendaki bekerjasama (saling
menerima) dengan perubahan
yang tidak dikehendaki dan
kedua proses tersebut akhirnya saling pengaruh-memengaruhi.
E. Latihan Soal
I. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!
1. Evolusi merupakan perubahan yang lama
dengan rentetan perubahan kecil
yang saling mengikuti dengan lambat.
Hal ini diakibatkan
dari adanya usaha–usaha
masyarakat
untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan
kondisi yang baru
muncul
mengikuti pertumbuhan masyarakat. Menurut
Inkeles, evolusi
memiliki
tiga teori. Sebutkan ketiga
teori tersebut!
2. Revolusi dapat
terjadi bila memenuhi beberapa syarat.
Sebutkan syarat-syarat
terjadinya revolusi menurut
sosiologi!
3. Perubahan model pakaian, rambut, sepatu, termasuk yang tidak berpengaruh signifikan terhadap masyarakat keseluruhan sebab tidak menimbulkan
perubahan pada lembaga
kemasyarakatan.
Oleh karena itu perubahan–perubahan tersebut digolongkan
dalam jenis perubahan kecil.
Jelaskan yang dimaksud
dengan perubahan kecil!
4. Perubahan yang dikehendaki
atau direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan (telah direncanakan) terlebih dahulu
oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan
perubahan dalam masyarakat.
Jelaskan perencanaan yang
dimaksud!
KEGIATAN PEMBELAJARAN
3
FAKTOR–FAKTOR PERUBAHAN SOSIAL
A. Ringkasan Materi
Perubahan sosial akan berlangsung secara terus–menerus. Namun, perubahan
sosial yang terjadi di
masyarakat bukan sebuah proses yang terjadi dengan
sendirinya.
Pada umumnya, perubahan sosial tersebut dipengaruhi oleh beberapa
faktor, di antaranya faktor penyebab, faktor pendorong, serta faktor penghambat. Coba kamu
amati perubahan sosial yang terjadi di lingkungan sekitarmu! Apa yang mendorong
perubahan sosial
di tempatmu?
Berikut penjelasannya.
1. Faktor
Penyebab
Perubahan Sosial
Pada dasarnya, perubahan sosial terjadi karena anggota masyarakatnya pada waktu tertentu merasa
tidak puas dengan kehidupan yang lama.
Oleh
karena itu,
mereka melakukan perubahan untuk
memperbaiki kehidupannya. Perubahan dalam
masyarakat disebabkan oleh
beberapa faktor, baik yang berasal dari dalam masyarakat
itu sendiri maupun dari luar masyarakat.
a. Perubahan yang
Terjadi
dari Dalam Masyarakat
Faktor
penyebab perubahan sosial
yang terjadi dari dalam masyarakat adalah
sebagai berikut.
1) Berkembangnya Ilmu
Pengetahuan
Berkembangnya pengetahuan menjadikan manusia semakin memiliki pengetahuan yang
luas
dan
menghasilkan
teknologi
canggih.
Selain itu,
adanya
pengetahuan mendorong manusia untuk mencari penemuan baru
yang dapat membantu aktivitas manusia dalam mencukupi kebutuhan
sehari–hari. 2) Jumlah Penduduk
Selain ilmu pengetahuan, jumlah penduduk yang setiap tahun selalu meningkat juga
menjadi
faktor penyebab terjadinya
perubahan
sosial.
Pulau Jawa
yang
memiliki tingkat kepadatan penduduk
tertinggi dapat menimbulkan masalah
di
masyarakat. Hal ini yang kemudian memicu terjadinya urbanisasi. Adanya perubahan jumlah penduduk menjadi salah satu factor penyebab perubahan
sosial.
Denghan bertambahnya jumlah
penduduk
di
suatu daerah, maka dapat mengakibatkan perubahan
dalam struktur masyarakat,
terutama
mengenai
Lembaga kemasyarakatan.
3)
Pertentangan
dan Pemberontakan
Dalam masyarakat
pasti pernah terjadi konflik, baik secara individu maupun kelompok. Konflik sosial dapat terjadi karena adanya perbedaan
kepentingan atau
adanya ketimpangan sosial. Konflik yang terjadi baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat
menghasilkan
sebuah
perubahan sosial,
misalnya pergantian
penguasa, adanya
kesepakatan baru,
maupun
akomodasi
dari pihak–pihak yang
berkonflik.
b. Perubahan yang Terjadi dari
Luar Masyarakat
Selain faktor
dari
dalam masyarakat,
perubahan sosial
juga dipengaruhi oleh factor
dari luar masyarakat. Adapun faktor–faktor
tersebut adalah sebagai berikut.
1)
Pengaruh Kebudayaan
Masyarakat Luar
Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai
macam budaya
dengan karakteristik yang
berbeda–beda.
Adanya
interaksi yang
terjalin
antara
satu masyarakat
dengan masyarakat
lain
yang berbeda dapat
ditanggapi
dengan berbagai macam reaksi. Bisa diterima
ataupun ditolak oleh masyarakat.
2) Peperangan
Peristiwa peperangan yang terjadi, baik perang saudara maupun perang antarnegara
dapat
menimbulkan perubahan
sosial.
Perubahan
sosial ini terjadi
dalam sistem birokrasi, dimana pihak yang menang biasanya akan memaksa pihak
yang kalah untuk melakukan ideologinya.
3) Terjadinya Bencana Alam
Kerusakan alam biasanya
oleh ulah manusia sendiri. Sebagai contoh penebangan
hutan secara sembarangan
dapat
menyebabkan banjir,
tanah longsor,
dan lain
sebagainya. Hal ini mendorong manusia untuk pindah dan mencari tempat yang baru. Kemudian mereka membangun pemukiman dan Lembaga–lembaga yang baru.
Mereka akan berpindah tempat karena merasa tidak aman dan tidak nyaman dari tempat sebelumnya.
2. Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Menurut
Soekanto (2012),
faktor–faktor pendorong perubahan sosial
adalah sebagai berikut:
a. Kontak Dengan Kebudayaan Lain
Awal proses perubahan sosial adalah adanya kontak dari
seseorang atau kelompok kepada orang
atau
kelompok lain. Melalui
kontak sosial terjadilah proses penyampaian
informasi tentang gagasan, ide, keyakinan, dan hasil–hasil budaya yang berupa fisik.
Dua kebudayaan yang
saling
bertemu akan saling
memengaruhi
yang akhirnya
membawa perubahan. Dengan demikian, berhubungan dengan budaya lain
dapat mendorong munculnya perubahan sosial budaya. Sebagai contohnya, unsur–unsur
kebudayaan asing yang dibawah oleh para pedagang dengan cara damai dan tanpa
adanya paksaan. Selain itu, ada beberapa ulama
yang melakukan perubahan melalui
penyiaran agama.
b. Sikap Saling Menghargai Hasil Karya Orang Lain dan Adanya Keinginan untuk
Maju
Sikap menghargai hasil karya mendorong seorang individu akan memunculkan
penemuan–penemuan baru
dalam masyarakat.
Wujud sikap
menghargai hasil karya
seseorang dapat berupa pemberian Nobel
atau
penghargaan. Selain itu, adanya
keinginan untuk maju dalam diri seseorang memicu munculnya perubahan–perubahan sosial budaya. Perubahan sosial budaya terjadi karena ada rasa tidak puas terhadap situasi dan kondisi saat itu. Keinginan untuk mengadakan suatu kemajuan mendorong seseorang melakukan perubahan terhadap
situasi dan kondisi yang ada.
c. Sistem Pendidikan yang Maju
Pendidikan formal adalah pendidikan yang ditempuh melalui jenjang–jenjang pendidikan di sekolah.
Pendidikan formal mengajarkan bermacam–macam
kemampuan, seperti menguasai ilmu–ilmu pengetahuan,
kerajinan tangan,
hidup
mandiri, olahraga, dan kesenian. Dengan mengikuti
pendidikan di sekolah, seorang individu mempelajari suatu nilai-nilai tertentu yang
dapat membuka pikirannya
dalam menerima hal–hal baru. Selain itu, pendidikan sekolah mengajarkan manusia
untuk dapat berpikir secara ilmiah dan objektif. Dengan pengetahuan itu,
seorang individu dapat menilai apakah
kebudayaan masyarakatnya mampu memenuhi
kebutuhan–kebutuhan zaman atau tidak. Berbekal pengetahuan
itulah seseorang melakukan perubahan.
Oleh karena itu, perubahan sering terjadi
di kalangan masyarakat yang berpendidikan tinggi.
d. Toleransi
Sikap toleransi yang dimaksud di sini ialah
sikap toleransi terhadap adanya
pengaruh dari luar. Adanya pengaruh dari luar yang tidak
melanggar hukum dapat menjadi cikal bakal dari perubahan
sosial. Oleh karena itu, dengan adanya sikap toleransi dapat menciptakan hal–hal baru
yang kreatif.
e. Sistem Terbuka Lapisan Masyarakat
Adanya open stratification dalam masyarakat
memungkinkan terjadinya gerak sosial vertikal. Situasi
kondisi ini memberi kesempatan
seseorang untuk menempati strata yang lebih tinggi. Melalui kerja keras dan
melakukan perubahan- perubahan seorang individu mencapai kemajuan diri guna meningkatkan strata. Jadi,
semakin terbuka sistem lapisan masyarakat semakin besar peluang
untuk melakukan perubahan–perubahan
yang tentunya menuju
ke arah yang lebih baik.
f. Ketidakpuasan Masyarakat Terhadap
Bidang–Bidang Kehidupan Tertentu
Adanya perubahan dilatarbelakangi
oleh rasa ketidakpuasan terhadap situasi dan kondisi saat itu. Apabila
perasaan itu terjadi dalam waktu yang lama akan
menimbulkan tekanan–tekanan yang
disertai
dengan
kekecewaan hingga pada
suatu
waktu
memunculkan
revolusi
dalam tubuh
masyarakat
tersebut. Hal ini dapat
dilihat dari perubahan–perubahan yang terjadi di Indonesia. Perubahan–
perubahan timbul karena adanya ketidakpuasan terhadap cara
kerja pemerintah.
g. Adanya Orientasi
ke Masa Depan
Keadaan yang
selalu mengalami kemajuan mendorong seseorang untuk
melakukan perubahan
dan
penyesuaian terhadap
perkembangan zaman. Adanya orientasi ke masa depan akan mendorong masyarakat untuk selalu berpikir maju dan mendorong terciptanya penemuan–penemuan baru yang disesuaikan dengan
perkembangan zaman.
3. Faktor Penghambat Perubahan Sosial
Selain faktor-faktor
yang dapat mendorong
suatu perubahan
sosial, terdapat
pula beberapa faktor yang dapat menghambat terjadinya perubahan
sosial.
Beberapa faktor yang
dinilai menghambat terjadinya suatu perubahan sosial
antara lain sebagai berikut.
a. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain
Manusia tidak pernah lepas dari hubungan dengan manusia atau masyarakat
lain
dalam suatu pergaulan. Kurangnya hubungan dengan masyarakat
lain mengakibatkan suatu masyarakat menjadi terasing dari pergaulan hidup dengan
masyarakat lainnya. Akibatnya mereka tidak
mengetahui kemajuan
atau perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain. Apabila pergaulan saja sangat
terbatas, maka yang terjadi adalah keterbatasan pemikiran
sehingga keinginan untuk
berubahpun juga sangat minim
b. Perkembangan Ilmu
Pengetahuan yang Terlambat
Dengan adanya keterbatasan dalam pergaulan, dapat dipastikan
perkembangan
ilmu pengetahuan juga akan terlambat. Sebab
dalam kemajuan
ilmu pengetahuan dapat ditempuh di
antaranya dengan
metode
learning by doing.
Tidak adanya
keinginan untuk menambah wawasan
di
bidang ilmu pengetahuan akan mengakibatkan pola pikir yang
terbelakang
dan ketinggalan
zaman,
sehingga
muncul sebuah
pandangan negatif
(stigma)
adanya
kelompok
masyarakat yang
sulit untuk
berubah.
c. Sikap
Masyarakat
Tradisional yang Konservatif
Sikap konservatif atau sulit untuk melakukan perubahan akan membawa mentalitas yang tidak baik dalam sebuah kemajuan. Karena itu
sikap tersebut harus dihindari apabila seseorang hendak melakukan suatu
perubahan.
Latihan Soal
I. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!
1. Munculnya perubahan didukung oleh
beberapa faktor pendorong, sehingga perubahan sosial dapat terjadi di masyarakat.
Sebutkan lima faktor pendorong
perubahan sosial!
2. Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat tidak selalu berjalan dengan baik.
Hal ini juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang dapat menghambat
Perubahan tersebut.
Sebutkan lima
faktor yang dapat menghambat
perubahan
sosial!
3. Perubahan dalam masyarakat
disebabkan oleh beberapa
factor, baik yang berasal
dari dalam masyarakat itu
sendiri maupun dari luar masyarakat. Sebutkan 3
faktor pendorong yang berasal dari dalam masyarakat!
4. Selain factor dari dalam masyarakat, perubahan sosial juga dipengaruhi oleh
faktor dari luar masyarakat.
Salah satu faktornya adalah adanya bencana
alam. Berikan penjelasan mengapa
faktor bencana alam dapat menyebabkan
perubahan sosial!
5. Selain faktor–faktor yang dapat mendorong suatu perubahan sosial, terdapat
pula beberapa faktor yang dapat menghambat terjadinya perubahan sosial. Salah satu faktor penghambat
adalah kurangnya
hubungan dengan masyarakat lain. Berikan
penjelasan mengapa faktor kurangnya hubungan dengan
masyarakat
lain bisa meghambat
perubahanh sosial!
KEGIATAN PEMBELAJARAN
4
AKIBAT PERUBAHAN SOSIAL
A. Ringkasan Materi
Berbagai bentuk
perubahan sosial yang terjadi di masyarakat tentu akan menimbulkan berbagai dampak. Dampak yang
ditimbulkan adalah dampak positif
dan dampak negatif. Dampak
perubahan sosial akan
mempengaruhi tatanan
kehidupan masyarakat.
Apa saja dampak positif dan negatif perubahan sosial bagi masyarakat?
Untuk mengetahuinya, pelajarilah uraian berikut.
1. Dampak
Positif Perubahan Sosial
Berikut beberapa dampak positif perubahan sosial bagi kehidupan
masyarakat adalah sebagai berikut.
a. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan iptek dapat mengubah nilai-nilai lama menjadi nilai–nilai baru. Hal
ini dapat mendorong berbagai inovasi dan
memudahkan
kehidupan masyarakat menuju perubahan sosial ke arah modernisasi. Sebagai contoh, pada
zaman dahulu para petani menggunakan
kerbau untuk mengolah lahan pertanian, sedangkan saat ini sudah banyak petani yang menggunakan
traktor.
b. Terciptanya Tenaga Kerja Profesional
Untuk mendukung persaingan industri,
maka
diperlukan tenaga kerja yang trampil, cakap, ahli, dan profesional. Dengan
adanya perubahan sosial di berbagai
bidang kehidupan
seperti bidang Pendidikan dapat
mendorong terciptanya tenaga kerja
yang profesional.
c. Nilai dan
Norma Baru Telah
Terbentuk
Dalam kehidupan masyarakat,
perubahan sosial akan terjadi secara terus-
menerus. Oleh karena itu, perubahan tersebut memerlukan nilai–nilai dan norma– norma dalam menjaga arus perubahan agar tidak menyimpang dari aturan yang
telah ada. Nilai dan Norma tersebut dibentuk
tanpa menghalangi terjadinya perubahan sosial.
d. Terciptanya Lapangan Kerja Baru
Perubahan sosial
memiliki pengaruh
terhadap industrialisasi dan perkembangan perusahaan multinasional yang berkembangan
secara global dan pembukaan industri kecil. Hal ini dapat memberikan
banyak lapangan kerja
sehingga
dapat menyerap tenaga
kerja
secara
maksimal.
e. Efektivitas dan
Efisiensi Kerja Meningkat
Efektivitas dan efisiensi kerja selalu berkaitan dengan penggunaan
alat produksi yang tepat dalam menghasilkan
produk lebih
cepat, lebih banyak, dan tepat sasaran. Oleh karena itu,
adanya perubahan sosial dapat mendorong terciptanya
berbagai alat produksi yang modern.
Adanya berbagai dampak positif perubahan sosial seperti contoh di atas dapat
menjadikan masyarakat lebih maju dan sejahtera.
Dampak positif dari perubahan
sosial yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat haruslah kita dukung, karena dapat
memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan
pekerjaan atau
aktivitas sehari–hari.
2. Dampak
Negatif Perubahan Sosial
Dampak negatif perubahan sosial pada umumnya ditunjukkan dengan kerugian
yang dialami oleh masyarakat. Kerugian tersebut dapat berupa kerugian material
maupun nonmaterial. Berikut dampak negatif dalam perubahan social:
a. Terjadinya Disintegrasi Sosial
Disintegrasi terjadi karena
adanya evolusi kesenjangan sosial, perbedaan kepentingan yang mendorong perpecahan dalam masyarakat.
Adanya perubahan
sosial di masyarakat juga dapat
mendorong munculnya disintegrasi yang dapat
menimbulkan perpecahan.
b. Terjadinya
Pergolakan Daerah
Perubahan sosial
yang terjadi di masyarakat dapat
menimbulkan pergolakan di
daerah. Hal ini dapat terjadi karena akibat
dari beberapa faktor,
yaitu sebagai
berikut:
1) Perbedaan agama, ras, suku
bangsa, dan politik.
2) Tidak memperhatikan tatanan
hidup.
3) Mengabaikan nilai dan norma
di masyarakat.
4) Kesenjangan ekonomi.
c. Kenakalan Remaja
Adanya perubahan
sosial memberikan kesempatan budaya asing untuk masuk dan berkembang
di lingkungan masyarakat. Budaya asing tersebut memberikan pengaruh yang beragam,
seperti nilai–nilai kebebasan. Masuknya budaya asing di
lingkungan masyarakat
tanpa adanya penyaringan dapat menimbulkan
dampak
negatif. Sebagai contohnya, mengikuti tren busana, pola hidup konsumtif, dan
sebagainya.
d. Terjadinya
Kerusakan Lingkungan
Perubahan sosial juga dapat memberikan pengaruh terhadap lingkungan sekitar.
Pengaruh tersebut dapat
berakibat pada rusaknya lingkungan alam sekitar. Saat
ini banyak lahan hijau yang dijadikan lahan pemukiman.
e. Eksistensi Adat
Istiadat Berkurang
Akibat adanya perubahan sosial di masyarakat,
nilai adat istiadat
semakin ditinggalkan oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan nilai tersebut dianggap tidak
sesuai dengan perkembangan zaman dan digantikan
dengan nilai kebudayaan
modern.
f. Lembaga Sosial
Tidak Berfungsi
Secara Optimal
Di masyarakat terdapat berbagai Lembaga sosial yang membantu masyarakat
untuk memenuhi kebutuhannya. Setelah masuknya perubahan sosial, Lembaga
sosial tersebut
sudah
tidak berfungsi secara optimal.
g. Munculnya Paham Duniawi
Perubahan sosial yang
terjadi di masyarakat dapat menumbuhkan paham
keduniawian. Artinya, masyarakat lebih
mementingkan urusan keduniaan. Adapun
contoh pengaruh perubahan sosial dalam hal
duniawi adalah sebagai berikut:
1) Konsumerisme, yaitu suatu
paham yang menjadikan seseorang mengonsumsi
Atau memakai barang–barang
secara berlebihan.
2) Sirkulasi,
yaitu paham yang memisahkan urusan dunia dengan urusan agama.
3) Hedonisme merupakan paham yang menganggap hidup bertujuan untuk mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan menghindari perasaan prasangka- prasangka yang menyakitkan.
Di era globalisasi, masyarakat semakin mudah mendapatkan informasi dan
pengaruh dari luar.
Oleh
karena itu,
setiap generasi
harus membenteng diri dengan ilmu pengetahuan agar tidak mudah terpengaruh
oleh arus perubahan sosial yang
berdampak negatif. Dampak negatif perubahan
sosial seperti contoh di atas harus diantisipasi
oleh masyarakat, sehingga tidak
menimbulkan masalah
bagi kehidupan masyarakat.
Latihan Soal
I. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!
1. Berbagai bentuk
perubahan sosial
yang terjadi di masyarakat tentu akan menimbulkan berbagai dampak. Salah satunya
adalah dampak positif.
Sebutkan dampak positif
perubahan sosial bagi masyarakat.
2. Dampak positif dari perubahan sosial mengarah pada kesejahteraan
masyarakat haruslah kita dukung. Berikan
penjelasanmu mengapa kita harus
mendukung perubahan sosial tersebut?
3. Dampak negatif perubahan sosial pada umumnya ditunjukkan
dengan kerugian yang
dialami oleh masyarakat. Kerugian tersebut dapat
berupa kerugian
material maupun nonmaterial. Sebutkan dampak negatif
perubahan sosial.
4. Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat
dapat menimbulkan pergolakan di daerah.
Hal ini dapat
terjadi karena
akibat dari
beberapa
faktor. Sebutkan faktor–faktor tersebut!
5. Akibat adanya perubahan
sosial di masyarakat, nilai adat istiadat semakin
ditinggalkan
oleh masyarakat. Jelaskan mengapa akibat perubahan sosial nilai
adat istiadat ditinggalkan oleh masyarakat!