MODUL
SOSIOLOGI
Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis
permasalahan sosial dalam
kaitannya
dengan
pengelompokan sosial dan kecenderungan
eksklusi sosial
di masyarakat dari sudut
pandang dan pendekatan Sosiologis.
4. 2 Memberikan respons dalam mengatasi
permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat dengan cara memahami kaitan
pengelompokan
sosial dengan kecenderungan eksklusi dan timbulnya permasalahan sosial.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
DEFINISI
MASALAH SOSIAL, EKSKLUSI
SOSIAL dan FAKTOR PENYEBAB
MASALAH SOSIAL
A. Ringkasan Materi
Sering kali kita mendengar kata
“masalah”.
Kita pasti
juga pernah mengalami masalah.
Ketika
kalian mendapatkan
masalah, sesegera mungkin
kalian akan mencari solusi untuk memecahkan
masalah tersebut karena pada
hakekatnya masalah adalah
sesuatu yang tidak kita inginkan
dan
harus diselesaikan.
Masalah sosial ialah sesuatu hal yang timbul di masyarakat
dan harus dicari solusi
permasalahannya. Permasalahan yang timbul di masyarakat
begitu kompleks dan
muncul di berbagai sektor kehidupan bermasyarakat.
Menurut Soerjono Soekanto, masalah sosial
merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur–unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan
kelompok sosial.
Vincent Parillo Parillo dalam Soetomo (2013), menyatakan bahwa pengertian masalah sosial mengandung empat komponen sebagai berikut:
1. Kondisi tersebut merupakan masalah yang bertahan untuk suatu periode waktu
tertentu. Suatu kondisi yang
dianggap sebagai masalah sosial, namun
hanya
terjadi dalam waktu singkat dan menghilangkan bukan
termasuk masalah sosial.
2. Apabila dirasakan dapat menyebabkan kerugian fisik atau nonfisik, baik pada
individu
maupun masyarakat.
3. Merupakan suatu pelanggaran terhadap nilai–nilai
dalam kehidupan
bermasyarakat.
4. Dapat menimbulkan kebutuhan akan
pemecahan.
Menurut
Soetomo masalah sosial adalah sebagai suatu kondisi yang tidak
diinginkan oleh sebagian besar warga masyarakat. Menurut
Lesli, masalah sosial sebagai suatu kondisi yang
mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai dan karena perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.
Jadi kalian bisa menyimpulkan
pengertian dari masalah sosial yaitu suatu kondisi yang tidak diinginkan yang tidak sesuai dengan unsur–unsur budaya serta membahayakan kehidupan kelompok sosial
sehingga perlu
diatasi.
Eksklusi sosial juga disebut marginalisasi sosial yaitu tindakan penyingkiran atau pengucilan
ke
pinggiran masyarakat. Eksklusi
sosial mengacu pada
cara–cara di mana individu dapat terputus dari keterlibatan penuh dalam masyarakat yang lebih luas.
Misalnya, orang–orang yang tinggal di perumahan
yang bobrok, dengan
sekolah–sekolah
miskin dan sedikit kesempatan bekerja di daerah itu, dapat
secara efektif mengalami
penolakan dari kesempatan untuk
memperbaiki diri yang dimiliki
kebanyakan orang di masyarakat.
1. Faktor penyebab masalah sosial.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya masalah sosial
di masyarakat antara
lain :
a. Faktor
Ekonomi
Faktor ekonomi
merupakan faktor terbesar penyebab
masalah sosial,
ketidak mampuan
individu atau kelompok
untuk
mencukupi kebutuhan
hidupnya secara layak khususnya secara materi. Masalah ekonomi adalah
masalah serius yang dihadapi
oleh masyarakat.
Dalam hal ini kehadiran
pemerintah untuk
mengatasi masalah ekonomi sangat
diharapkan.
Sebenarnya masalah ekonomi tidak hanya dipandang suatu kondisi kekurangan dalam mencukupi kebutuhan secara ekonomi tetapi juga dalam pengaturan, distribusi dan
produksi mempengaruhi kondisi
ekonomi
bangsa yang pada
akhirnya akan berimbas pada kesejahteraan masyarakat
yang adil dan merata.
Contoh faktor ekonomi menjadi masalah sosial yaitu kemiskinan, kriminalitas, kesenjangan sosial,
pengangguran, dan lain–lain.
b. Faktor
Budaya
Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor budaya dipicu
karena adanya ketidaksesuaian pelaksanaan norma, nilai, dan kepentingan sosial pada pola
masyarakat yang heterogen atau multikultural. Contoh kenakalan remaja,
konflik
antarsuku, diskriminasi, gender, pernikahan
dini, dan Perceraian,
eksploitasi lingkungan dan lain–lain.
Kebudayaan yang semakin berkembang akan mempunyai peran terhadap
timbulnya masalah sosial. Kebiasaan suka menerabas, tidak berperilaku
disiplin dan tidak taat aturan menjadikan tumbuhnya kebiasaan yang mendarah daging dan pada akhirnya akan menjadi budaya yang tidak kita harapkan.
Lunturnya rasa
menghargai, menghormati orang lain , kepekaan lingkungan menjadikan masyarakat cenderung apatis atau tidak peduli dengan keadaan
lingkungan sekitar.
Dalam mengurus sesuatu
misalnya,
akan lebih
suka potong
kompas dan mengabaikan proses/prosedur yang seharusnya. Maka merebaklah praktik–
praktik percaloan, suap, dan rendahnya budaya antre. Kemudian kebiasaan
membuang sampah misalnya, kita sering
melihat di jalan, di angkutan
umum atau
kendaraan pribadi, pengendara membuang sampah
sembarangan dengan melempar sampah dari kendaraan
mereka. Sekecil
apapun sampah
ketika
terakumulasi dengan
jangka
waktu yang
panjang
maka akan menimbulkan maslah besar. Selokan akan tersumbat,
pendangkalan sungai, polusi tanah, dsb. Hal itu menyebabkan efek yang
akan menyebabkan bencana seperti banjir, polusi, dan juga kerusakan ekosistem alam.
c. Faktor Biologis
Penyebab
masalah sosial yang selanjutnya adalah faktor biologis. Masalah
ini
dapat
timbul
akibat adanya
ketidaksesuain
keadaan
lingkungan
yang
berpotensi
menimbulkan ketidakstabilan kondisi biologis masyarakat,
seperti adanya
wabah
penyakit
menular, virus
penyakit
baru (HIV-AIDS, COVID–19), dan makanan beracun. Penyakit menular dapat menimbulkan
masalah sosial
jika penyakit tersebut sudah menyebar
disuatu
wilayah. Kurang gizi juga merupakan masalah sosial
yang disebabkan oleh faktor ini.
d. Faktor Psikologis
Faktor ini berhubungan dengan masalah pola pikir suatu masyarakat atau
pribadi tertentu yang bersinggungan dengan tatanan kehidupan sosial yang
ada. Seperti aliran sesat dan pemahaman lainnya yang menyimpang dari ajaran
agama yang
jika
diamati
secara detail sangat tidak
masuk
akal.
Misalnya aliran Ahmadyiah, aliran yang
menyimpang dari ajaran
agama,
munculnya raja–raja palsu, dll. Masalah sosial yang satu ini tidak mudah
menanganinya karena
menyangkut
soal keyakinan, sehingga
butuh
penanganan secara berkesinambungan dengan pendekatanpendekatan yang
bijak. Contoh lain yang termasuk masalah faktor psikologis yaitu gerakan
separatis anti pemerintah,
penyimpangan seksual
adanya
LGBT.
Latihan Soal
1. Setelah mengetahui definisi masalah sosial menurut para
ahli, coba kemukakan pendapat
kalian tentang definisi masalah sosial!
2.
Apakah
hubungan antara eksklusi sosial dengan masalah sosial?
3. Dari bebarapa faktor
penyebab masalah sosial,
menurut kalian faktor manakah
yang paling prioritas untuk
segera diatasi ? Jelaskan!
4. Identifikasi masalah
sosial yang ada di lingkungan kalian!
5. Bagaimana pendapat
kalian tentang pandemi Covid–19
ini?
Bagaimana sikap kalian menghadapinya?
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
BENTUK–BENTUK MASALAH SOSIAL
A. Ringkasan Materi
1. Kemiskinan
Kemiskinan
merupakan
kondisi dimana
seseorang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya sesuai dengan
taraf
atau
standar kehidupan
pada umumnya. Kondisi ketidakmampuan
ini ditandai dengan
rendahnya
kemampuan pendapatan untuk
memenuhi kebutuhan pokok baik berupa
pangan, sandang, maupun papan. Kemampuan pendapatan
yang rendah ini juga
akan berdampak berkurangnya kemampuan
untuk memenuhi standar hidup rata–rata seperti standar kesehatan masyarakat dan standar
pendidikan.
Bentuk–bentuk kemiskinan, yaitu sebagai berikut :
a. Kemiskinan absolut,
merupakan tahap
dimana
individu
sulit atau
bahkan
tidak
sanggup untuk memenuhi
kebutuhan pokoknya
sekaligus mendasar agar dapat menyambung
hidup. Contohnya, apabila ada seorang yang mengalami disabilitas (lumpuh) maka ia tidak sanggup untuk
mencari
pekerjaan yang
upahnya
dapat
memenuhi kebutuhan sehari–hari
seperti makan dan
minum, apalagi
ia
hidup
sebatang
kara
sehingga ia
terjebak dalam lingkaran
kemiskinan (tidak
dapat
merubah nasib).
b. Kemiskinan relative, merupakan kemiskinan yang melanda seseorang namun masih mampu untuk memenuhi kebutuhan mendasarnya. Misalnya, seorang
buruh yang selalu berangkat ke pabrik menggunakan sepeda, tetapi ia menyadari bahwa teman–temannya telah
mempunyai sepeda motor, ketika
itu pun ia merasa kurang mampu dibandingkan rekan–rekannya.
Ketidakmampuan seseorang dalam hal ini kemiskinan relatif sebagian besar
ditentukan oleh individu sendiri.
c. Kemiskinan
Kultural, merupakan bentuk kemiskinan yang terjadi
akibat adanya sikap dan unsur budaya masyarakat yang cenderung santai dan tidak memiliki motivasi
untuk memperbaiki taraf
hidupnya
menjadi lebih baik.
2. Pengangguran
Pengangguran adalah
sebuah golongan angkatan kerja yang belum melakukan suatu kegiatan yang menghasilkan uang. Pengangguran tidak terbatas pada
orang yang belum bekerja.
Orang yang sedang mencari pekerjaan dan orang yang bekerja
namun perkerjaannya
tidak produktif pun dapat
dikategorikan
sebagai pengangguran.
Jenis–jenis pengangguran :
a. Pengangguran Terbuka : Pengangguran
yang tidak
memiliki
pekerjaan.
Karena belum mendapat pekerjaan atau memang tidak mau bekerja.
Pengangguran terbuka disebabkan oleh lapangan kerja yang tidak tersedia,
atau tidak adanya
kecocokan
antara lowongan
kerja dan latar belakang
pendidikan.
b. Pengangguran Siklikal
: Kondisi ini terjadi karena adanya perubahan dalam
kegiatan perekonomian negara. Mundurnya perekonomian akan
mengakibatkan daya beli masyarakat
yang juga menurun, sehingga perusahaan akan mengurangi produksi dan memberhentikan
karyawannya.
c. Pengangguran
Musiman : Kondisi ini disebabkan oleh siklus ekonomi yang
berfluktuasi karena adanya pergantian musim sehingga pekerja harus menghentikan aktivitas produksi untuk sementara. Biasanya terjadi pada
bidang pertanian dan perikanan, seperti petani dan nelayan.
d. Setengah Pengangguran : Kondisi ini merupakan
pekerja yang mempunyai pekerjaan, namum jam kerjanya sedikit, biasanya
kurang dari 35 jam dalam
seminggu.
3. Kriminalitas
Kriminalitas berasal dari kata crime yang artinya kejahatan.
Kriminalitas adalah
semua perilaku
warga masyarakat yang
bertentangan dengan
norma–norma
hukum
pidana. Kriminalitas
yang terjadi
di
lingkungan
masyarakat
dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor, baik dari dalam
maupun
luar
individu.
Tindakan kriminalitas
yang ada di
masyarakat sangat beragam
bentuknya,
seperti pencurian, perampokan, pembunuhan, dan
lain sebagainya.
Tindakan kriminalitas yang terjadi di masyarakat harus menjadi perhatian aparat
polisi dan masyarakat
sekitar.
Dampak tindakan
kriminal seperti :
a. Merugikan pihak lain baik material maupun non material b.
Merugikan masyarakat
secara keseluruhan
c. Merugikan Negara
d. Menggangu stabilitas keamanan masyarakat e. Mangakibatkan
trauma kepada para
korban.
Dengan kata lain dampak dari fenomena tindakan kriminal dan kekerasan ini
adalah mengakibatkan keresahan dimasyarakat dan
peran penegak hukum
seperti polisi akan sangat diandalkan untuk
menanggulanginya, namun peran masyarakat juga akan sangat membantu para polisi dalam menangulangi seperti
memberikan informasi
dan
pengamanan
lingkungan
sekitarnya
dengan melakukan siskamling (sistem keamanan lingkungan) yang terintregasi dengan
tokoh masyarakat dan polisi.
4. Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial merupakan perbedaan jarak ekonomi antara kelompok satu
dengan kelompok
yang lain. Faktor–faktor yang mendorong terjadinya
kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat, antara
lain:
a. Menurunnya pendapatan per kapita.
b. Ketidakmerataan pembangunan di daerah–daerah.
c. Rendahnya mobilitas sosial.
d. Adanya pencemaran lingkungan alam.
e. Kesenjangan
sosial
ekonomi
dapat
menimbulkan
masalah di
masyarakat, seperti munculnya tindakan kriminal, adanya kecemburuan sosial, dan lain
sebagainya
5. Penyakit Menular
Penyakit menular adalah adalah
gangguan yang
disebabkan oleh
organisme
seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit. Disebabkan oleh agen biologi seperti
mikroorganisme patogenik (virus, bakteri, dan fungi) serta parasit. Keberadaa
mereka ada di dalam
atau permukaan
tubuh, sehingga dapat menyebabkan
infeksi.
Terdapat tiga
kelompok utama
penyakit menular, yaitu:
a. Penyakit
sangat berbahaya karena
angka kematian cukup
tinggi.
b. Penyakit menular tertentu yang menimbulkan kematian dan cacat, walaupun
akibatnya lebih ringan dari yang pertama.
c. Penyakit menular yang jarang menimbulkan kematian dan cacat tetapi dapat
mewabah yang menimbulkan kerugian materi dan kesehatan.
Virus bukanlah
organisme hidup, sebaliknya mereka
adalah
fragmen
asam nukleat yang dikemas dalam mantel protein yang membutuhkan sel hidup untuk
bereplikasi. Ada banyak virus lain yang ditransmisikan antara manusia dan yang
secara
signifikan menyebabkan penyakit dan kematian. Salah
satunya yang baru–
baru ini muncul menjadi masalah
global yaitu virus corona
atau COVID–19.
Coronavirus
adalah suatu kelompok virus
yang dapat
menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan
infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius MERS atau SARS. Virus ini menyebabkan penyakit Covid-19.
Gejala–gejala COVID–19 yang paling umum adalah demam, batuk
kering, dan
rasa lelah. Gejala lainnya yang lebih jarang dan mungkin dialami beberapa pasien
meliputi rasa
nyeri dan sakit,
hidung
tersumbat, sakit
kepala, konjungtivitis,
sakit tenggorokan, diare, kehilangan indera rasa atau penciuman, ruam pada kulit, atau perubahan
warna jari tangan atau kaki. Gejala–gejala yang dialami
biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang menjadi
terinfeksi tetapi hanya
memiliki
gejala ringan.
Jika Anda mengalami gejala ringan, seperti batuk ringan atau demam ringan. secara umum tidak perlu mencari pertolongan medis. Tetap di rumah, isolasi diri, dan pantau
gejala
Anda.
Ikuti panduan nasional
tentang isolasi mandiri.
Namun, jika Anda tinggal di daerah dengan malaria atau demam berdarah, Anda
tidak boleh mengabaikan gejala demam. Segera cari
pertolongan medis. Saat
Anda pergi
ke
fasilitas kesehatan,
kenakan
masker jika memungkinkan,
jaga jarak setidaknya satu meter dari orang lain, dan jangan menyentuh permukaan
benda dengan tangan Anda. Jika yang sakit adalah anak, bantu anak untuk
mematuhi nasihat ini.
Segera cari perawatan medis jika Anda mengalami kesulitan bernapas atau
nyeri/tekanan di dada. Jika
memungkinkan, hubungi penyedia layanan
kesehatan Anda terlebih dahulu, sehingga Anda dapat diarahkan ke fasilitas
kesehatan yang tepat.
6. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja atau juvenile delinquency memiliki arti kejahatan yang
dilakukan oleh anak remaja.
Dengan demikian kenakalan
remaja
merupakan
perbuatan yang melanggar hukum yang dapat dikenai sanksi pidana bagi yang
melanggar larangan tersebut. Masa remaja dikenal
dengan masa Storm dan
Stres dimana terjadi pergolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik
dan pertumbuhan psikis yang bervariasi. Masa remaja identik dengan lingkungan sosial
tempat
berinteraksi,
membuat
mereka dituntut untuk
dapat menyesuaikan diri secara
efektif.
Secara garis besar kenakalan remaja dapat disebabkan oleh faktor internal dan
faktor eksternal.
a. Faktor
Internal
1) Krisis identitas
Hal ini dapat terjadi sebab pada masa remaja kondisi kejiwaan yang
labil remaja masih
sangat
menonjol.
Remaja sedang dalam
kondisi
untuk
mencari identitas diri, dimana kesulitan ini sering tanpa disadari oleh para
remaja. Remaja tidak mau lagi dianggap sebagai anak kecil, tetapi pada sisi
yang lain kematangan untuk menjadi dewasa juga belum terpenuhi. Dalam
kondisi ini sering remaja juga terjerumus ke dalam hal –
hal yang
negatif, sebagai akibat dari ketidaktahuannya.
2) Kontrol
diri
yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang
dapat diterima dengan
yang tidak
dapat
diterima akan terseret
pada
perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan
dua tingkah laku tersebut, namun tidak
bisa mengembangkan kontrol diri untuk
bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. Kontrol diri yang
lemah ini menyebabkan
remaja
mudah terbawa arus kehidupan
yang
sering hanya untuk menunjukkan identitas dirinya agar diakui, tanpa
berpikir lebih jauh apakah
yang dia lakukan itu
benar atau salah.
b. Faktor
Eksternal
1) Keluarga
dan
perceraian orang
tua
Keluarga merupakan lembaga yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian seorang anak. Dalam keluarga pertamakali seorang anak akan
dikenalkan dengan nilai
dan
norma
yang berlaku, baik dalam keluarga sendiri maupun dalam masyarakat
yang lebih
luas.
Keluarga menjadi pusat
komunikasi yang baik bagi seluruh anggotanya, sehingga jika tidak ada
komunikasi antar
anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota
keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah
di keluarga pun, seperti
terlalu memanjakan anak, tidak memberikan
pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi
penyebab terjadinya
kenakalan remaja.
Perceraian
keluarga seringkali membawa
efek yang buruk terhadap perkembangan kepribadian seorang
anak. Anak
yang menjadi korban
perceraian akan mencari
sosoak panutan
di
luar
keluarganya.
Jika
dia
menemukan atau bergaul dengan orang dan lingkungan yang salah, tidak
menutup kemungkinan bahwa hal tersebut akan mendorong perilaku yang
nakal dari anak tersebut.
2) Teman dan lingkungan yang kurang baik
Dalam masa ini pola pergaulan
harus menjadi perhatian
semua pihak agar
perilaku yang tidak baik dari remaja tidak muncul. Dalam tata pergaulan
remaja seringkali menemukan situasi yang tidak baik dari teman–teman
sebayanya. Pola pergaulan
dengan teman sebaya sangat
besar pengaruhnya,
sebab di tengah–tengah
teman
sebaya
eksistensi seorang
remaja mendapat pengakuan. Jika para remaja
menenmukan lingkungan pergaulan dengan perilaku yang
salah maka hal ini akan membawa kepada
mereka untuk berperilaku nakal.
3) Pengaruh budaya
asing yang cenderung
negatif
Seringkali remaja beranggapan bahwa
semua yang berasal dari luar negeri itu baik, keren, dan kekinian. Tetapi tidak semua budaya barat meberikan
manfaat yang baik dan bahkan tidak cocok dengan budaya
masyarakat
kita, remaja sebagai individu yang
ingin diakui keberadaannya oleh orang
lain
seringkali terpengaruh dengan budaya asing yang hanya dirasa enak,
mudah, glamor
dll.
7. Aliran Sesat
Aliran sesat
adalah pandangan atau doktrin
teologis atau keagamaan
yang dianggap berlawanan atau bertentangan dengan keyakinan, atau sistem
keagamaan manapun. Dalam pengertian ini, ajaran sesat adalah pandangan atau doktrin dalam
filsafat,
politik,
ilmu, seni, dll, yang berbeda dengan
apa
yang
umumnya diakui sebagai yang
berwibawa. Beberapa aliran
sesat atau
manyimpang yang pernah ada di Indonesia adalah:
a. Komunitas Eden atau Salamullah
Ajaran ini didirikan oleh Lia Aminuddin atau Lia Eden dengan jemaat yang disebut Salamullah. Dia
mengaku
Imam Mahdi
sebagai
penyebar wahyu
Tuhan. Dia
juga menyatakan
dirinya reinkarnasi Bunda
Maria,
sedangkan
anaknya, Ahmad Mukti,
adalah jelmaan Yesus Kristus. b.
Gafatar
Gerakan Fajar Nusantara
(Gafatar)
didirikan oleh
Ahmad Musadeq,
yang
menyatakan dirinya sebagai
nabi. Dia
meneruskan
ajaran Al–Qiyadah
Al–
Islamiyah yang pernah dinyatakan
sesat oleh MUI pada tahun 2007. Gerakan
ini bersifat
sinkretik, yang menggabungkan ajaran Islam,
Kristen, dan
Yahudi. c. Dimas kanjeng Taat
Pribadi
Pada tahun 2016, MUI Jawa Timur mengeluarkan fatwa sesat terhadap ajaran sesat Dimas
Kanjeng
Taat
Pribadi.
Pria
itu dianggap
melakukan
sejumlah
kegiatan menyimpang, menyesatkan, dan melecehkan agama. Dimas Kanjeng,
antara lain mendoktrin
pengikutnya dapat menggandakan uang lewat praktik
‘kun fayakun’. Dimas Kanjeng turut mendoktrin
keyakinan kufarat kepada
pengikutnya bahwa ada bank gaib.
d. Munculnya
kerajaan kerajaan palsu atau raja–raja palsu.
Contohnya munculnya Raja dan Ratu Agung
Sejagat
dari
Purworejo,
yang
mengaku raja dan ratu. Keduanya
menjadi tersangka menyebar berita bohong
yang menimbulkan keonaran dengan mengaku sebagai raja dan ratu Keraton
Agung Sejagat (KAS) awal tahun 2020. Dan divonis 4 tahun dan 1,5 tahun
penjara oleh Putusan Pengadilan Negeri (PN) Purworejo pada 15 September
2020.
Penugasan Mandiri
Pada penugasan
mandiri sebelumnya kalian telah membuat tabel identifikasi masalah sosial, nah sekarang identifikasi kembali masalah sosial yang
ada di
lingkunganmu, temukan faktor penyebabnya dan berikan tanggapan kalian tentang masalah tersebut. Diskusikan
dengan temanmu, dan tetap selalu
memperhatikan protokol
kesehatan.
NO. | BENTUK MASALAH | FAKTOR | TANGGAPAN TERHADAP |
1. | |||
2. | |||
3. | |||
Dst. |
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
DAMPAK MASALAH SOSIAL dan PEMECAHAN MASALAH SOSIAL
A. Ringkasan
Materi
1. Dampak
masalah
sosial
Dalam lingkungan masyarakat
pasti terdapat berbagai macam permasalahan sosial. Contoh masalah
sosial di
masyarakat, seperti kenakalan remaja, masalah kependudukan,
masalah pencemaran
lingkungan,
masalah
kesehatan masyarakat maupun masalah sosial lainnya. Adanya berbagai masalah
sosial di
lingkungan masyarakat dapat membawa dampak bagi masyarakat
itu
sendiri. Tidak hanya dampak yang bersifat negatif tetapi masalah
sosial juga mempunyai
dampak yang bersifat
positif.
Adapun dampak
yang bersifat
negatif
dari adanya permasalahan sosial
di
masyarakat,
antara lain:
a. Meningkatnya
tingkat kriminalitas.
b. Adanya
kesenjangan antara
orang kaya dan orang miskin.
c. Adanya
perpecahan kelompok.
d. Munculnya
perilaku menyimpang.
e. Meningkatkan pengangguran.
f. Banyak terjadinya Bencana akibat
kerusakan lingkungan, dll
Dampak positif adanya
masalah sosial
antara lain :
a. Potensi Munculnya Nilai dan Norma
Baru
Gejala sosial bisa menjadi penanda bahwa ada nilai dan norma masyarakat yang sudah ketinggalan zaman. Sehingga munculnya gejala sosial diharapkan
dapat memunculkan nilai dan norma baru yang sesuai dengan perkembangan
zaman.
b. Adanya Upaya
Mewujudkan Kesetaraan
Gender
Perkembangan zaman di masyarakat akan meningkatkan kesadaran bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak asasi yang sama sebagai manusia. Ini
jelas merupakan pertanda
yang
baik karena
dengan
adanya kesetaraan
gender, tidak
ada lagi ketimpangan
atau judgement dari lingkungan
terhadap suatu gender.
c. Adanya Diferensiasi Struktural
Diferensiasi struktural
ini mengacu kepada
berkembangnya lembaga–
lembaga sosial baru. Berbagai macam kebutuhan di masyarakat
yang semakin
kompleks membutuhkan wadah
dan
lembaga baru
untuk
memenuhi
kebutuhan tersebut.
d. Tingkat Pendidikan Formal
Semakin Tinggi dan Merata
Gejala sosial yang
berhasil diatasi akan membawa pemahaman
bahwa
“pendidikan itu penting”. Akibatnya, masyarakat akan lebih aware terhadap pendidikan dan berusaha untuk mendapatkan akses pendidikan, khususnya
pendidikan formal,
yang
lebih baik lagi.
e. Meningkatnya
Penguasaan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan
akan
pendidikan, munculnya berbagai
penelitian ilmiah
terkait gejala sosial yang
telah
terjadi
semakin
menyadarkan
masyarakat terhadap pentingnya penguasaan
ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan taraf
hidup.
f.
Berkembangnya Industrialisasi
Ketika masyarakat sudah mendapatkan pendidikan yang baik, produktivitas
masyarakat pun akan meningkat dengan sendirinya. Hal ini mengakibatkan
industri-industri semakin berkembang menjadi lebih
baik.
g. Kesadaran Politik Semakin Tinggi
Masyarakat yang terdidik umumnya akan menyadari pentingnya kontribusi
setiap individu dalam praktek politik. Tingginya kesadaran politik ini ditandai
dengan meningkatnya partisipasi dalam politik praktis.
h. Perlindungan terhadap Kebebasan dalam Kehidupan Beragama
Gejala sosial memberi pelajaran pada masyarakat
akan
pentingnya hidup
berdampingan dan
menghormati
keanekaragaman. Dengan
begitu,
diharapkan akan munculnya kerukunan antar umat beragama yang berujung
pada terwujudnya
kebebasan beragama secara
hakiki.
2. Pemecahan Masalah Sosial
Dalam ilmu sosial pada umumnya pemecahan masalah sosial dilakukan
dengan
dua pendekatan yaitu dengan prefentif dan represif. Pendekatan represif lebih
banyak digunakan yaitu setelah suatu gejala dapat dipastikan sebagai masalah
sosial,
barulah diambil tindakan–tindakan untuk mengatasi masalah
tersebut. Sedangkan pendekatan preventif merupakan tindakan–tindakan upaya
pencegahan agar gejala dan penyebab
masalah sosial tidak terjadi. Dalam menyelesaikan masalah–masalah sosial tidak bisa hanya dilihat dari satu aspek saja tetapi harus juga melihat aspek lain yang mempengaruhinya.
a. Upaya mengatasi kenakalan Remaja
Usaha–usaha pencegahan kenakalan
remaja
dapat
dilakukan dengan
cara
moralitas maupun abolisionalistis. Cara moralistis menekankan pada upaya
pembentukan dan
pembinaan
moral dan
mental remaja, yang dapat
dilakukan melalui penyuluhan
kesadaran
hukum
bagi
anak
dan
remaja, penanaman rasa tanggungjawab sosial, penanaman kesadaran beragama dan
penyuluhan tentang sebab–musabab kenakalan remaja. Cara
abolisionalitis dalam
pencegahan kenakalan remaja dilakukan dengan mengurangi sebab–
sebab yang mendorong anak remaja melakukan perbuatan delinkuen. Selain
itu
upaya pencegahan kenakalan
remaja juga dapat dilakukan dengan cara berusaha mengerti pribadi anak dan minatnya serta memberikan cinta kasih
yang simpatik.
Langkah-langkah lain yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengatasi terjadinya
kenakalan remaja adalah
:
1) Mengedepankan Keteladanan
Remaja
harus bisa mendapatkan
sebanyak
mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka
yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
Untuk
itu diperlukan perilaku-perilaku
keteladanan
dari
orang
dewasa
atau para orang tua. Keteladanan
dapat mendorong remaja untuk meniru atau
mengadaptasi nilai–nilai yang terkandung di dalamnya.
2) Adanya motivasi dari
keluarga, guru, teman sebaya
untuk
melakukan
perbuatan–perbuatan
yang positif
dan membawa kepada
kebaikan
baik
untuk saat sekarang maupun untuk menyongsong masa
depannya.
3) Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta
keluarga yang harmonis, komunikatif, dan
nyaman bagi remaja.
4) Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan
dengan
siapa
dan
di komunitas
mana remaja
harus
bergaul.
5) Remaja membentuk ketahanan
diri
agar tidak mudah
terpengaruh jika ternyata
teman sebaya atau komunitas
yang ada
tidak sesuai dengan
harapan.
b. Upaya Dalam Mengatasi Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial adalah suatu keadaan ketidakseimbangan sosial yang ada
di masyarakat yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat mencolok. Dalam hal kesenjangan sosial sangatlah mencolok dari berbagai aspek
misalnya dalam aspek keadilanpun bisa terjadi. Antara orang
kaya dan miskin sangatlah dibedakan dalam aspek apapun, orang desa yang merantau
dikotapun ikut terkena dampak dari hal ini, memang
benar kalau dikatakan bahwa “ Orang kaya makin kaya, yang miskin
makin miskin”. Adanya ketidak pedulian terhadap
sesama ini dikarenakan adanya kesenjangan yang terlalu
mencolok antara yang “kaya” dan yang
“miskin”. Banyak orang kaya yang memandang rendah kepada golongan bawah, apalagi jika
ia
miskin dan
juga kotor, jangankan menolong, sekedar melihatpun mereka tidak mau.
Solusi yang dapat ditempuh menitikberatkan kepada
hal–hal
berikut :
1) Kebijakan pemerintah harus menekankan kepada peningkatan/perbaikan
infrastruktur
desa
terutama pada
desa–desa
yang kondisi geografisnya
tidak menguntungkan.
2) Akses terhadap pendidikan, informasi dan kesehatan gratis harus menjadi
prioritas
bagi pemerintah sehingga
akselerasi pembangunan dapat
terwujud dengan efektif.
3) Pemerintah
perlu memberikan bantuan modal
bagi masyarakat.
4) Segregasi atau
eksklusi terhadap masyarakat
pedesaan baik dari
aspek etnik, suku, agama,
gender dan sejenisnya harus dihapuskan.
c. Upaya Mengurangi
Pengangguran
Pengangguran bukan lagi masalah pribadi, namun
menjadi masalah bersama
yang harus diatasi baik pemerintah, perusahaan, organisasi, dan masyarakat sekitar. Menurunkan
angka pengangguran menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama untuk meningkatkan
kinerja ekonomi negara.
Karena pengangguran merupakan kondisi yang
memprihatinkan dan
dapat membahayakan perekonomian suatu negara,
maka
harus dilakukan pencegahan atau paling tidak mengurangi angka pengangguran yang ada.
Hal ini dapat
dilakukan
dengan kerjasama pemerintah, lembaga terkait,
pengusaha, instansi dan masyarakat.
Solusi yang dilakukan agar dapat
mengurangi angka pengangguran ini setiap
tahunnya
akan
semakin sulit seiring
meningkatnya
para
pencari kerja,
kebutuhan perusahaaan,
munculnya
sumber daya mesin yang
semakin canggih dari tahun ke tahun, kebijakan pemerintah dan hal lain yang pasti
akan mempengaruhi besarnya angka pengangguran. Setiap waktu harus
diperbaharui agar selalu update dengan keadaan kenyataan
yang ada.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk permasalahan pengangguran yang ada,
yaitu
:
1) Membuka lapangan kerja
sebanyak-banyaknya
2) Meningkatkan peredaran
modal
usaha
3) Menempatkan pencari kerja
ke tempat yang sesuai kemampuan
4) Melatih para pencari kerja untuk
memiliki jiwa
entrepreneur
atau
membuka
usaha sendiri
5) Penyuluhan di masyarakat tentang teknologi dan hubungannya dengan
perekonomian
6) Training dan pelatihan sertifikasi untuk para calon pekerja.
Cara-cara tersebut dapat dilakukan dengan kerjasama dari berbagai pihak,
tidak hanya pemerintah
tetapi juga dari pengusaha, masyarakat.
d. Upaya Penanggulangan Virus (Covid-19)
Pemeritah secara resmi menetapkan wabah virus corona (Covid–19) sebagai
Bencana Nasional melalui
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020
Penetapan Bencana
Nonalam Penyebaran
Covid–19 Sebagai
Bencana
Nasional.
Untuk mencegah
penyebaran COVID–19 :
1) Cuci tangan Anda
secara rutin. Gunakan
sabun
dan
air, atau
cairan
pembersih tangan berbahan alkohol.
2) Selalu jaga jarak
aman
dengan orang yang batuk atau bersin.
3) Kenakan
masker jika pembatasan fisik tidak dimungkinkan.
4) Jangan sentuh mata, hidung,
atau mulut Anda.
5) Saat batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung Anda dengan lengan atau
tisu.
6) Jangan keluar
rumah jika merasa
tidak enak badan.
7) Jika demam, batuk,
atau kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis.
Guna memastikan apakah gejala–gejala tersebut merupakan gejala dari virus
Corona, diperlukan rapid test atau
PCR. Untuk dapat melakukan rapid test
atau PCR, kalian dapat pergi ke lab. Rumah Sakit atau laboratorium resmi di daerahmu.
Latihan Soal
1.
Dampak positif masalah sosial salah satunya
yaitu Meningkatnya
Penguasaan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Jelaskan hal
tersebut!
2. Mengapa pengangguran hanya dapat dikurangi, tidak bida diselesaikan dengan tuntas?
3. Sebagai anggota masyarakat, apa yang kalian lakukan dengan adanya pandemi
Covid–19 ini?