MODUL SOSIOLOGI
Kompetensi Dasar | ||
3.5 Menganalisis cara | melakukan |
permasalahan sosial,
konflik dan kekerasan di masyarakat.
4.5 Melakukan penelitian sederhana yang berorientasi pada pemecahan masalah berkaitan dengan permasalahan sosial
dan
konflik yang terjadi di masyarakat.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
DEFINISI INTEGRASI
SOSIAL
A. Ringkasan Materi
Konflik maupun kekerasan yang terjadi di masyarakat
merupakan suatu
fenomena sosial yang tidak dapat dihindari. Adanya konflik di masyarakat dapat menimbulkan perpecahan, sehingga perlu adanya integrasi sosial untuk mengatasi permasalahan tersebut. Nah..apa integrasi sosial itu?
Ayo pelajari materi berikut!
1. Integrasi Sosial
Kata integrasi berasal dari bahasa Inggris, integration yang artinya
pembaruan hingga menjadi kesatuan yang
bulat dan utuh. Istilah
pembaruan
tersebut mengandung arti masuk ke dalam, menyesuaikan, menyatu, atau melebur
sehingga menjadi seperti satu. Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012),
integrasi
sosial merupakan
proses penyesuaian
diantara unsur–unsur yang
berbeda-beda
sehingga membentuk suatu
kesatuan masyarakat
yang serasi. Beberapa
definisi mengenai integrasi dikemukakan
oleh para ahli sebagai berikut.
a. Paul B.
Horton
Integrasi, yaitu proses pengembangan masyarakat dimana segenap kelompok ras
dan etnik mampu berperan secara bersama–sama dalam kehidupan budaya
dan ekonomi.
b. Banton
Integrasi didefinisikan
sebagai
suatu
pola
hubungan
yang mengakui adanya
perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memiliki makna penting
pada
perbedaan
ras tersebut. Hak dan kewajiban yang terkait dalam ras seseorang
hanya terbatas pada bidang tertentu saja dan tidak ada sangkut pautnya dengan bidang pekerjaan atau status yang diraih dengan usaha. Dalam hal ini hanya
berkaitan dengan perbedaan fisiknya (ciri-ciri badaniah)
saja.
c. Maurice
Duverge
Integrasi adalah interpendensi (kesalingtergantungan) yang lebih
rapat antara bagian–bagian
dari organisme hidup atau
antara
anggota–anggota
di
dalam
masyarakat. Jadi, di dalam integrasi tercipta suatu penyatuan
hubungan antara
individu–individu sebagai anggota dari suatu kelompok dalam masyarakat yang
harmonis.
Adapun beberapa definisi mengenai integrasi
sosial menurut para ahli
sebagai berikut.
a. Soerjono Soekanto
Integrasi sosial
adalah sebuah
proses sosial
individua tau
kelompok untuk
berusaha memenuhi tujuan melawan lawan yang
disertai dengan suatu ancaman
dan/atau kekerasan.
b. Baton
Integrasi sosial adalah
suatu integrasi
sebagai
sebuah pola
hubungan
yang mengakui adanya suatu perbedaan
ras
dalam masyarakat, tetapi
tidak
memberikan suatu fungsi penting pada perbedaan dalam sebuah ras.
c. Gilin
Integrasi sosial adalah suatu bagian dari proses sosial yang terjadi karena suatu perbedaan fisik, emosional, budaya,
dan perilaku.
Integrasi sosial pada dasarnya muncul karena adanya kerjasama yang baik di antara sesama anggota masyarakat itu
sendiri. Integrasi masyarakat
akan terwujud apabila masing–masing individu yang
berada di dalam suatu kelompok
masyarakat dapat mengendalikan prasangka yang ada di tengah masyarakat itu sendiri sehingga
tidak terjadi konflik.
Integrasi sosial dapat terwujud dalam bentuk solidaritas sosial
serta rasa kebersamaan
antarhubungan
masyarakat secara harmonis dalam melakukan
Kerjasama dengan kelompok yang mempunyai sifat,
sikap, dan
watak yang berbeda.
2. Integrasi Bangsa
Dalam kehidupan
suatu bangsa, kita harus menyadari adanya
keanekaragaman yang
dilandasi oleh rasa persatuan
dan
kesatuan tanah air,
bahasa, dan cita–cita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi kebanggaan
bangsa karena
memberikan warna dalam kehidupan masyarakat.
Dengan adanya keanekaragaman akan menciptakan suasana harmonis dengan anggota masyarakat. Sikap harmonis dalam masyarakat dapat dilakukan
melalui proses integrasi bangsa.
Bangsa diartikan sekelompok manusia yang
memiliki persamaan
karakteristik. Bangsa terbentuk karena adanya rasa ingin Bersatu,
seperti
munculnya integrasi bangsa.
Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta,
2012), integrasi
bangsa diartikan sebagai penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam
suatu
wilayah pembentukan suatu identitas nasional.
3. Integrasi Nasional
Integrasi nasional
dapat diartikan sebagai proses mempersatukan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga tercipta keserasian dan keselarasan secara nasional. Coba kalian
perhatikan wilayah
Indonesia
seperti pada gambar di bawah! Apa yang dapat kamu gambarkan tentang
Indonesia? Indonesia merupakan negara yang
memiliki budaya dan wilayah yang luas.
Adanya berbagai budaya dan
wilayah membuat Indonesia menjadi negara
yang beragam. Keberagaman yang ada
di Indonesia jika tidak dikelola dengan baik
dapat memicu terjadinya konflik, sehingga perlu adanya integrasi untuk
mengendalikan permasalahan tersebut
Menurut
Ahmadi (2009),
terdapat tiga masalah yang harus dikaji untuk mencapai integrasi nasional. Ketiga masalah
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Pembauran bangsa
b. Kerukunan antarumat
beragama
dan kepercayaan yang dianutnya c. Perubahan nilai–nilai
Indonesia terdiri atas berbagai suku, agama, budaya, sistem sosial,
dan lain sebagainya. Keberagaman Indonesia berada dalam suatu semboyan Bhineka
Tunggal Ika. Melalui semboyan tersebut, terjadi proses integrasi nasional
dimana perbedaan yang ada dipersatukan sehingga tercipta keselarasan. Persatuan dari kemajemukan yang ada
di Indonesia inilah yang
menjadi salah satu ciri khas bangsa
Indonesia yang
membedakan dengan
bangsa lainnya.
Adanya
perbedaan
yang beragam
tersebut
menjadi identitas bangsa Indonesia yang terwujud dalam
semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Integrasi nasional sebagai
upaya penyatuan
kelompok sosial dalam
kesatuan wilayah Indonesia juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Adapun
faktor– faktor pendorong integrasi nasional
adalah sebagai berikut (Ranjabar, 2013).
a. Adanya
perasaan senasip dan sepenanggungan. b.
Munculnya rasa cinta tanah air.
c. Adanya rasa rela
berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara.
d. Berkembangnya budaya
gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. e. Adanya simbol kenegaraan dalam
bentuk Garuda Pancasila, dengan semboyan
Bhineka Tunggal Ika.
f. Adanya keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa
Indonesia.
Di Indonesia terdapat enam agama resmi yaitu,
Islam, Kristen Katolik, Kristen, Hindu, Budha,
Konghuchu. Adanya
perbedaan agama yang
dianut
masyarakat
dapat memicu munculnya konflik
yang menimbulkan perpecahan. Namun, melalui
sikap toleransi
yang dikembangkan oleh para pemeluk agama dapat
menciptakan suatu integrasi nasional. Hal ini dapat menghindari perpecahan
dalam negara.
4. Integrasi Budaya
Setiap negara memiliki
budaya
masing–masing.
Budaya tersebut menjadi
ciri khas dari suatu bangsa seperti bangsa kita. Indonesia yang terdiri dari berbagai
daerah memiliki keberagaman budaya, misalnya budaya Sumatera,
budaya Jawa,
budaya Kalimantan, dan sebagainya. Adanya keberagaman budaya
tersebut perlu
adanya integras budaya.
Tahukah kalian apa
integrasi budaya itu? Integrasi budaya
merupakan
perpaduan unsur–unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga menghasilkan
keserasian fungsinya
dalam kehidupan
masyarakat.
Unsur–unsur kebudayaan
tersebut dapat
berupa bahasa, sistem
pengetahuan, organisasi
sosial,
sistem peralatan hidup,
sistem religi,
serta kesenian.
Integrasi kebudayaan dapat terjadi dengan memenuhi beberapa
syarat berikut.
a. Adanya
proses penyesuaian di antara
unsur–unsur yang berbeda
b. adanya
pola
hubungan
yang serasi
akibat adanya
proses
penyesuaian unsur budaya.
c. Adanya unsur–unsur
budaya yang berbeda.
Latihan Soal
I. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!
1. Jelaskan definisi integrasi sosial menurut Kamus Sosiologi!
2. Jelaskan definisi integrasi bangsa
menurut Kamus Sosiologi!
3. Jelaskan definisi dari integrasi nasional!
4. Sebutkan tiga masalah yang harus dikaji untuk mencapai integrasi nasional menurut Ahmadi !
5. Sebutkan faktor–faktor pendorong
integrasi nasional!
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
FAKTOR-FAKTOR TERBENTUKNYA INTEGRASI SOSIAL
A. Ringkasan Materi
Adanya integrasi sosial berdasarkan pada nilai dan norma yang disepakati
Bersama dan memberi tuntutan bagaimana individu berperilaku. Integrasi harus
benar–benar dilakukan karena
dapat
menciptakan
keserasian
dan
keselarasan
dalam masyarakat. Untuk
mencapai integrasi diperlukan adanya
nilai–nilai yang
dapat menjadi pedoman
bagi warga masyarakat dalam berperilaku. Oleh karena itu, dalam
suatu integrasi dapat terjadi apabila
memenuhi beberapa faktor. Tahukah
kalian bahwa integrasi muncul dalam masyarakat dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor? Untuk
mengetahui faktor–faktor
tersebut, kalian harus membaca semua materinya ya.
1. Faktor Internal
Dalam integrasi
sosial
dipengaruhi
oleh faktor
pendorong, baik
dari luar
maupun
dari dalam individu.
Secara
umum,
faktor
pendorong
integrasi yang
berasal dari dalam individu (internal)
adalah sebagai berikut:
a. Adanya
Semangat Gotong Royong
Indonesia dikenal
dengan sifat kekeluargaannya. Hal
ini dibuktikan beberapa
daerah di
Indonesia masih
berlaku
gotong
royong. Kegiatan
gotong royong tersebut dilakukan secara sukarela dan tanpa
mengharapkan
imbalan. Budaya gotong royong yang
berkembang di masyarakat
didasari oleh rasa solodaritas dan tanggung
jawab terhadap kelangsungan hidup
masyarakat di lingkungan sekitar.
b. Adanya Kesadaran Diri Sebagai
Makhluk Sosial
Manusia merupakan
mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Sebagai mahluk sosial, manusia selalu melakukan interaksi
dengan orang lain untuk mencukupi kebutuhannya.
Oleh
karena itu,
dalam masyarakat diperlukan
suatu lembaga untuk mengatur individu dalam mencukupi kebutuhan sehari–hari. Adapun lembaga
tersebut
berupa
keluarga,
koperasi, RT, lembaga pemerintahan, dan
lain
sebagainya. Seperti contoh
pada gambar berikut.
c. Adanya Tuntutan Kebutuhan
Setiap individu memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut,
individu harus
melakukan kerjasama
antara yang
satu
dengan yang lainnya. Dengan adanya
kerjasama
di masyarakat
dapat mendorong
terciptanya integrasi sosial dan
menghindari munculnya konflik.
2. Faktor Eksternal
Faktor–faktor yang
mempengaruhi
integrasi sosial yang
berasal
dari luar adalah
sebagai berikut.
a. Adanya
Sikap Saling
Menghargai dan Toleransi
Indonesia yang merupakan masyarakat majemuk, terdiri atas beragam suku, etnis, agama, dan lain sebagainya. Adanya keberagaman tersebut
dapat
menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu, dalam masyarakat
yang majemuk
diperlukan
adanya sikap saling
menghargai dan
toleran
dengan orang lain
sehingga
integrasi sosial dapat
tercapai.
b. Adanya
Persamaan Kebudayaan
Adanya persamaan
budaya dapat memberikan kesempatan untuk saling membaur tanpa adanya kecemburuan sosial. Hal ini akan lebih cepat terciptanya
integrasi sosial
di
masyarakat.
c. Adanya
Persamaan Visi, Misi,
dan Tujuan
Adanya persamaan
visi, misi, dan tujuan dapat menumbuhkan sikap
kebersamaan meskipun
dalam
masyarakat
terdapat
keberagaman sosial
dan
budaya.
d. Adanya
Sikap Terbuka pada Perubahan
Dalam kehidupan
akan mengalami perubahan setiap harinya.
Seseorang
yang dapat menyikapi perubahan dan terbuka terhadap
perubahan dapat
mendorong terciptanya
integrasi sosial
e. Adanya Tuntutan Perkembangan Zaman
Perkembangan zaman menuntut manusia untuk selalu berkembang mengikuti perubahan yang terjadi di masyarakat. Namun, adanya perubahan di
lingkungan juga dapat mempengaruhi sikap, perilaku, pola hidup, dan pemikiran
seseorang. Adanya perkembangan tersebut
mendorong
manusia
untuk
terus
berkembang
dan membaur
dengan
kelompok
lainnya agar
dapat
mengikuti
perkembangan zaman.
f.
Adanya Tantangan dari Pihak Luar
Pada zaman dahulu,
bangsa Indonesia pernah
dijajah
oleh Bangsa Barat,
seperti Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda. Adanya bangsa Barat tersebut
membuat Indonesia memiliki perasaan senasip sepenanggungan. Hal inilah yang
mendorong masyarakay
untuk membentuk suatu kesatuan dalam menghadapi tantangan yang datang
dari luar.
g. Adanya Konsensus Nilai dalam Masyarakat
Dalam masyarakat terdapat nilai luhur yang mengatur dan dijadikan sebagai acuan
untuk membangun
kehidupan
yang harmonis
dengan
sesama. Adanya
kesempatan terhadap nilai–nilai luhur, maka akan tercipta rasa kebersamaan dalam
perkembangan zaman.
Integrasi sosial dapat
terjadi karena adanya faktor pendorong
dari
dalam maupun dari luar individu. Selain faktor pendorong, ada pula faktor
penghambat.
Faktor penghambat
tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Masyarakat yang sifatnya heterogen
b. Wilayah Indonesia yang luas
c. Adanya paham etnosentrisme
d. Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
e. Adanya
ancaman dari luar
f. Adanya ketidakmerataan pembangunan
Latihan Soal
I. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!
1. Sebutkan faktor
internal terbentuknya
integrasi!
2. Jelaskan mengapa
gotong royong
dikatakan
sebagai
salah satu
faktor pendorong terciptanya
integrasi!
3. Sebutkan faktor
eksternal terbentuknya integrasi!
4. Jelaskan
mengapa
adanya
tantangan
dari
pihak
luar
dapat
mendorong terciptanya
integrasi!
5. S ebutkan faktor penghambat integrasi sosial!
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
PROSES
INTEGRASI SOSIAL
A. Ringkasan Materi
Integrasi sosial melalui
beberapa proses atau
tahapan yang harus dilalui
yaitu, akomodasi, kerja
sama, koordinasi, dan asimilasi. Untuk lebih jelasnya, ayo
kalian pelajari pembahasan berikut.
1. Akomodasi
Akomodasi merupakan salah satu proses integrasi sosial. Apa definisi akomodasi itu? Definisi akomodasi yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai
berikut.
a. Soerjono Soekanto
Akomodasi memiliki dua arti, yaitu menunjuk suatu keadaan dan menunjuk suatu proses. Akomodasi yang menunjuk pada suatu keadaan berarti adanya
keseimbangan dalam interaksi
antara
individua tau kelompok
sosial yang
berkaitan dengan nilai dan norma sosial yang berlaku
di masyarakat. Sementara
itu, akomodasi yang menunjuk suatu proses diartikan sebagai usaha manusia
untuk meredakan pertentangan dalam mencapai kestabilan (Soekanto, 2012).
b. J. Dwi Norwako dan Bagong Suyanto
Akomodasi merupakan
suatu
proses kea rah tercapainya
kesepakatan sementara yang
dapat
diterima
oleh
kedua belah pihak
yang bersengketa
(Narwako,
2010).
c.
Gilin dan Gilin
Akomodasi merupakan suatu pengertian yang digunakan oleh para sosiolog untuk
menggambarkan
suatu proses dalam hubungan sosial
(Soekanto, 2012).
Akomodasi sering terjadi di
masyarakat,
karena individua tau kelompok
tidak
mau melakukan
Kerjasama.
Adanya akomodasi diharapkan dapat menyelesaikan pertentangan atau konflik tanpa menghancurkan
pihak lawan.
Akomodasi tersebut akan meredakan
konflik dan mengganti proses sosial
yang sifatnya disosiatif dengan interaksi
yang lebih bersifat
damai.
Menurut
Haryanto (2011), beberapa
tujuan akomodasi adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengurangi pertentangan yang
terjadi pada
individu maupun kelompok
b. Sebagai tempat untuk meleburkan antara
kelompok-kelompok yang terpisah
c.
Digunakan
untuk meningkatkan Kerjasama antarindividu maupun kelompok
d. Untuk mencegah munculnya
pertentangan dalam masyarakat
Adanya akomodasi
dalam masyarakat multicultural
seperti
masyarakat
Indonesia, dapat menciptakan masyarakat
masyarakat
yang hidup secara
damai tanpa
menimbulkan
perpecahan. Selain
itu,
masyarakat juga
dapat bekerjasama
dengan kelompok–kelompok sosial lainnya. Hal ini dikarenakan diantara kelompok
sosial yang berbeda dapat saling menyesuaikan diri antara yang satu dengan yang
lainnya. Dengan demikian akan medorong lahirnya integrasi dalam masyarakat.
2. Kerja
Sama
Selain melakukan akomodasi, proses integrasi sosial juga dalam bentuk kerja sama. Istilah kerja sama tentunya sudah tidak asing bagi kalian. apa saja contoh
kerja sama yang ada di lingkungan sekitarmu? Untuk menjawabnya, ayo pelajari
uraian berikut.
Dalam Kamus
Sosiologi
(Haryanta, 2012), kerja
sama merupakan bentuk integrasi yang
terjalin antara
individua tau kelompok
yang berusaha untuk
mencapai tujuan
Bersama.
Kerja sama
berawal
dari kesamaan orientasi dan kesadaran dari setiap anggota masyarakat.
Menurut Charles H. Cooley dikutip dari Soekanto (2012),
kerja sama muncul apabila
seseorang menyadari bahwa mereka memiliki kepentingan yang sama. Selai
itu, pada saat bersamaan mereka memiliki pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan–kepentingan tersebut.
Bentuk–bentuk kerja sama dapat dijumpai dalam kelompok dan
masyarakat, seperti kerukunan, gotong royong,
tolong-menolong,
dan
lain sebagainya.
Kerja sama yang terjalin antar kelompok sosial dalam masyarakat multicultural memiliki
pengaruh yang besar dalam integrasi sosial. Hal ini dikarenakan dalam kelompok
sosial yang berbeda saling menyesuaikan diri, melengkapi, membutuhkan, dan tidak
memaksakan kehendak yang dapat
dapat
memicu timbulnya konflik dalam masyarakat.
Kelompok sosial yang berbeda tersebut melakukan kerja sama untuk
mencapai tujuan
yang ingin dicapai bersama.
3. Koordinasi
Dalam masyarakat majemuk sering terjadi kerja sama antarindividu
maupun
kelompok sosial. Kerja sama yang dilakukan
oleh masyarakat majemuk tersebut
harus dikoordinasi agar lebih
terarah dan dapat mencapai tujuan bersama.
Koordinasi
menurut Kamus Sosiologi
(Haryanta,
2012),
merupakan
pengaturan secara sentral
untuk
mencapai integrasi dengan mempersatukan
individu
maupun
kelompok
agar tercapai
keseimbangan
dan
keselarasan dalam
hubungan di masyarakat.
Dalam organisasi masyarakat, koordinasi merupakan faktor
yang dominan.
Tanpa adanya koordinasi, suatu organisasi tidak dapat berjalan dengan baik. Hal ini
dikarenakan dalam kelompok terdiri atas orang–orang dengan sifat dan kepribadian
yang berbeda.
Proses koordinasi mencakup berbagai aspek kemasyarakatan, seperti aspek
ekonomi, politik, sosial budaya,
Pendidikan,
dan lain sebagainya.
4. Asimilasi
Asimilasi merupakan sebuah proses
sosial
yang ditandai
dengan
adanya usaha–usaha dalam mengurangi perbedaan–perbedaan yang terdapat antara
individu
maupun kelompok untuk
mencapai tujuan
bersama.
Proses asimilasi
tidak akan
terjadi apabila antarindividu
atau
kelompok tidak
tumbuh sikap
toleransi dan saling
berempati. Menurut
Narwako (2010),
proses–proses asimilasi akan tumbuh
apabila.
a. adanya perbedaan
kebudayaan antara
kelompok
manusia yang
berada pada waktu
dan tempat yang sama;
b. adanya
pergaulan secara intensif dalam jangka waktu
yang lama;
c. adanya
penyesuaian kebudayaan di antara kelompok–kelompok tersebut.
Sementara itu menurut Soekanto (2012), ada beberapa faktor yang dapat
mempermudah terjadinya
asimilasi di masyarakat, antara
lain:
a. toleransi;
b. adanya
kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi;
c. sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya;
d. sikap terbuka
dari golongan yang
berkuasa dalam masyarakat;
e. adanya
persamaan dalam usur–unsur kebudayaan;
f. adanya
perkawinan campur
(amalgamasi)
g. adanya
musuh bersama dari luar
Selain adanya faktor yang mendorong asimilasi, ada pula beberapa faktor yang
menghambat terjadinya asimilasi.
Menurut Narwako (2010),
menyebutkan
faktor–faktor penghambat asimilasi adalah sebagai berikut:
a. Kurangnya pengetahuan mengenai
kebudayaan kelompok lain dalam
masyarakat
b. Terisolasinya kebudayaan oleh kelompok sosial.
c.
Adanya rasa
takit terhadap kebudayaan
lain.
d. perasaan in-group yang kuat.
e. Adanya diskriminasi antara kelompok
yang berkuasa dengan
kelompok minoritas.
f. Adanya
perbedaan kepentingan
yang dapat
menimbulkan pertentangan
antarkelompok.
Asimilasi sebagai proses sosial
yang ditandai oleh
semakin berkurangnya
perbedaan antarindividu dan antar–kelompok.
Melalui
asimilasi,
kelompok sosial
yang berbeda dalam masyarakat
majemuk saling berinteraksi secara intensif dalam
waktu yang lama. Hal ini yang menyebabkan kelompok sosial tersebut berubah dan saling
menyesuaikan diri. Dengan
demikian integrasi dalam masyarakat
akan
tercipta.
Latihan Soal
I. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!
1. Sebutkan proses–proses integrasi sosial yang ada dalam masyarakat!
2. Jelaskan proses akomodasi menurut
Soejono
Soekanto!
3. Sebutkan contoh bentuk-bentuk
Kerjasama yang ada
dalam masyarakat
4. Jelaskan pengertian koordinasi menurut Kamus Sosiologi!
5. Sebutkan faktor
pendorong terjadinya
asimilasi menurut
Soekanto!
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
BENTUK–BENTUK INTEGRASI SOSIAL
A. Ringkasan Materi
Ada
tiga bentuk integrasi sosial, yaitu integrasi normative,
integrasi fungsional, dan integrasi koersif. Untuk lebih jelasnya, ayo
pahami materi berikut.
1. Integrasi Normatif
Integrasi normatif merupakan bentuk-bentuk integrasi sosial yang
ada di masyarakat. integrasi normatif dapat
terjadi akibat adanya norma–norma yang berlaku di Indonesia. Dalam hal ini, norma merupakan pedoman
untuk melakukan hubungan sosial dalam masyarakat yang
berisi perintah, larangan dan anjuran agar seseorang
dapat bertingkah laku
dengan baik. Dengan adanya norma tersebut dapat mempersatukan masyarakat dan menciptakan kehidupan yang harmonis.
Seperti di Indonesia, bangsa Indonesia terdiri atas beberapa
pulau dengan beragam,
seperti
budaya,
suku, adat
istiadat,
dan sebagainya. Setiap
daerah di
Indonesia memiliki norma
yang mengikat
dan
mengatur
masyarakat.
adanya
peraturan yang mengikat di setiap daerah dapat disatukan dengan wadah Bhineka
Tunggal Ika.
2. Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional terbentuk karena
adanya fungsi–fungsi dalam
masyarakat. dalam integrasi dapat terbentuk dengan mengedepankan fungsi dari
masing–masing pihak
yang ada
dalam sebuah masyarakat. sebagai
contohnya, di
Indonesia terdiri atas beberapa suku, kemudian mengintegrasikan dirinya dengan
melihat fungsi dari masing-masing suku yang ada. Misalnya suku Bugis yang pandai
melaut difungsikan sebagai pelaut yang menyediakan hasil–hasil laut. Selain itu, ada
suku Minang yang
pandai berdagang,
maka
difungsikan
sebagai pedagang yang
menjual
hasil–hasil
laut. Dengan demikian akan
tercipta integrasi dalam masyarakat.
3. Integrasi
Koersif
Integrasi koersif terbentuk karena adanya kekuasaan dari penguasa.
Dalam hal ini penguasa menerapkan cara-cara
koersif (kekerasan).
Sebagai contohnya,
polisi
yang memberikan
gas air
mata untuk menghentikan demonstrasi.
Gambar di atas,
merupakan integrasi koersif dilakukan oleh polisi dengan
memberikan gas air mata untuk
membubarkan para demonstran. Hal ini dilakukan karena polisi mengalami kesulitan untuk membubarkan
para demonstran.
. Latihan Soal
I. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!
1. Jelaskan pengertian integrasi normatif!
2. Jelaskan pengertian integrasi fungsional!
3. Jelaskan pengertian integrasi koersif