SEL VOLTA ATAU SEL GALVANI
Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis proses yang terjadi dalam sel Volta dan menjelaskan kegunaannya
4.4 Merancang sel Volta dengan mengunakan bahan di sekitar
Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
1. Menganalisis proses yang terjadi dalam sel Volta
2. Menuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel Volta
3. Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar
4. Menjelaskan prinsip kerja sel Volta dalam kehidupan sehari-hari
5. Mengajukan rancangan sel volta dengan mengunakan bahan di sekitar
Materi Pembelajaran
PETA KONSEP
1. Prinsip kerja sel Volta atau sel Galvani
Sel volta adalah sel elektrokimia merubah energi kimia menjadi energi listrik atau reaksi redoks menghasilkan arus listrik
Contoh:
Rangkaian sel volta terdiri dari logam Zn dicelupkan dalam larutan ion Zn2+ (missal ZnSO4) dan logam Cu dicelupkan dalam larutan ion Cu2+ (missal CuSO4)
Gambar 1. Diagram sel Volta dan bagian-bagiannya
(Sumber : https://docplayer.info/35750595)
Elektroda di mana reaksi oksidasi terjadi disebut anoda, sedangkan elektroda di mana reaksi reduksi terjadi disebut katoda. Pada sel Volta anoda bermuatan negatif dan katoda bermuatan positip. Elektron mengalir dari anoda menuju katoda. Reaksi yang terjadi:
Anoda : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e
Katoda : Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)
———————————————————
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) +
Cu(s)
Jadi prinsip kerja sel volta adalah pemisahan reaksi redoks menjadi 2 bagian, yaitu setengah reaksi oksidasi di anoda dan setengah reaksi reduksi di katoda. Anoda dan katoda dicelupkan dalam elektrolit dan dihubungkan dengan jembatan garam dan sirkuit luar.
Susunan sel Volta pada gambar diatas dapat dinyatakan dengan notasi singkat yang disebut notasi sel/diagram sel, yaitu:
Zn(s) / Zn2+(aq)
// Cu2+(aq) / Cu(s)
Reaksi di Anoda Reaksi di Katoda
2. Potensial Sel
Potensial elektroda yang dibandingkan dengan elektroda hidrogen yang diukur pada suhu 25 oC dan tekanan 1 atm disebut potensial elektroda standar (Eo).
Potensial sel volta dapat ditentukan melalui eksperimen dengan menggunakan voltmeter atau dihitung berdasarkan data potensial elektroda standar.
Untuk menentukan potensial sel standar dengan rumus sebagai berikut.
E°sel = E°oksidasi + E°reduksi
Oleh karena setengah reaksi oksidasi memiliki tanda yang berlawanan, maka
E°sel = E°reduksi – E°oksidasi
= E°katoda – E°anoda
= E°besar – E°kecil
Tabel 1. Potensial Elektroda Standar
Contoh:
Suatu sel volta tersusun dari elektroda magnesium dan tembaga.
Bila diketahui:
Mg2+(aq) + 2e →Mg(s) E° = -2,37 volt
Cu2+(aq) + 2e → Cu(s) E° = + 0,34
volt
Tentukan
a. Logam yang bertidak sebagai katoda dan anoda!
b. Tuliskan reaksi yang terjadi pada elektroda dan reaksi selnya!
c. Tuliskan notasi sel!
d. Berapa potensial sel?
Jawab:
a. Katoda, memiliki E° lebih besar yaitu tembaga (Cu)
Anoda, memiliki E° lebih kecil, yaitu magnesium (Mg)
b. Reaksi katoda (reduksi) : Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)
Reaksi anoda (oksidasi) : Mg(s) → Mg2+(aq) +
2e
——————————————————————————–
Reaksi sel (redoks) : Cu2+(aq) +
Mg(s) → Cu(s) +
Mg2+(aq)
c. Notasi sel : Mg | Mg2+ || Cu2+ | Cu
d. Esel = E° katoda – E°anoda
= 0,34 – (-2,37)
= 2,71 volt
3. Deret Volta
Urutan unsur-unsur logam berdasarkan nilai potensial elektroda standar disebut deret Volta.
Gambar 2. Deret keaktifan logam
(Sumber : Pustekkom, 2015)
Semakin ke kanan sifat oksidator makin kuat (mudah tereduksi) dan semakin ke kiri sifat reduktor semakin kuat (mudah teroksidasi). Sehingga logam sebelah kiri dapat mendesak (bereaksi, mereduksi) ion logam sebelah kanan
Agar mudah untuk menghafal deret Volta:
Contoh reaksi berlangsung
NiSO4(aq) + Zn(s) → Ni(s) + ZnSO4(aq)
Contoh reaksi tidak berlangsung:
Ni(s) + Zn2+(aq) →
Berlangsungnya reaksi redoks selain dapat ditentukan dengan deret volta dapat juga ditentukan dengan perhitungan potensial sel. Jika potensial sel hasil perhitungan bertanda positif, reaksi berlangsung(spontan). Adapun Jika potensial sel hasil perhitungan bertanda negatif , reaksi tidak berlangsung(tidak spontan).
Contoh:
Diketahui data potensial elektroda standar sebagai berikut:
Zn2+ (aq) + 2e → Zn(s) E° = – 0,76 volt
Ag+ (aq) + e → Ag(s) E° = +0,80
volt
Apakah reaksi berikut dapat berlangsung?
AgSO4 + Zn → Ag + Zn SO4
Jawab:
Ag = katoda (E°besar) Zn = anoda (E°kecil)
Esel = E° katoda – E°anoda
= 0,80 – (- 0, 76)
= 0,80 + 0,76
= + 1,56 volt
Reaksi AgSO4 + Zn → Ag + Zn SO4 berlangsung spontan
4. Sel Volta dalam Kehidupan Sehari – hari
Sel Volta dapat dibedakan menjadi sel Volta primer, sekunder, dan sel bahan bakar. Sel primer adalah sel yang dibentuk dari katode dan anode yang langsung setimbang ketika menghasilkan arus. Sel sekunder adalah sel yang dapat diperbarui dengan cara mengembalikan elektrodenya ke kondisi awal. Adapun sel bahan bakar adalah sebuah sel yang secara bertahap menghabiskan pereaksi yang disuplai ke elektrode-elektrode dan secara bertahap pula membuang produk- produknya.
a. Sel Volta Primer
1) Sel Kering (Baterai)
Sel ini terdiri atas:
Anoda : Logam seng (Zn) yang dipakai sebagai wadah.
Katoda : Batang karbon (tidak aktif).
Elektrolit : Campuran berupa pasta yang terdiri dari MnO2, NH4Cl, karbon, dan sedikit air.
Reaksi yang terjadi
Anoda : Zn (s)
→ Zn2+
(aq) + 2e
Katoda : 2NH4 + (aq) +
2MnO2 (s) + 2e → Mn2O3 (s) +
2NH3 (aq) + H2O (l)
—————————————————————————————————————-
Zn (s) + 2NH4+
(aq) + 2MnO2 (s) → Zn2+ (aq) + Mn2O3
(s) + 2NH3 (aq) + H2O (l)
Gambar 3 Sel kering
(Sumber : http://fiskadiana.blogspot.com/2014/12/)
2) Baterai Alkalin
Baterai alkalin pada dasarnya sama dengan sel kering, hanya saja bersifat basa karena menggunakan KOH sebagai pengganti NH4Cl dalam pasta. Baterai ini dapat menghasilkan energi dua kali lebih besar dibanding baterai biasa. Sel ini terdiri atas:
Anoda : Logam seng (Zn) digunakan sebagai wadah.
Katoda : Oksida mangan (MnO2).
Elektrolit : Kalium hidroksida (KOH).
Reaksi yang terkjadi
Anoda : Zn(s) + 2OH– (aq) → Zn(OH)2 (s) + 2e
Katoda : 2 MnO2(s) +2 H2O(l) + 2 e → Mn(OH)2(s) + 2 OH–(aq)
———————————————————————————————–
Zn(s) + 2H2O(l) + 2MnO2(s)
→ Zn(OH)2(s) + 2Mn(OH) 2
(s)
3) Baterai perak oksida
Sel ini terdiri atas
Anoda : Logam seng (Zn) digunakan sebagai wadah.
Katoda : Perak Oksida (Ag2O)
Elektrolit : Kalium hidroksida (KOH).
Reaksi yang terjadi
Anoda : Zn(s) + 2OH– (aq) → Zn(OH)2 (s) + 2e
Katoda: Ag2O(s) + H2O(l) + 2e → 2Ag(s) + 2OH– (aq)
———————————————————————————–
Zn(s) + H2O(l) + Ag2O(s) → Zn(OH)2(s) + 2Ag(s)
Gambar 4 baterai perak oksida
(Sumber : http://fiskadiana.blogspot.com/2014/12/)
b. Sel Volta Sekunder
Aki merupakan jenis baterai yang praktis karena dapat diisi ulang
Sel ini terdiri atas
Anoda : Pb
Katoda : PbO2
Elektrolit : H2SO4.
Reaksi penggunaan atau pengosongan aki:
Anoda : Pb (s) + HSO4–
(aq) → PbSO4 (s) + H+(aq) + 2e
Katoda : PbO2 (s) +
HSO4– (aq) +
3H+ (aq) + 2e → PbSO4
(s) + 2H2O (l)
——————————————————————————————————————
Pb (s) + PbO2 (s) + 2HSO4–
(aq) + 2H+ (aq) → 2PbSO4 (s) + 2H2O (l)
Reaksi pengisian aki:
Anoda : PbSO4 (s) + 2H2O (l) → PbO2 (s) + 3H+ (aq) + HSO4– (aq) + 2e
Katoda : PbSO4 (s) +
H+(aq) + 2e → Pb
(s) + HSO4– (aq)
———————————————————————————————————-
2PbSO4 (s) +
2H2O (l) → PbO2
(s) + Pb (s) + 2HSO4– (aq) +
2H+ (aq)
5. Merancang Sel Volta dari Bahan Sekitar
Baterai dari air garam
Baterai garam dapur merupakan contoh aplikasi sel volta yang sederhana. Pada dasarnya jika dua jenis logam yang berbeda dimasukkan dalam larutan elektrolit maka akan didapatkan baterai.
Alat dan bahan yang digunakan : kaleng bekas minuman, cutter, gunting, amplas, tisu, gelas, sendok, kawat tembaga, lakban, lampu led kecil untuk menguji daya listrik yang dihasilkan, kabel dengan penjepit buaya, voltmeter untuk mengukur tegangan baterai, air 200 mL, garam 2 sendok
Hasil percobaan menunjukkan satu sel baterai menghasilkan tegangan 0,56 Volt.
Gambar 5. Uji sel Volta dari garam dapur
Latihan
1. Diketahui
Ca2+(aq) + 2e → Ca(s) E° = -2,87 volt
Ag+(aq) + e → Ag(s) E° = +0,80
volt
Apakah reaksi berikut : Ca (aq) + 2Ag (aq) → Ca (s) + 2Ag+ (aq dapat berlangsung spontan?
2. Reaksi redoks berikut belangsung spontan
Fe + Cu2+
→ Fe2+ + Cu
Gambarlah rangkaian sel volta yang berdasarkan reaksi tersebut. Tulislah juga diagram (notasi) sel volta
DAFTAR PUSTAKA
Sudarmo, Unggul. 2014, Kimia untuk SMA /MA kelas III, Surakarta, Erlangga
Setiyana, S.Pd,.M.Eng 2020, Modul Pembelajaran SMA Kimia Kelas XI, Kemendikbud
Sutresna, Nana.2016, Aktif dan Kreatif Belajar Kimia Untuk Sekolah Menegah Atas/Madrasah Aliyah Kelas XII peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam, Bandung, Grafindo Media Pratama.
Utami. Budi dkk, 2009. Kimia Untuk Untuk SMA dan MA Kelas XII.Ilmu Pengetahuan Alam , Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Partana. Crys Far dan Wiyarsi, Antunidkk, 2009. Mari Belajar Kimia Untuk Untuk SMA dan MA Kelas XII, Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sukmanawati, Wening. 2009. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Pangajuanto, Teguh dan Rahmidi, Tri. 2009. Kimia 3 Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
https://docplayer.info/35750595-Modul-sel-elektrokimia.html(diakses 19 Juni 2021)
https://www.kimia-science7.com/sel-volta-pengertian-rangkaian-notasi-potensial-elektrode-contoh/ (diakses 19 Juni 2021)
http://fiskadiana.blogspot.com/2014/12/beberapa-sel-volta-komersial.html (diakses 19 Juni 2021)
https://www.youtube.com/watch?v=On3ZnxU7l_g(diakses 19 Juni 2021)