Kompetensi
Dasar
3.1 Menganalisis struktur dan
sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan kekhasan atom karbon dan golongan
senyawanya
4.1 Membuat model visual
berbagai struktur molekul hidrokarbon yang memiliki rumus molekul yang sama
Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
1. Mendefinisikan pengertian
senyawa hidrokarbon
2. Menjelaskan kekhasan atom karbon
3. Menentukan jenis atom C berdasarkan jumlah atom C yang
terikat dari rantai atom karbon
4. Memberi nama senyawa dan menentukan isomer
senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, alkuna)
5. Menganalisis
rumus struktur dan sifat senyawa
hidrokarbon
Materi
Pembelajaran
Senyawa
karbon adalah senyawa yang molekulnya mengandung atom-atom karbon dan atom-atom
unsur lain seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang dan halogen.Suatu
fakta jika suatu zat dipanaskan atau dibakar akan menghasilkan arang, maka zat
tersebut mengandung karbon
Senyawa
yang berasal dari makhluk hidup disebut senyawa organik. Sedangkan
senyawa yang bukan dari makhluk hidup disebut senyawa anorganik. Senyawa
hidrokarbon merupakan bagian senyawa organik. Kimia organik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari
senyawa karbon, sehingga kimia organik sering disebut kimia karbon.
Perbedaan senyawa karbon organik dan senyawa karbon anorganik
Senyawa | Senyawa karbon anorganik |
Berasal | Berasal |
Semuanya | Ada |
Dapat | Tidak |
Mempunyai | Tidak |
Reaksinya | Reaksinya |
Umumnya | Umumnya |
Bila | Hasil |
Umumnya | Umumnya larut dalam air |
Kekhasan atom Karbon
Atom C yang
berkonfigurasi elektron: 2 4 memiliki elektron valensi 4. Keempat elektron valensi tersebut dapat membentuk
empat ikatan kovalen melalui penggunaan bersama pasangan elektron
dengan atom-atom lain. Atom karbon dapat berikatan kovalen tunggal dengan empat atom hidrogen
membentuk molekul metana (CH4). Rumus
Lewisnya:
Kecenderungan
atom karbon dapat berikatan dengan atom karbon lain memungkinkan terbentuknya
senyawa karbon dengan berbagai struktur (membentuk rantai panjang atau siklik).
Hal inilah yang menjadi ciri khas atom karbon.
Atom C Primer, Sekunder, Tersier, dan Kuartener
Berdasarkan kemampuan atom
karbon yang dapat berikatan dengan atom karbon lain, muncul istilah atom karbon
primer, sekunder, tersier, dan kuartener. Istilah ini didasarkan pada jumlah
atom karbon yang terikat pada atom karbon tertentu.
Berdasarkan
letaknya dalam senyawa atom karbon di bedakan atas
1. Atom karbon
primer
adalah atom-atom karbon yang mengikat satu atom karbon lain.
2. Atom karbon
sekunder
adalah atom-atom karbon yang mengikat dua atom karbon lain.
3. Atom karbon
tersier
adalah atom-atom karbon yang mengikat tiga atom karbon lain.
4. Atom karbon
kuarterner adalah
atom-atom karbon yang mengikat dua atom karbon lain.
Penggolongan Hidrokarbon
Berdasarkan Bentuk Rantai Karbon
a.
Rantai karbon alifatis,
yaitu rantai karbon terbuka.
Rantai karbon alifatis ini
bisa lurus dan bisa juga bercabang. Contoh
b.
Rantai karbon s iklis, yaitu rantai karbon
tertutup. Dibedakan atas karbosiklik
dan
heterosiklik.
1) Karbosiklik adalah senyawa karbon siklik
yang rantai lingkarnya hanya
terdiri dari
atom C saja. Yang termasuk karbosiklik adalah senyawa aromatis dan alisiklik.
a)
Senyawa aromatis adalah
senyawa karbosiklik yang terdiri atas 6 atom
karbon
atau lebih yang memiliki ikatan rangkap 2 terkonjugasi. Contoh
b) Senyawa
alisiklik adalah senyawa karbosiklik yang hanya mempunyai
ikatan
tunggal. Contoh:
2) Heterosiklik
adalah senyawa karbosiklik yang di dalam rantai lingkarnya
terdapat
atom lain selain atom karbon. Contoh
Berdasarkan Jenis Ikatan
a. Ikatan
jenuh, jika semua
ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal
(– C – C –). Contoh:
a. Ikatan
tak jenuh, jika mengandung ikatan rangkap 2(– C = C –) maupun rangkap 3
(– C
≡ C –) pada ikatan karbon-karbon. Dikatakan tak jenuh karena ikatan rangkap,
baik rangkap 2 maupun rangkap 3 ini masih dapat mengalami pemutusan ikatan. Contoh
Lat
Dari struktur senyawa karbon berikut :
a.
Tentukan
atom C nomor berapa saja yang termasuk atom C primer, sekunder, tersier dan kuarterner!
b. Berapa jumlah masing-masing atom C
primer, sekunder, tersier dan kuarterner?
SENYAWA HIDROKARBON DAN TURUNANNYA
1.
ALKANA
Golongan Alkana disebut juga
paraffin, karena sulit bereaksi dan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon
dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal.
Rumus
Umum Alkana
Gugus
Alkil
Gugus alkil adalah
alkana yang telah kehilangan satu atom H. Gugus alkil ini dapat dituliskan
dengan menggunakan rumus: CnH2n
+ 1
Dengan
menggantikan satu atom H, maka namanya juga akan berubah dari metana menjadi
metil.
Tatanama alkana
1. Jika rantai
C tidak bercabang, nma alkannya sesuai dengan jumlah atom yang dimiliki dengan diberi
awalan n (normal).
Nama rantai utama berakhiran – ana
2.
Atom C
yang tidak termasuk
rantai utama disebut
cabang (gugus alkil)
·
Untuk
cabang yang sama diberi awalan 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta,
6
=
heksa dan seterusnya.
· Untuk cabang yang tidak sama, penulisan nama setiap cabang
diurutkan berdasarkan abjad.
3.
Jika rantai C bercabang
a. Tentukan
rantai induk (rantai terpanjang) dan inilah nama alkananya
b. Atom C yang tidak termasuk ke dalam rantai terpanjang
merupakan cabang (gugus alkil).
c. Penomoran rantai C terpanjang dimulai dari ujung yang
terdekat dengan cabang.
4. Bila
terdapat dua atau lebih rantai terpanjang, maka harus dipilih yang mempunyai
cabang terbanyak.
5. Jika satu
atom C dirantai terpanjang mengikat dua gugus alkil maka penulisan nomor alkil
harus diulang
Penulisan
nama untuk senyawa alkana bercabang dimulai dengan penulisan
Contoh:
rumus molekul sama tetapi rumus struktur atau konfigurasinya berbeda.
Isomer
rangka adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi
kerangkanya berbeda
Contoh:
C5H12
mempunyai isomer:
Sifat-sifat
Alkana :
1)
Titik
leleh dan titik didih alkana naik dengan pertambahan nilai masa molekul
relatifnya (Mr)
2)
Kerapatan
/ massa jenis alkana naik dengan pertambahan nilai masa molekul relatifnya (Mr)
3)
Viskositas
/ kekentalan alkana naik dengan pertambahan nilai masa molekul relatifnya (Mr)
4)
Alkana
larut dalam pelarut non polar seperti CCl4 dan sukar larut dalam
pelarut polar seperti air.
5)
Bila
alkana dibakar dihasilkan gas karbondioksida dan uap air serta energi panas,
menurut reaksi :
CH4(g)
+ 2 O2(g) → CO2(g) + 2 H2O(g) + E
6)
Alkana
dapat bereaksi substitusi dengan halogen.
Reaksi
substitusi adalah reaksi penggantian atom/gugus atom dengan atom/gugus atom
yang lain.
CH4(g)
+ Cl2(g) → CH3Cl(g)
+ HCl(g)
7)
Senyawa
alkana rantai panjang dapat mengalami reaksi eliminasi.
Reaksi
eliminasi adalah reaksi penghilangan atom/gugus atom untuk memperoleh senyawa
karbon lebih sederhana.
Contoh:
pada reaksi eliminasi termal minyak bumi
dan gas alam.
Latihan
1. 1. Berilah
nama IUPAC senyawa-senyawa berikut.
a. CH3CH2CH(C2H5)CH2CH2CH(C2H5)CH3
2. Tuliskan
rumus struktur senyawa berikut!
a. 2,2,3,4-tetrametilheptana
b. 3-etil,
4-isopropil, 2,5-dimetiloktana
3. 3. Tuliskan
semua isomer C6H14!
2.
ALKENA
Alkena adalah hidrokarbon
alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap
(‒C=C‒). Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut
alkadiena, yang mempunyai
tiga ikatan rangkap disebut alkatriena, dan seterusnya.
Rumus
umum alkena
Tatanama
Alkena
1) Alkena
Rantai Lurus
Atom karbon yang berikatan rangkap
(‒C=C‒) diberi nomor yang menunjukkan ikatan rangkap tersebut. Penomoran
dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan rangkap.
Contoh :
5 4 3 2 1
CH3 – CH2 – CH = CH – CH3 2 – pentena
2) Alkena
Rantai Bercabang
Penamaan
alkena rantai bercabang hampir sama dengan penamaan alkana. Hal yang membedakan
hanya pada penomoran posisi untuk ikatan rangkap pada alkena. Aturan yang
digunakan tetap sama, yakni:
a.
Menentukan
rantai utama, yaitu rantai terpanjang dan memiliki ikatan rangkap
b. Penomoran
rantai utama diawali dari yang paling dekat dengan ikatan
rangkap, bukan dari cabang terdekat
c.
Urutan
penulisan nama senyawa alkena:
Contoh:
Isomer Alkena
1) Isomer
rangka
2) Isomer
Posisi
posisi adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi posisi
gugus fungsinya berbeda.
3) Isomer
geometri adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi
struktur ruangnya berbeda.
Contoh:
2–butena mempunyai dua isomer
geometri, yaitu cis–2–butena dan trans–2–
butena.
Sifat-sifat Alkena
1) Titik didih
alkena mirip dengan alkana, makin bertambah jumlah atom C, harga Mr makin besar maka titik didihnya makin
tinggi.
2) Alkena mudah
larut dalam pelarut organik tetapi sukar larut dalam air.
3) Alkena dapat
bereaksi adisi dengan H2 dan halogen (X2 = F2,
Cl2, Br2, I2).
a.
Adisi
alkena dengan H2.
Contoh: CH2=CH2
+ H2 → CH3 – CH3
etena etana
b.
Adisi
alkena dengan halogen.
Reaksi umum: – CH=CH – + X2 → – CHX
– CHX –
Contoh: CH2 = CH2
+ Cl2 → CH2Cl-CH2Cl
etena 1,2-dikloro etana
Latihan
1.
Berilah
nama senyawa berikut sesuai aturan IUPAC
a. CH3=C(C2H5)CH2CH2CH(C4H9)CH3
2. Tuliskan
rumus struktur senyawa berikut!
a. 3,4,4-trimetil-2-heptena
b. 4,4-dietil-2,5-dimetil-2-heksena
3.
Lengkapi persamaan reaksi berikut!
a. CH2
= CH-CH2-CH3 + Cl2 →
b. CH2
= CH-CH2-CH3 + HCl →
4.
Tuliskan
semua isomer yang mungkin dari senyawa dengan rumus molekul C7H14.
C.
ALKUNA
Alkuna
merupakan senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan ikatan rangkap tiga (‒C≡C‒).
Rumus
umum alkuna
Tana Nama
Alkuna
1) Alkuna
Rantai Lurus
Atom karbon
yang berikatan rangkap (‒C≡C‒) diberi nomor yang menunjukkan ikatan rangkap
tiga tersebut. Penomoran dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan
ikatan rangkap.
Contoh :
5
4 3 2
1
CH3 –
CH2 – C ≡ C – CH3 2-pentuna
2)
Alkuna
Rantai Bercabang
Penamaan
alkuna rantai bercabang hampir sama dengan penamaan alkana. Hal yang membedakan
adalah penomoran posisi untuk ikatan rangkap pada alkuna. Aturan yang digunakan
tetap sama, yakni:
a. Menentukan rantai utama, yaitu rantai terpanjang dan memiliki ikatan
rangkap tiga
b. Penomoran rantai utama diawali dari yang paling dekat dengan ikatan
rangkap, bukan dari cabang terdekat
c. Urutan
penulisan nama senyawa alkuna:
Contoh:
Isomer Alkuna
1) Isomer
rangka
2) Isomer
Posisi
3) Isomer Gugus
Fungsi
Isomer gugus
fungsi adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi gugus
fungsinya berbeda.
Sifat-sifat
Alkuna
1)
Titik
didih alkuna mirip dengan alkana dan alkena. Semakin bertambah jumlah atom C
harga Mr makin besar maka titik
didihnya makin tinggi.
2)
Alkuna
dapat bereaksi adisi dengan H2, halogen (X2= F2,
Cl2, Br2, I2) dan asam halida (HX = HF, HCl, HBr, HI).
Contoh:
Latihan
1. Beri nama senyawa
berikut sesuai aturan IUPAC!
a. CH3CH(CH3)CCCH2CH3
2. Tuliskan
rumus struktur senyawa berikut!
a.
3,4-dimetil-1-heksuna
b.
5-etil-2,2-dimetil-3-heptuna
2. 3. Tuliskan
semua isomer C6H10!
3. 4. Lengkapi
persamaan reaksi berikut!
a. CH ≡ C-CH2-CH3
+ 2 H2 →
b. CH≡CH + Na →
c. CH≡CH +CH3CH2Cl →
Sudarmo, Unggul. 2014, Kimia untuk SMA /MA kelas XI, Surakarta,
Erlangga
Drs.
Mendera,H. I Gede M.T.2020, Modul Pembelajaran SMA
Kimia Kelas XI,Kemendikbud
Johari, J.M.C. dan
Rachmawati, M, 2010. Chemistry 2A for Senior
High School Grade XI Semester 1 , Esis, Jakarta
Utami Budi, Nugroho Agung, dkk.2009, Kimia untuk SMA dan MA Kelas XI,
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
https://www.studiobelajar.com/senyawa-hidrokarbon/
(diakses 5 Juni 2021)
https://idschool.net/sma/senyawa-hidrokarbon-alkana-alkena-alkuna/ ( diakses 5 juni 2021)
https://sites.google.com/site/dewitatrianiputri/materi-pembelajaran/kelas-xi/bab-9-hidrokarbon/d-struktur-alkana-alkena-dan-alkuna(diakses 5 juni 2021)
https://www.nafiun.com/2013/04/isomer-alkana-alkena-alkuna-rumus-contoh-gambar-senyawa-kimia-soal-kunci-jawaban.html(diakses 5 juni 2021)