DAMPAK KOLONIALISME DI INDONESIA

Loading

 

DAMPAK KOLONIALISME DI INDONESIA

DAMPAK KOLONIALISME DI BIDANG POLITIK

Pernahkah kamu
membayangkan bagaimana kehidupan bangsa Indonesia pada masa penjajahan?
bagaimana mereka harus melawan para penjarah di bumi mereka? Terbayang bukan
bagaimana menderitanya bangsa kita pada saat itu.

Pengaruh kekuasaan
Belanda semakin kuat karena intervensi yang intensif dalam masalah-masalah
istana, seperti pergantian tahta, pengangkatan pejabat-pejabat kerajaan,
ataupun partisipasinya dalam menentukan kebijaksanaan pemerintah kerajaan.
Dengan demikian, dalam bidang politik penguasa-penguasa pribumi makin
tergantung pada kekuasaan asing, sehingga kebebasan dalam menentukan
kebijaksanaan pemerintah istana makin menipis. Di samping itu, aneksasi wilayah
yang dilakukan oleh penguasa asing mengakibatkan semakin menyempitnya wilayah
kekuasaan pribumi. Penghasilan yang berupa lungguh, upeti atau hasil bumi;
semakin berkurang dan bahkan hilang, sebab kedudukannya telah berganti sebagai alat
pemerintah Belanda.

Dalam bidang politik,
kolonialisme dan imperialisme bangsa Barat di Indonesia menyebabkan semakin
hilangnya kekuasaan Politik dan para penguasa Indonesia yang beralih ke tangan
Belanda. Hal tersebut dibuktikan oleh beberapa faktor sebagai berikut.

  1.   Penerapan sistem indirect rule (sistem
    pemerintahan tidak langsung) yaitu dengan memanfaatkan penguasa-penguasa
    tradisional, seperti bupati dan raja yang memerintah atas nama VOC. 
  2. Munculnya berbagai perlawanan rakyat
    Indonesia terhadap pemerintah Hindia Belanda. Belanda sangat berpengaruh dalam
    menentukan kebijakan politik kerajaan karena intervensinya.
  3. Bupati menjadi alat kekuasaaan
    pemerintahan kolonial. Mereka menjadi pegawai pemerintahan kolonial yang diberi
    gaji. Padahal menurut adat penguasa tradisional tersebut mendapat upeti dari
    rakyat. 
    Semakin merosotnya dan bergantungnya
    kekuasaan raja kepada kekuasaan asing. Bahkan sebagian diambil alih atau di
    bawah kekuasaan kolonial.

Dampak Kolonialisme di bidang politik
adalah sebagai berikut :

  1.  Daendels atau Raffles sudah meletakkan
    dasar pemerintahan yang modern. 
  2. Para Bupati dijadikan pegawai negeri dan
    digaji, padahal menurut adat istiadat kedudukan bupati adalah turun temurun dan
    mendapat upeti dari rakyat
  3.  Bupati dijadikan alat kekuasaan pemerintah kolonial.
    Pamong praja yang dahulu berdasarkan garis keturunan sekarang menjadi sistem
    kepegawaian.
  4.  Jawa dijadikan tempat pusat pemerintahan
    dan membaginya menjadi wilayah perfektuf.
  5. Belanda dan Inggris melakukan intervensi
    terhadap persoalan kerajaan, contohnya tentang pergantian tahta kerajaan
    sehingga imperialis mendominasi politik di Indonesia. Yang mengakibatkan
    peranan elite kerajaan berkurang dalam politik, dan kekuasaan pribumi bahkan
    bisa runtuh.
  6.  Hukum yang dulu menggunakan hukum adat diubah
    menggunakan sistem hukum barat modern.
  7. Kebijakan yang diambil raja dicampuri
    Belanda

·        
Perubahan dalam politik pemerintahan
kembali terjadi akibat kebijakan politik Pax Nederlanica di akhir abad 19
menuju awal abad 20. Jawa menjadi pusat pemerintahan dan membaginya menjadi
wilayah perfektuf

·        
Selain itu, sistem pemerintahan di
Indonesia sekarang merupakan warisan dari penerapan ajaran Trias Politica yang
dijalankan oleh pemerintah kolonial Belanda. Dalam badan yudikatif di struktur
tersebut, pemerintahan kolonial Belanda membagi badan peradilan menjadi tiga
macam berdasarkan golongan masyarakat di Hindia-Belanda. Badan peradilan tersebut
terdiri dari peradilan untuk orang Eropa, peradilan orang Timur Asing, dan
peradilan orang pribumi. Dalam badan legislatif, pemerintah kolonial Belanda
membentuk Volksraad atau Dewan Rakyat pada tahun 1918.

 

DAMPAK KOLONIALISASI DALAM BIDANG BUDAYA

Kebiasaan pemerintah
Kolonial menggunakan bahasa Belanda, di sisi lain, membawa pengaruh tersendiri.
Sedikit banyak kita punya banyak bahasa serapan yang berasal dari bahasa
Belanda, portugis dan inggris, misalnya : Indonesia : Handuk, Belanda :
Handdoek, Indonesia: Sepatu, Portugis : Sepato, Indonesia : Buku, Inggris : Book.

Selain kosa kata ternyata
kedatangan Bangsa Eropa juga mengenalkan berbagai hal baru ke bangsa kita.
Misalnya, kita jadi tahu berbagai musik internasional ataupun tarian seperti
dansa.

Selain itu, ada juga
bangunan-bangunan yang menjadi saksi bisu terhadap segala peristiwa masa
lampau. Semua bangunan tersebut punya ciri khas yang sulit dibuat saat ini.
Seperti bangunan yang bisa kita temui di Kota Tua, Lawang Sewu adalah gedung
bersejarah milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang awalnya digunakan
sebagai Kantor Pusat perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische
Spoorweg Maatschappij (NISM). Bangunannya dirancang oleh Prof. Jakob F.
Klinkhamer dan B.J. Ouendag, arsitek dari Amsterdam dengan ciri dominan berupa
elemen lengkung dan sederhana. Bangunan di desain menyerupai huruf L serta
memiliki jumlah jendela dan pintu yang banyak sebagai sistem sirkulasi udara.
Karena jumlah pintunya yang banyak maka masyarakat menamainya dengan Lawang
Sewu yang berarti seribu pintu.

 

DAMPAK KOLONIALISME  DI BIDANG SOSIAL

Kedatangan bangsa Eropa
ke Indonesia membawa dampak dalam bidang sosial Salah satu dampak dalam bidang
sosial adalah munculnya masyarakat yang menganut agama Katolik, serta pengaruh
Kristen Protestan. Kedatangan Portugis yang membawa semangat 3G (Gold, Glory
dan Gospel) mempengaruhi penyebaran agama Kristen dan Katolik di Indonesia.

Salah satu penyebar agama
Katolik di Indonesia yang terkenal adalah Fransiscus Xaverius, seorang
misionaris dari Portugis, di Maluku pada tahun 1546-1547. Di samping penyebaran
agama Katolik, agama Kristen Protestan juga turut tersebar di Indonesia.

Penyebaran agama Kristen
Protestan mulai terjadi pada masa pemerintahan Gubernur Jendral Raffles.
Penyebaran agama ini dilakukan oleh Nederlands Zendeling Genootschap (NZG),
yaitu organisasi yang menyebarkan agama Kristen Protestan berdasarkan Alkitab.
Beberapa tokoh yang tergabung dalam NZG yang terkenal adalah Ludwig Ingwer
Nommensen dan Sebastian Qanckaarts.

Namun penjajahan tetaplah
penjajahan sehingga kedatangan penjajahan bangsa barat malah justru memperburuk
sosial bangsa kita. Dalam bidang sosial, praktik kolonialisme dan imperialisme
di Indonesia, membawa dampak antara lain sebagai berikut.

  • Terjadinya
    perubahan pelapisan sosial dalam masyarakat pada masa kolonial, yaitu
    sebagai berikut.

1)      golongan
timur asing yang terdiri dari orang Cina dan Timur Jauh

2)      golongan
eropa yang terdiri dari orang Belanda dan orang Eropa lainny

3)      golongan
pribumi

  • Terjadinya
    mobilitas sosial dengan adanya gelombang transmigrasi, terutama untuk
    memenuhi tenaga-tenaga di perkebunan-perkebunan yang dibuka Belanda di
    luar Jawa.
  • Muncul
    golongan buruh dan golongan majikan yang muncul karena berdirinya
    pabrik-pabirk dan perusahaan sehingga pekerjaan masyarakat Indonesia
    menjadi dinamis.
  • Munculnya
    elit terdidik karena tuntutan memenuhi pegawai pemerintah sehingga
    menyebabkan didirikannya sekolah-sekolah di berbagai kota.Hal ini mendrong
    lahirnya elit terdidik (priyai cendikiawan) di perkotaan. Walaupun jumlah
    mereka sedikit, tetapi sangat berperan dalam perkembangan pergerakan
    selanjutnya.
  • Pembentukan
    status sosial dimana yang tertinggi adalah Eropa lalu Asia dan Timur yang
    terakhir kaum Pribumi.
  • Terjadinya
    penindasan dan pemerasan secara kejam. Tradisi yang dimiliki oleh bangsa
    Indonesia, seperti upacara dan tata cara yang berlaku dalam lingkungan
    istana menjadi sangat sederhana, bahkan cenderung dihilangkan. Tradisi
    tersebut secara perlahan-lahan digantikan oleh tradisi pemerintah Belanda.
  • Daerah
    Indonesia terisolasi di laut sehingga kehidupan berkembang ke pedalaman.
    Kemunduran perdagangan dilaut secara tak langsung menimbulkan budaya
    feodalisme di pedalaman. Dengan feodalisme rakyat pribumi dipaksa untuk
    tunduk atau patuh pada tuan tanah Barat atau Timur Asing sehingga
    kehidupan penduduk Indonesia mengalami kemerosotan.

 DAMPAK KOLONIALISME DI BIDANG EKONOMI

Dengan datangnya Bangsa
Eropa, masyarakat Indonesia diperkenalkan pada mata uang, di masa Raffles
menjalankan kebijakan Sistem Sewa Tanah. Diperkenalkannya uang kertas dan logam
mendorong munculnya perbankan modern di Hindia-Belanda. Salah satunya adalah de
Javasche Bank, bank modern di Hindia-Belanda yang muncul pertama kali dan
didirikan di Batavia pada tahun1828.

Selanjutnya adalah
bangkitnya kehidupan perekonomian akibat pembangunan jalan raya pos
Anyer-Panarukan. Keberadaan infrastruktur jalan didukung oleh jaringan
transportasi khususnya kereta api yang muncul dan berkembang pada masa Sistem
Tanam Paksa. Jaringan kereta api muncul dan berkembang di Hindia-Belanda
sebagai sarana pengantaran hasil perkebunan yang ada di Hindia Belanda serta
transportasi masyarakat. Munculnya sistem transportasi ini merupakan dampak
kedatangan Bangsa Eropa bagi Indonesia yang masih bisa kamu gunakan hingga hari
ini.

Karena tujuan Belanda di
Indonesia untuk mencari rempah-rempah, mereka harus membuat infrastruktur untuk
mengangkut pasokan bahan makanan. mereka punya andil dalam pembuatan
pembangunan rel kereta dan jalan raya. Bahkan mereka juga membangun waduk dan
saluran irigasi. Selain itu, mereka juga membangun industri pertambangan dengan
membuka kilang minyak bumi di Tarakan, Kalimantan Timur. Namun bukan berarti
dengan pembangunan infrastuktur yang dilakukan oleh Belanda itu membawa
kemakmuran bagi rakyat
Indonesia, namun sebaliknya
pembangunan-pembangunan dibidang ekonomi yang dikembangkan oleh Belanda justru
membuat penderitaan rakyat Indonesia semakin dalam.

Betapa tidak, mereka
memperlakukan rakyat rakyat Indonesia sangat tidak manusiawi. Kebijakan tanam
paksa dan ekonomi liberal yang mereka bentuk membuat rakyat Indonesia dipaksa
menjadi penghasil bahan mentah . Alhasil, kita tidak punya jiwa “Entrepreneur”.
Karena kita hanya diperintah dan diperintah saja, monopoli dagang yang dibuat
VOC juga membuat perdagangan Nusantara di kancah internasional jadi mundur.

Dampak Kolonialisme dan Imperialisme di
bidang ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah kolonial bangsa Barat terhadap
rakyat di Indonesia membawa dampak, diantaranya sebagai berikut :

  • Monopoli dan
    penguasaan suatu daerah (koloni) oleh penjajah menyebabkan terjadinya
    situasi yang tidak sehat dalam hal perdagangan.
  • Perekonomian
    bergeser dari pertanian pangan menjadiindustri perkebunan
  • Praktik
    monopoli perdagangan yang diterapkan oleh voc mengakibatkan mundurnya
    perdagangan di nusantara dari kancah perdagangan internasional
  • Dalam
    mengeksploitasi tanah jajahan voc memanfaatkan para penguasa tradisional
    (menerapkan sistem indirect rule) dalam penyerahan wajib hasil bumi dan
    pemungutan (pajak hasil bumi)
  • Penerapan
    sistem tanam paksa menyebabkan rakyat indonesia mengenal jenis tanaman
    baru. Munculnya pedagang-pedagang perantara dalam perdagangan
    internasional yang dipegang oleh orang timur asing. sedangkan bangsa
    indonesia hanya sebagai pengecer
  • Munculnya
    kota-kota baru di sekitar perusahaan-perusahaan belanda.
  • Dikenalnya
    sistem ekonomi uang bagi masyarakat Indonesia. Salah satu dampaknya adalah
    dikenalnya sistem utang. Sedangkan dalam pengerjaan lahan pertanian,
    penduduk memulai mengenal pinjaman modal. Namun mereka harus mengembalikan
    uang dengan sistem bunga yang memperparah perekonomian

 

DAMPAK KOLONIALISASI DIBIDANG PENDIDIKAN

Lain sekarang, lain dulu.
Mari kita tengok 75 tahun lalu saat Indonesia belum merdeka dan masih berada
dalam dekapan Belanda. Pernahkah kamu berfikir bagaimanakah asal mula lahirnya
pendidikan di Indonesia, munculnya pendidikan di Indonesia tidak lepas dari
dampak adalanya kolonialisme di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus
berkembang.

Pendidikan mulai dianggap
penting saat kebijakan Politik Etis dilakukan oleh pemerintah kolonial.
Perhatian pemerintah kolonial Belanda terhadap pendidikan dikarenakan guna
memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor.
swasta
dan pemerintahan. Sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah menganut sistem
pendidikan barat dan hanya bisa dimasuki oleh kalangan bangsawan.

Usaha –usaha yang
dilakukan oleh kolonial Belanda dalam bidang pendidikan tidak lain adalah untuk
keuntungan pemerintahan Belanda, yaitu menghasilkan pegawai administrasi
Belanda yang murah, terampil, dan terdidik. Selain itu Pemerintah Belanda
menyusun kurikulum pendidikannya sendiri, akibatnya perkembangan pendidikan dan
pengajaran di Indonesia sampai abad ke–19 menunjukkan kecenderungan Politik dan
Kebudayaan. Tidak semua masyarakat mendapatkan pendidikan, masyarakat yang
mempunyai jabatanlah yang dapat merasakan pendidikan, seperti keturunan raja,
keturunan bangsawan, pengusaha kaya, dan yang lainnya. Beberapa contoh sekolah
yang didirikan pada masa awal pemerintah kolonial Belanda, antara lain:

Algmeene Midlebare
School  (AMS)

Meer Uitgebreid Lager
Onderwij (MULO)

Hallandsche Inslasndsche
Scholl (HIS)

Sekolah Ongko loro

Sekolah Ongko siji 

Dampak penjajahan bangsa Barat di bidang
pendidikan, antara lain

  • Munculnya
    golongan -golongan terpelajar di Indonesia.
  • Bangsa Indonesia
    bisa membaca dan menulis sehingga dapat menjadi tenaga–tenaga kerja di
    perusahaan Belanda.
  • Bangsa
    Indonesia menjadi tahu perkembangan yang terjadi di dunia luar
Show 2 Comments

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *