Loading

BAB VI

KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA

 

KOMPETENSI DASAR:

3.6 Menganalisis keragaman budaya bangsa
sebagai identitas nasional berdasarkan keunikan dan sebaran

                    4.6
Membuat peta sebaran budaya sebagai
bagian budaya nasional

 

A.          
PENGARUH FAKTOR GEOGRAFIS TERHADAP KERAGAMAN BUDAYA DI
INDONESIA

1.    Kebudayaan Masyarakat Indonesia

 

1)  
Pengertian Kebudayaan

Budaya berasal dari bahasa Sansekerta
yaitu buddhayah yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam
bahasa inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata latin Colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Kata culture
juga kadang diterjemahkan sebagai kultur dalam bahasa Indonesia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya adalah suatu pola menyeluruh. Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.

2)  
Komponen Kebudayaan

Berdasarkan
wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:

a.         
Kebudayaan material

Kebudayaan
material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk
dalam kebudayaan material
ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi, seperti mangkuk
tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga
mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga,
pakaian, gedung pencakar langit,
dan mesin cuci.

b.         
Kebudayaan nonmaterial

Kebudayaan
nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke
generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian
tradisional.

 

 

3)  
Unsur Unsur Kebudayaan

Luasnya wawasan kebudayaan,
sehingga unsur-unsurnya meliputi seluruh kawasan di permukaan bumi. Baik yang
masih primitif, kecil maupun yang kompleks (modern) dengan linkage (jaringan saling terkait) yang luas. Berkaitan hasil kerja
keras para ahli antropologi mengekspreisikan banyak konsep-konsep kebudayaan
termasuk B. Malinowski yang banyak merumuskan tujuh unsur kebudayaan yaitu;

a.           
Sistem aneka ragam bahasa

b.          
Sistem
teknologi dari yang sederhana ke canggih

c.           
Organisasi sosial

d.          
Sistem
pengetahuan

e.           
Sistem mata pencaharian

f.            
Sistem
relegi (kepercayaan keagamaan)

g.          
Sistem
kesenian

 

2.    Faktor-Faktor Geografis Indonesia Yang Memengaruhi Keragaman Budaya

Menurut N. Daldjoeni terdapat
delapan faktor geografis yang mempengaruhi kehidupan manusia yaitu: relasi
ruang (lokasi, posisi, bentuk, luas, jarak); relief atau topografi (tinggi
rendahnya di permukaan bumi); jenis tanah; flora dan fauna; air tanah dan
kondisi pembuangan air; sumber-sumber mineral
(barang tambang); dan relasi dengan
lautan.

a.          
Lokasi

Merupakan suatu tempat dalam
suatu wilayah penting.
Demikian ada unsur relasi keruangan yang lain seperti
posisinya, jaraknya dari tempat lain. Lokasi itu sendiri memiliki luas serta
bentuk yang ada artinya bagi persatuan bangsa, perkembangan ekonomi atau kontak
dengan wilayah lain secara kultural maupun politik.

                b.              
Jenis
iklim

Jenis iklim dapat menentukan hasil
pertanian. Daerah tropis yang baik untuk perkebunan. Iklim yang berbeda atara
daerah yang satu degan daerah lainnya akan menimbulkan kondisi alam yang
berbeda. Kondisi ini membangun pola perilaku dan sistem mata pencaharian yang
berbeda. Akibatnya terjadi keragaman regional antar daerah di Indonesia.

c.               
Bentuk Relief

Bentuk relief juga mempengaruhui
bentuk pelaksanaan pengangkutan.

 

d.              
Tipe Tanah

Tipe tanah menentukan kesuburan
wilayah, tanah berkapur membentuk daerah yang kurang produktif sehingga
penduduknya kurang berpenghasilan dan wilayahnya kurang padat. Tanah yang subur
akan lebih menarik bagi penduduk sehingga menyebabkan wilayah yersebut memiliki
kepadatan penduduk yang cenderung tinggi.

 

e.               
Jenis Flora dan Fauna

Faktor ini juga mempengaruhui
kegiatan ekonomi manusia serta mutu pangannya.

f.                
Kondisi Air

Faktor ini juga menentukan dapat
tidaknya suatu wilayah dihuni dengan baik sehingga merupakan kunci bagi
lahirnya peradaban manusia.

g.              
Sumber-Sumber Mineral

Sumber mineral merupakan segala
potensi alam berupa
bahan galian yang terdapat pada perut bumi yang
diperoleh melalui proses pertambangan (eksplorasi).

h.              
Kontak dengan Lautan

Kontak dengan lautan ini sangat
penting bagi peradaban manusia. Daerah yang berada di pesisir lebih cenderung
maju, karena di sana terjadi interaksi dengan wilayah-wilayah lainnya.

 

B.           
PEMBENTUKAN KEBUDAYAAN NASIONAL DAN PERSEBARAN
KEBUDAYAAN INDONESIA

1.            
Pembentukan
Kebudayaan Indonesia

Kebudayaan dapat dipahami sebagai
suatu sistem ide/gagasan yang dimiliki suatu masyarakat lewat proses belajar
dan dijadikan acuan tingkah laku dalam kehidupan sosial bagi masyarakat
tersebut (Koentjaraningrat, 1996). Sedangkan sistem budaya sendiri dapat
dikatakan sebagai seperangkat pengetahuan yang meliputi pandangan hidup,
keyakinan, nilai, norma, aturan, hukum yang diacu untuk menata, menilai, dan menginterpretasikan benda
dan peristiwa dalam
berbagai aspek kehidupannya.



 

2.               
Faktor Pembentuk Kebudayaan Nasional

Budaya nasional dapat diibaratkan
pohon yang akar-akarnya terdiri atas berbagai budaya daerah. Budaya daerah
merupakan kebiasaan dalam wilayah tertuntu yang di wariskan secara
turun-temurun pada lingkup suatu daerah. Budaya daerah muncul saat penduduk di
suatu daerah mempunyai pola pikir dan kehidupan sosial yang membedakannya
dengan penduduk di daerah lain. Budaya nasional menjadi gabungan budaya daerah
yang terus berkembang menjadi kebiasaan di Indonesia. Proses asimilasi dan akultrasi     pada masyarakat mendorong perkembangan budaya nasional.

Budaya merupakan hasil interaksi
antara manusia dan lingkungan. Sebagai hasil interaksi dengan lingkungan,
budaya mewarnai kehidupan sosial masyarakat dan memiliki andil besar dalam
memengaruhi karakter perilaku seseorang atau sekelompok orang. Faktor penyebab
keanekaragaman budaya dan suku bangsa di Indonesia sebagai berikut .

a.                 
Keadaan dan letak geografis Indonesia

Keadaan
dan letak geografis Indonesia turut memengaruhi budaya lokal sehingga
menjadikan Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan suku bangsa. Budaya
daerah dapat menjadikan cerminan penduduknya dalam beradaptasi. Cara
beradaptasi tersebut beberapa
di antaranya terlihat
dari mata pencaharian, cara berpakaian, pola perumahan, dan nilai religi
penduduk setempat.

                                          

b.                     
Wilayah Kepulauan Indonesia

Penduduk
yang mendiami suatu wilayah pulau di Indonesia dipisahkan oleh daratan dan lautan.Pemisah tersebut
menyebabkan suku/sekelompok suku yang
mendiami suatu wilayah mengembangkan budaya lokal untuk mempertahankan
kehidupannya.

 

c.                     
Keterbukaan terhadap
Dunia Luar

Indonesia
terletak di jalur persimpangan dunia antara Benua Asia di sebelah selatan. Kondisi
tersebut menyebabkan Indonesia memperoleh banyak pengaruh dari luar. Terbukti dari besarnya
pengaruh dari budaya Arab, Tiongkok, Eropa, dan India. Kontak antar kebudayaan yang berlangsung sejak lama di Indonesia
mendorong terjadinya akultrasi. Akultrasi menyebabkan perubahan kepada
kebudayaan yang dipengaruhinya. Ada unsur-unsur kebudayaan yang masih bertahan
ada pula unsur kebudayaan yang mengalami penyesuaian.

.

d.                     
Faktor sejarah

Sejarah
mencatat nenek moyang bangsa Indonesia adalah para imigran yang datang secara
bertahap ke Indonesia Bangsa pertama yang bermigrasi ke Indonesia adalah bangsa
Melanesia/Papua Melanosoid yang disusul kedatangan Bangsa melayu. Kedatangan
nenek moyang bangsa Indonesia membawa perubahan penting terhadap budaya
penduduk asli, Nenek Moyang bangsa Indonesia akhirnya menetap dan mengenalkan
kebudayaannya kepada penduduk asli, Reaksi yang diberikan penduduk
asli pun beragam.
Setiap gelombang kedatangan nenek moyang asli Indonesia, menempati wilayah dan menurunkan suku yang berbeda. Oleh
karena itu, suku-suku di Indonesia memiliki keragaman fisik dan budaya yang
hampir dapat djbedakan dari satu suku dengan suku lain.

3.               
Keragaman Budaya
di Indonesia

 

Budaya merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan manusia. Seluruh aspek kehidupan manusia berkaitan
dengan budaya. Seiring kemampuan manusia untuk belajar dalam kehidupannya, budaya turut mengalami perkembangan.

 

a.          
Keragaman Suku Bangsa

Menurut Badan Pusat Statistik
(BPS), suku bangsa adalah kelompok etnik dan budaya masyarakat yang terbentuk
secara turun-temurun. Identitas dan atribut kesukuan suatu kelompok masyarakat
akan diwariskan kepada generasi berikutnya. Identitas dan atribut kesukuan
tersebut merupakan bagian dari keragaman sistem budaya masyarakat. Bardasarkan
Badan Pusat Stalistik (BPS) pada sensus penduduk 2010. Indonesia mempunyai
lebih dari 1.300 suku bangsa. Selain suku bangsa yang beragam, ukuran populasi
setiap suku bangsa bervariasi.

 

b.                
Keragaman Bahasa

Bahasa sehari-hari
merupakan bahasa yang biasa dipakai
dalam komunikasi antar sesama anggota keluarga di rumah. Bahasa
sehari-hari yang Anda gunakan terbentuk karena proses sosial. Penggunaan bahasa
sehari-hari tidak selalu
didasarkan pada garis keturunan seseorang. Bahasa daerah
yang dimiliki Indonesia sangat beragam. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jenis bahasa
daerah di Indonesia mencapai kira-kira 2,500 bahasa daerah.

 

c.       
Keragaman Adat dan Kesenian

Keragaman suku bangsa di Indonesia menciptakan berbagal jenis adat dan
kesenian. Wujud kebudayaan masyarakat Indonesia antara lain seni sastra, seni
tari, seni musik, dan seni rupa. Keragaman budaya di Indonesia tidak dapat
terlepas darl berbagai bentuk kesenian, Dalam bidang sastra, Indonesia
mempunyai berbagal bahasa daerah sebagal alat komunikasi.

 

4.               
Persebaran Budaya
di Indonesia

Keragaman budaya merupakan sesuatu
yang tidak dapat lepas dari Indonesia. Keberagaman budaya tersebut secara historis telah berlangsung sejak lama. Pada abad pertengahan, kapal-kapal Portugis berlabuh di Banten, peristiwa tersebut menyebabkan terbukanya
hubungan masyakat yang tinggal di wilayah Indonesia dengan dunia internasional.

a.                    
Region Budaya Batak

Sebagian besar region budaya Batak
meliputi wilayah Provinsi Sumatra Utara dan sekitarnya. Perkembangan budaya
Batak pada kehidupan masyarakatnya dipengaruhi
penyebaran agama Islam, Kristen dan Katolik. Sistem kepercayaan yang berkembang di wilayah ini
juga masih ada yang bersifat animisme dan dinamisme. Region budaya batak
terdapat subsuku bangsa yaitu Batak Toba, Batak Karo, Batak Alas, Batas Pakpak,
Batak Simalungun, Batak Mandaling, dan Angkola. Beragamnya  sub suku bangsa Batak menyebabkan perbedaan
dialek bahasa daerah yang digunakan oleh penduduk.

 

b.                    
Region Budaya Minangkabau

Masyarakat Minang termasuk
keturunan Deutro Melayu yang melakukan migrasi kira-kira 2.000-2.500 tahun yang
lalu. Kelompok masyarakat ini masuk dari arah timur Pulau Sumatera. Region
budaya Minangkabau berada di wilayah Sumatera
Barat, sebagian wilayah
Riau, Bengkulu bagian
utara, Jambi bagian
barat, pantai barat Sumatera
Utara, dan Aceh bagian barat daya.

 

c.                    
Region Budaya Sunda

Kebudayaan Sunda berkembang di
Pulau Jawa tepatnya di Provinsi Jawa Barat dan sekitarnya. Oleh karena itu,
Provinsi Jawa Barat sering dijuluki sebagai
tanah Pasundan. Pengaruh
agama Islam di daerah ini sangat besar. Sistem
kekerabatan yang digunakan pada kebudayaan Sunda bersifat parental yaitu
mengikuti garis keturunan dari kedua orang tua. Kesenian daerah Sunda berupa
pertunjukkan tradisional antara lain wayang golek, sesigan, debus, tari
jaipong, kuda renggong, dan pencak silat. Salah satu alat musik tradisional
yang terkenal dari kebudayaan Sunda
yaitu angklung dan calung. Pertunjukan musik angklung sangat terkenal sampai ke
mancanegara.

 

d.                    
Region Budaya Jawa

Region budaya Jawa meliputi Jawa
begian tengah sampai bagian timur mencakup Provinsi Jawa Tengah, Daerah
Istimewa Yogyakarta, dari Provinsi Jawa Timur. Bentuk kebudayaan Jawa sangat menarik,
salah satunya pada bahasa yang digunakan masyarakatnya. Bahasa Jawa
terdiri atas beberapa tingkatan seperti bahasa Jawa Ngoko dan Madya Krama. Adat
istiadat masyarakatnya di region budaya Jawa mengenal istilah kejawen. Pada
setiap adat atau tradisi di dalam prosesi kejawen mengandung nilai luhur dan filosofi suku Jawa. Namun demikian,
saat itu kehidupan masyarakat jawa mengalami perubahan seiring masuknya
pengaruh agama Hindu-Buddha dan islam pada masa lampau.

 

e.                
Region Budaya Bali

Masyarakat di region budaya Bali
berada di Pulau Bali dan menyebar sampai Kepulauan Nusa Tenggara bagian barat.
Mayoritas masyarakat Bali memeluk agama Hindu. Ajaran agama hindu menyatu dan
berkembang dalam masyarakat dan beriringan dengan unsur-unsur asli kebudayaan
bali. Pola kehidupan masyarakat di wilayah kebudayaan Bali sangat rigid.
Masyarakat terikat pada norma agama ataupun sosial. Meskipun demikian, pesona
alam dan kehidupan masyarakat di daerah Bali dan sekitarnya sangat indah. Potensi
terseut menjadi daya tarik
wisatawan untuk mengunjungi Pulai Bali.

 

f.                     
Region Budaya Dayak

Suku Dayak merupakan suku bangsa
yang mendominasi region budaya Dayak. Region budaya Dayak berada di Pulau
Kalimantan. Masyarakat di region ini mempunyi adat istiadat yang kuat dengan
mitologi kuno. Sistem
kekerabatan pada masyarakat
Dayak yaitu ambilineal yaitu garis keturunan dari laki-laki dan perempuan yang
memungkinkan individu memilih garis keturunan mereka sendiri. Berbagai bentuk
kearifan lokal berkembang dalam masyarakat Dayak. Contohnya pada rumah adat
masyarakat Dayak yaitu rumah panjang. Rumah panjang atau di kenal sebagai
betang merupakan rumah adat yang biasanya dibangun di pinggiran sungai. Bentuk
dan strutur rumah adat ini berfungsi menghindari banjir musiman.

 

g.                    
Region Budaya Bugis-Makassar

Region budaya Bugis-Makassar berada
di pulau Sulawesisangat beragam. Namun demikian, di wilayah ini terdapat
beberapa suku dominan yaitu Bugis,  Makassar,  Toraja,  dan  Mandar.  Masyarakat  yang  hidup  di  region  budaya Bugis-Makassar kaya
akan berbagai bentuk kebudayaan. Meskipun demikian, pengaruh agama islam cukup kuat di wilayah ini dan adat kebudayaan masyarakat Bugis senantiasa terjaga. Adat
istiadat pada masyarakat Bugis meliputi brbagai aspek kehidupan seperti prosesi
pernikahan, bangunan rumah adat, dan filsafah hidup.

 

h.                   
Region Budaya Papua

Suku Asmat merupakan suku bangsa
yang berada di region budaya Papua. Region budaya Papua berada di Pulau Papua
dan sekitarnya. Selain suku asmat, terdapat sekira 400 suku bangsa lain yang mendiami
wilayah Papua seperti suku Dani, Arfak, Amunngme, dan
Kombai. Rumah adat yang terkenal dari region budaya Papua yaitu Honai. Alat
musik terkenal dari daerah ini yaitu tifa. Tifa sering dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional seperti
tarian perang.

 

C.          
PEMANFAATAN DAN PELESTARIAN KEBUDAYAAN SEBAGAI BAGIAN
KEBUDAYAAN GLOBAL

1.               
Pemanfaatan Produk
Kebudayaan Dalam Bidang
Ekonomi Kreatif

Kebudayaan yang ada di Indonesia
terbentuk dari keanekaragaman suku di Indonesia serta dipengaruhi oleh sejarah, kebiasaan, dan adat masa lalu. Keberadaan budaya tradisional dapat
diketahui dari berbagai jenis produk kebudayaan yang dapat kita jumpai, diantaranya:

                a.          
Kesenian tradisional, merupakan suatu kesenian
yang berasal dari daerah                                     tertentu dan memiliki ciri khas.

                b.          
Bahasa tradisional,
atau dikenal dengan sebutan bahasa daerah yang menjadi                                                         ciri khas masyarakat di daerah tersebut.

                c.           
Lagu tradisional
dikenal juga dengan sebutan lagu daerah, merupakan                             nyanyian atau lagu yang menjadi
ciri khas daerah
tersebut

                d.          
Tarian tradisional, merupakan tarian khas dari daerah tertentu yang memiliki                     arti penting karena fungsinya sebagai
sebuah penghormatan dan memiliki nilai                     sendiri.

            e.          
Alat musik tradisional,
merupakan alat musik khas dari suatu daerah yang                         digunakan untuk membawakan lagu daerah dan mengiringi tari daerah.

            f.      Pakaian tradisional,
merupakan pakaian khas dari suatu daerah yang berbeda                     dengan daerah lainnya.

            g.          
Senjata tradisional, merupakan senjata khas dari daerah
tertentu yang digunakan                 oleh para leluhur.

            h.          
Rumah tradisional atau
sering disebut dengan rumah adat, yaitu memiliki ciri                     khas derahnya masing-masing.

            i.            
Permainan dan olahraga
tradisional, merupakan permainan dan olahraga yang                     berkembang dari daerah tertentu.

            j.           
Makanan
tradisional, merupakan makanan
khas dari suatu daerah tertentu.

a.              
Konsep Ekonomi Kreatif

Pergeseran dari era pertanian
menuju era industrialisasi, disusul era informasi yang disertai dengan
banyaknya penemuan baru di bidang teknologi informasi dan komunikasi serta
globalisasi ekonomi, telah mengiringi peradaban manusia ke dalam suatu area
interaksi sosial baru yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.
Industrialisasi telah menciptakan pola kerja, pola produksi dan pola distribusi
yang lebih murah dan lebih efisen.

Di
Indonesia, ekonomi kreatif muncul melalui kebijakan negara. Ekonomi kreatif
telah lama tumbuh dan berkembang di masyarakat, secara khusus mendapat
perhatian dan pembinaan yang kuat dari pemerintah terkait pengembangan dan pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia.

 

b.              
Pentingnya
Pengembangan Ekonomi Kreatif

Pentingnya Pengembangan ekonomi
kreatif dan industri kreatif ini dapat memberikan kontribusi di beberapa aspek
kehidupan, tidak hanya ditinjau dari sudut pandang ekonomi semata, tetapi juga
dapat memberikan dampak positif kepada aspek lainnya seperti peningkatan citra
dan identitas bangsa, menumbuhkan inovasi dan kreativitas anak bangsa.

Industri kreatif merupakan industri
yang menggunakan sumber daya yang terbarukan,
serta dampak sosial
yang positif. Secara umum, alasan kuat mengapa industri kreatif ini perlu
dikembangkan karena sektor industri kreatif ini memiliki kontribusi ekonomi
yang signifikan bagi perekonomian Indonesia serta dapat menciptakan iklim
bisnis yang positif. Selain itu ekonomi kreatif juga dapat memperkuat citra dan identitas bangsa Indonesia.

 

c.               
Subsektor Pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia

Mengingat peluang ini, Indonesia
sebagai negara berkembang harus mendorong industri kreatif sebagai penggerak
ekonomi. Itu perlu dilakukan guna mengejar ketertinggalan Indonesia di bidang
ekonomi melalui pengelolaan sumber daya yang bernilai ekonomi  tinggi.  Di  Indonesia,  ada  16  subsektor ekonomi kreatif yang dikembangkan, dari sebelumnya 12 subsektor.
Adapun subsektor ekonomi kreatif
yang dimaksud yakni arsitektur, desain,
film, video dan fotografi, kuliner, kerajinan, mode,
musik, serta penertiban dan percetakan. Selain itu termasuk permainan interaktif, periklanan, riset dan pengembangan, seni
rupa, seni pertunjukan, teknologi informasi, serta televisi
dan radio (Tempo,
2014)

 

d.              
Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif

Untuk mengembangkan ekonomi
kreatif, pemerintah perlu memiliki strategi dengan melaksanakan pembangunan
secara terintegrasi antara masyarakat, swasta, dan pemerintah diantaranya
adalah :

a)     
Mendapatkan kemudahan
memperoleh dana pengembangan, fasilitas pemasaran dan promosi.

b)     
Membuat roadmap
industri kreatif yang melibatkan berbagai lembaga pemerintah dan kalangan swasta.

c)      
Membuat program
komprehensif untuk menggerakkan ekonomi kreatif melalui pendidikan,
pengembangan sumber daya manusia, desain mutu, dan pengembangan pasar.

d)     
Memberikan perlindungan
hukun dan insentif bagi karya industri kreatif seperti perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HKI) nya.

e)     
Membentuk Indonesia Creative Council yang menjadi
jembatan untuk menyediakan fasilitas bagi para pelaku
industri kreatif.

f)       
Kementerian Perdagangan melakukan upaya pengembangan ekonomi
kreatif

 

2.               
Upaya Pelestarian Budaya Indonesia

Upaya pelestarian budaya
Indonesia dapat dilakukan dengan cara:

a.             Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam memajukan budaya lokal.

b.              
Mendorong masyarakat
untuk memaksimalkan potensi budaya lokal beserta pemberdayaan danpelestariannya.

c.               
Berusaha   menghidupkan  kembali   semangat   toleransi,   kekeluargaan, keramahtamahan dan solidaritas yang tinggi.

d.              
Selalu mempertahankan
budaya Indonesia agar tidak punah. Mengusahakan agar masyarakat mampu mengelola keanekaragaman budaya lokal.

 

3.               
Kebudayaan Indonesia sebagai Bagian dari Kebudayaan Global

 

Indonesia merupakan negara yang
kaya akan kebudayaan. Keragaman suku bangsa di Indonesia menyebabkan Indonesia
memiliki kebudayaan bervariasi. Pada era globalisasi seperti saat ini
kebudayaan Indonesia telah mendunia. Keadaan tersebut dibuktikan dengan
banyaknya wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia untuk menikmati
keunikan wisata budaya di Indonesia.

 

a.              
Kebudayaan Indonesia
yang Diakui Dunia

Saat ini
Indonesia telah menunjukkan eksistensinya dalam bidang kebudayaan. Banyak
kebudayaan Indonesia telah
diakui dunia. Kebudayaan Indonesia yang telah diakui
dinia merupakan bagian
dari kebudayaan global.
Contoh  kebudayaan Indonesia  yang  telah  diakui UNESCO yakni
Angklung, Wayang kulit, Tari-tarian Bali (Tari Barong, Tari Pendet, Tari
Kecak), Batik, Sendratari Ramayana.

 

b.              
Dampak Interaksi Global Terhadap Budaya
Nasional

Globalisasi merupakan pengaruh yang
ditimbulkan dari interaksi global. Dampak positif interaksi global terhadap
budaya nasional sebagai berikut.

1)  Eksistensi kebudayaan Indonesia semakin meningkat

2)  Jati diri bangsa Indonesia lebh dikenal dimata dunia

3)  Pariwisata kebudayaan di Indonesia semakin
meningkat

4)  Pendapatan masyarakat dan pendapatan daerah
meningkat

5)  Terciptanya lapangan
pekerjaan baru

 

Beberapa  dampak  ketidaksiapan  dalam  penerimaan globalisasi
sebagai berikut.

 

1)  
Kesenjangan budaya (Cultural Lag)
2)  
Gegar Budaya (Culture Shock)

 

c.               
Kearifan Lokal
di Era Globalisasi

Arus global dapat cepat menggerus
nilai-nilai budaya lokal termasuk kearifan lokal yang dipegang oleh masyarakat.
Di dalam kearifan lokal, terkandung pula kearifan budaya lokal. Adapun kearifan budaya lokal ialah pengetahuan lokal yang sudah menyatu dengan
sistem kepercayaan, norma, dan budaya, serta diekspresikan dalam tradisi
dan mitos yang dianut dalam jangka waktu yang lama. Kearifan lokal lahir dari learning by experience yang tetap
dipertahankan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Kearifan
lokal diperoleh melalui
suatu proses pengalaman panjang yang menitik
beratkan pada pengamatan secara langsung dan juga didukung oleh pendidikan formal
maupun informal.

Beberapa nilai kearifan lokal yang bersinergi dengan
budaya lokal adalah :

1)    
Hamemayu hayuning buwana.

Makna
dari hamemayu hayuning buwana adalah memberi pelajaran kepada masyarakat untuk
berbersikap dan berperilaku yang mengutamakan harmoni, keselarasan, keserasian,
dan keseimbangan hubungan antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia,
dan manusia dengan Tuhan dalam melaksanakan hidup dan kehidupannya agar negara
menjadi panjang, punjung, gemah ripah loh jinawi, karta tur raharja.

 

2)    
Gotong
Royong

Budaya Gotong Royong adalah kearifan lokal yang paling Indonesia, budaya ini adalah ciri khas utama
bangsa ini melekat di hampir semua elemen bangsa Indonesia. Manifestasinya    terjabarkan dalam acaraacara yang akan dilaksanakan oleh masyarakat. Misalnya
dalam acara pernikahan, pembangunan fasilitas umum seperti tempat ibadah, jalan
ataupun gotong royong di sawah. Bahkan gotong royong ini sudah terejawantahkan
dalam prinsip masyarakat Tana
Toraja Mesa’ Kada di Potuo, Pantan
Kada di Pomate
”, diterapkan dalam upacara
Rambu Solo’ ataupun Rambu Tuka’ dan prinsip ini menjadi koleksi kekayaan budaya paling Indonesia.

 

3)    
Musyawarah
 Mufakat.  Budaya  ini  adalah  budaya  klasik  yang  sudah  sangat lama
diterapkan oleh bangsa ini bahkan sejak zaman kerajaan di Nusantara. Musyawarah
mufakat digunakan oleh Raja Goa Tallo dengan beberapa penasehat kerajaan untuk
menetapkan keputusan kerajaan misalnya jadwal tanam padi. Musyawarah mufakat
ini dalam budaya orang Sulawesi disebut pula dengan Tudang sipulung. Dalam
perkembangannya digunakan sampai kepada penyelesaian masalah yang krusial dan
penentuan keputusan yang strategis untuk diimplementasikan.

 

4)    
Budaya
Tabe’ dan budaya siri’ di Sulawesi

Adalah
menghormati orang lebih tua dan menyayangi yang mudah dengan menundukkan badan
sambil menjulurkan tangan kebawah ketika melewati kerumunan orang dan malu
untuk melakukan kesalahan adalah cerminan karakteristik paling Indonesia.

 

DAFTAR PUSTAKA

K. Wardiyatmoko. 2013. Geografi untuk Kelas XI. Jakarta:
Erlangga.

Kasman. 2020. Modul Pembelajaran SMA Geografi Kelas XI.
Jakarta: Kemendikbud

Haryanto, Tri dan Gita Arfiani. 2017.
PR Geografi. Klaten: PT Intan

Kusumawati, Indah. Modul Pengayaan
Geografi. Surakarta: Putra Nugraha.

  

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *