KELAS XI KD 9

Loading

 

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

Konsep Perdagangan Internasional

Kompetensi Dasar

3.9      Menganalisis
konsep dan kebijakan perdagangan internasional.

4.9      Menyajikan
hasil analisis dampak kebijakan perdagangan internasional.

 

Definisi
Perdagangan Internasional

Perdagangan
Internasional
adalah kegiatan transaksi jual-beli
barang dan jasa antarnegara (internasional). Perdagangan
internasional
dapat diartikan sebagai perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan
individu), antara individu dengan
pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan
GDP.

 

Teori Perdagangan
Internasional

 

Teori
perdagangan internasional adalah teori yang menjelaskan tentang arah dan
komposisi terhadap perdagangan antar negara serta bagaimana efeknya tersebut
terhadap perekonomian suatu negara.

 

1.       
Teori dari Kaum
Merkantilis

 

Merkatilisme adalah suatu sistem
kebijaksanaan ekonomi yang dianut di daratan Eropa sekitar abad ke-enam belas
dan tujuh belas. Dipelopori oleh Colbert, Thomas Mun, Sir
Josiah Child
, dan lain-lain.

Inti pokok aliran Merkantilisme adalah
menginginkan peranan Pemerintah yang seluas-luasnya dalam bidang perekonomian
supaya terdapat surplus ekspor di atas impor pada perdagangan luar negeri
sehingga dapat terus memupuk cadangan logam mulia. Jadi sumber kemakmuran
terletak pada banyaknya persediaan logam mulia serta dicapainya ekspor surplus
atas nilai impor Realisasinya dengan cara:

a.    
Mendorong
meningkatkan ekspor

 

b.    
Membatasi impor

c.     Memperluas daerah koloni/jajahan guna mendapatkan
logam mulia atau bahan mentah yang murah

 

d.    
Memperoleh
monopoli dalam perdagangan

 

2.       
Teori dari Kaum
Klasik

Teori klasik
dikemukakan oleh Adam Smith dan David Ricardo:

 

Teori
Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)

 

Dikemukakan
oleh Adam Smith, Keunggulan mutlak merupakan keuntungan yang diperoleh
suatu negara dari hasil melakukan spesialisasi. Keunggulan mutlak dalam
produksi barang terjadi karena biaya yang diperlukan untuk menghasilkannya
secara mutlak lebih murah dari negara lain.

 

Contoh  (produksi 1 orang
dalam 1 minggu)

 

 

Negara

Kain (m)

 

Sepatu

Dasar tukar dalam negeri

 

 

 

 

(pasang)

 

 

 

India

120

 

80

1 pasang sepatu = 1,5 m kain

 

Belanda

90

 

110

1 pasang sepatu = 0,8 m kain

Dari tabel di atas terlihat bahwa:

 

 

 

India secara mutlak lebih efisien dalam produksi
kain, sedangkan Belanda secara mutlak lebih efisien dalam produksi sepatu.
Sehingga India akan mengekspor kain ke Belanda
dan Belanda akan mengekspor sepatu ke India.

 

 

Teori
Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage),

dikemukakan oleh David Ricardo. Ada kalanya sebuah negara memiliki keunggulan
mutlak dalam menghasilkan semua jenis barang yang diperdagangkan, namun selalu
ada potensi keunggulan yang dapat diperoleh dalam perdagangan internasional
selama biaya relatif untuk memproduksi barang antara sebuah negara dengan
negara lain berbeda.

 

 Contoh
:
(produksi seorang pekerja dalam sehari)

 

Negara

Sepatu (pasang)

Pakaian (potong)

Kanada

5

4

Indonesia

6

12

 

Dari tabel di
atas, Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam hal produksi sepatu maupun
pakaian, tetapi keuntungan tertingginya pada produksi pakaian. Sementara Kanada
memiliki kelemahan mutlak untuk kedua barang tersebut, tetapi kelemahan
terkecilnya pada produksi sepatu.

Bagaimanapun kedua negara tersebut masih dapat melakukan perdagangan
yang saling menguntungkan dengan pertimbangan sebagai berikut:

 

       di Indonesia 1 potong pakaian = 0,5 pasang
sepatu.

 

       di Kanada 1 potong pakaian = 1,25 pasang sepatu.

Jika kedua negara itu berdagang, maka
Indonesia akan mendapatkan keuntungan = 0,75 pasang sepatu.

 

       di Kanada 1 pasang sepatu = 0,8 potong pakaian.

 

       di Indonesia 1 pasang sepatu = 2 potong pakaian.

Jika kedua negara
berdagang, maka Kanada akan mendapatkan keuntungan 1,2 potong pakaian.

 

Faktor Pendorong
dan Penghambat Perdagangan Internasional

1.  
Faktor Pendorong
Perdagangan Internasional

 

Ada beberapa hal yang mendorong negara untuk
melakukan perdagangan dengan negara lain:

 

a.    
Kebutuhan Negara
dan Masyarakat

Pada dasarnya setiap negara tidak mampu
memproduksi semua kebutuhan negara dan masyarakatnya, maka perdagangan
Internasional akan mempermudah negara meraih barang atau jasa yang dibutuhkan.

b.    
Perbedaan sumber
daya alam.

Letak geografis
setiap negara berbeda-beda, inilah yang mempengaruhi kekayaan SDA (Sumber Daya
Alam) sebuah negara serta membuat negara dan
lainnya akan
berbeda.

c.    
Meningkatkan
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Ketika persaingan
kualitas dipasar bersaing, maka SDM (Sumber Daya Manusia) juga harus ikut
ditingkatkan agar dapat bersaing untuk meningkatkan kualitas diri masing-masing
sehingga tidak kalah dari berbagai kompetitornya.

d.    
Meningkatkan
Pedapatan Negara

Perdagangan
Internasional bisa meningkatkan income sebuah negara, maka banyak negara
membuat kebijakan-kebijakan nasional dalam hal mempermudah proses ekpor maupun
impor barang.

 

e.    
Perluasan Target
Pasar

Bagi sebagian
produsen sulit untuk berkembang karena takut kelebihan jumlah produksi apabila
melakukan produksi dalam sekala besar. Sementara sebagian produsen lainnya,
justru sengaja melakukan produksi secara besar-besaran agar barang menumpuk.

f.     
Perbedaan iklim

Iklim akan
mempengaruhi kekayaan SDA sebuah negara, perbedaan ini membuat sebuah negara
tidak bisa memproduksi semua kebutuhan mereka sendiri. Oleh sebab itu, import
barang merupakan solusi cepat dalam menyelesaikan masalah keterbatasan
kebutuhan.

g.    
Perbedaan selera

Selera dari
masyarakat bisa menjadi salah satu faktor pendorong perdagangan Internasional.
Contohnya ada negara A dengan penghasil buah dan sayur, negara B penghasil
daging sapi. Masyarakat di negara A lebih suka mengkonsumsi daging sapi,
sementara masyarakat negara B lebih suka buah dan sayuran.

h.    
Transportasi
Antar Negara

Dengan adanya
perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih dapat membuat alat
transportasi yang mampu mencakup semua negara. Kehadiran dari transportasi ini
membuat kegiatan perdagangan Internasional menjadi lebih mudah.

i.      
Mencari Dukungan
Luar Negeri

Mencari dukungan
luar negeri ternyata merupakan hal yang dapat mendorong negara untuk melakukan
perdagangan Internasional dengan lebih luas dan lebih cepat. Dengan adanya
dukungan dari berbagai negara, maka kesempatan dalam berpartisipasi dalam dunia
global juga akan semakin besar.

 

 

Faktor Penghambat
Perdagangan Internasional

a.           
Keamanan Suatu
Negara

 

Keamanan merupakan faktor penting dalam
kesuksesan perdagangan Internasional, sebab keamanan sangat berpengaruh saat
menjalin kerja sama dengan negara lain.

b.           
Kebijakan
Perdagangan Internasional dari Pemerintah

Setiap negara
memiliki kebijakan perekonomian tersendiri, tetapi kebijakan itu seringkali
menjadi penghambat perdagangan Internasional. Kebijakan seperti pembatasan
jumlah import, biaya eksport import terbilang sangat besar, dan proses
birokrasi memakan banyak waktu.

c.           
Rendahnya Sumber
Daya Alam

Salah satu pendorong terjadinya
perdagangan Internasional adalah sumber daya alam setiap negara berbeda-beda,
sehingga untuk memenuhi kebutuhan negara harus mengimport dari negara lain.

d.           
Pembatasan Impor
dan Penetapan Tarif

 

Pada umumnya negara akan lebih menekan
ekpor lebih besar dibandingkan dengan import, sebab menjadi kemampuan produk
dari sebuah negara di dunia Internasional. Ekspor akan membantu pertumbuhan
ekonomi negara dengan menymbang devisa, sehangga banyak negara membuat tarif
besar untuk produk import.

 

e.           
Peraturan Politik
Ati-dumping

Penerapan aturan
politik anti-dumping dengan tujuan melindungi produk dan pengusaha lokal dari
produk import, terutama bila produk memiliki harga lebih murah dari produk
lokal. Jadi negara memberi harga tinggi untuk bea produk import, seperti yang
dilakukan oleh Indonesia terhadap produk China dari global market atau pasar
bebas.

f.            
Mata Uang Berbeda
Antar Negara

 

Perbedaan mata uang dalam transaksi bisa
menjadi penghambat perdagangan Internasional, sebab nilai tukar uang harus
dikonversikan kepada mata uang negara yang berkaitan.

g.           
Kurs Mata Uang
Tidak Stabil

Setiap
negara memiliki mata uang berbeda-beda dengan nilai tukar berbeda, selisih
nilai tukar mata uang itulah yang di maksud kurs mata uang.

h.           
Proses Pembayaran
Sulit denga Resiko Besar

Ketika terjadi transaksi perdagangan
internasional, tentu tidak dengan jumlah sedikit dan pembayaranpun dengan angka
besar. Bila harus melakukan pembayaran secara tunai akan merepotkan dan
memiliki resiko sangat besar, sehingga mereka akan menggunakan L/C, Kliring
Internasional atau Telegraphic Transfer.

 

Manfaat
Perdagangan Internasional

 

Menurut Sadono Sukirno, manfaat
perdagangan internasional adalah sebagai berikut:

 

1.      
Menjalin
Persahabatan Antar Negara

 

Dengan adanya perdagangan dapat mempererat
hubungan satu negara dengan negara lain karena antar negara tersebut saling
membutuhkan

 

2.       Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di
negeri sendiri
Banyak
faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara.
Faktor-faktor tersebut di antaranya: Kondisi
geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan
adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang
tidak diproduksi sendiri.

 

3.       Memperoleh keuntungan dari spesialisasi

Sebab utama kegiatan perdagangan luar
negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi.
Walaupun suatu
negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya
dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi adakalanya lebih baik apabila
negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.

 

4.      
Memperluas pasar
dan menambah keuntungan

Terkadang,
para
pengusaha tidak menjalankan
mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan
terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya
harga produk mereka.
Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan
mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar
negeri.

5.      
Transfer
teknologi modern

Perdagangan
luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang
lebih efisien dan cara-cara
manajemen yang lebih
modern.

 

Keuntungan dan
Kerugian Perdagangan Internasional

1.        
Keuntungan
Perdagangan Internasional:

a.    
Penghematan biaya
produksi

b.    Memenuhi kebutuhan di dalam negeri

c.    
Kerjasama antar negara

d.   
Meningkatkan
sumber penerimaan negara

e.    
Memperluas
lapangan pekerjaan

 

2.   
Kerugian
Perdagangan Internasional:

 

a.       Ketidakmampuan beradaptasi di pasar global
menyebabkan perekonomian negara terpuruk

 

b.       Produksi dalam negeri yang tidak mampu bersaing
dengan barang impor akan ditinggalkan konsumen

 

Jenis-jenis
perdagangan internasional

Berikut adalah
berbagai jenis-jenis perdagangan internasional:

1.      
Ekspor

Ekspor adalah kegiatan menjual barang ke luar
negeri
. Contohnya, ketika Indonesia melakukan ekspor pakaian ke Amerika
Serikat. Itu artinya Indonesia menjadi negara yang melakukan penjualan pakaian.

2.      
Impor

 

Impor adalah kegiatan membeli barang dari
luar negeri. Impor ini kebalikan dari ekspor. Artinya, jika Amerika Serikat
membeli kelapa sawit dari Indonesia, dapat dikatakan bahwa Amerika Serikat
melakukan impor kelapa sawit.

3.      
Barter

Merupakan transaksi dengan saling
menukarkan barang satu sama lain. Barter dilakukan dengan terlebih
dahulu menentukan nilai suatu barang, untuk kemudian dibayar kembali dengan
barang yang memiliki nilai yang sesuai dan disepakati.

4.      
Konsinyasi (Consignment)

 

transaksi dengan sistem “menitipkan
barang” disebut
dengan
konsinyasi.
Dalam lingkup internasional, barang-barang yang
mau dijual “dititipkan” di pasar internasional dulu menunggu adanya pembeli.
Penjualannya dapat dilakukan melalui pasar bebas atau bursa dagang dengan cara
dilelang.

5.      
Package
Deal

 

Merupakan kegiatan perdagangan
internasional yang berguna untuk memperluas pasar suatu produk. Sistem ini
dilakukan dengan cara membuat perjanjian dagang (trade agreement) dengan
suatu negara. Isi perjanjian tersebut berupa ketetapan jumlah barang yang akan
diekspor ke negera lain atau diimpor ke negara tertentu

6.      
Border
Crossing

Border Crossing adalah perdagangan yang terjadi di negara yang
saling berbatasan dan berdasarkan perjanjian tertentu.

 

 

 

Cara dan Alat
Pembayaran Internasioal

 

1.       
Cara Pembayaran
Internasional

a.        
Kompensasi
Pribadi (Private Compensation)

 

adalah cara pembayaran dengan mengalihkan
penyelesaian utang piutang pada seorang penduduk dalam sebuah negara di mana
penduduk tersebut tinggal. Cara seperti ini tidak lagi banyak digunakan karena
sulitnya mencari mitra yang memungkinkan dilakukan kompensasi pribadi.

 

b.        
Pembayaran Tunai
(Cash Payment)

Biasanya
dilakukan jika eksportir belum benar-benar yakin atas kondisi importir dengan
baik.
Cara yang dapat dilakukan adalah dengan
menggunakan:

1)       uang tunai

2)       cek

3)       Telegraphic Transfer (TT)

4)       Bankers Sight Draft (Wesel Bank Atas Unjuk)

c.        
Rekening Terbuka
(Open Account)

adalah cara pembayaran dimana eksportir
telah mengirimkan barang kepada importir tanpa disertai surat tagihan dan
dokumen-dokumen. Pembayaran dilaksanakan setelah beberapa waktu atau tergantung
pada kesepakatan. Pada kasus ini biasanya eksportir sudah mengenal importir
dengan baik.

 

d.        
Surat Wesel
Dagang (Commercial Bill of Exchange alias Commercial Draft)
adalah surat perintah pembayaran yang dibuat oleh eksportir atas importir
berisi sejumlah harga barang yang harus dibayar beserta ongkos kirimnya pada
saat tertentu kepada pihak tertentu yang ditunjuk.

e.        
Letter of Credit
(L/C)

 

adalah surat yang dikeluarkan Bank atas
permintaan importir, dimana Bank telah menyetujuinya dan membayar wesel yang
ditarik eksportir atas importir.
Jenis-jenis L/C adalah:

 

1)     L/C Biasa, dimana importir langsung membayar
sesuai harga barang yang akan diimpor kepada eksportir di luar negeri melalui
bank tertentu.

 

2)     Merchant L/C, dimana importir dapat menerima
barang terlebih dahulu, pembayaran sebagian dilakukan saat membuka L/C,
kekurangannya dibayar kemudian.

 

3)     Red Clause L/C, adalah L/C yang mencantumkan
perintah kepada bank untuk melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C
kepada eksportir sebelum mengirimkan barangnya.

 

4)     Industrial L/C, digunakan untuk mengimpor barang
industri secara cepat demi peningkatan industri dalam negeri.

5)     Usance L/C artinya L/C yang pembayarannya baru
dilakukan dengan tenggang waktu tertentu, misalnya 1 bulan dari pengapalan
barang atau 1 bulan setelah penunjukan dokumen

 

Alat Pembayaran
Internasional

Devisa
adalah alat yang dapat digunakan untuk pembayaran dalam lingkup internasional.
Devisa dapat berupa valuta asing yaitu sejumlah mata uang asing yang sudah
diakui secara internasional, contohnya Dollar (Amerika), Yen
(Jepang), Euro (Eropa), Poundsterling (Inggris),
Franc (Swiss), dan Deutsche Mark (Jerman).
Valuta asing atau
devisa dapat diperoleh dengan dua sumber, yaitu:

 

1.       Devisa umun adalah
devisa yang diperoleh dari hasil ekspor barang atau dari penjualan jasa,
dan transfer. Tingkat kurs devisa umum ditentukan oleh penawaran dan permintaan
valuta asing di pasar valuta asing. Hal-hal yang termasuk dalam devisa umum
diantaranya: Ekspor barang, Penyelenggaraan jasa, Wisatawan asing yang datang
ke dalam negeri, Hadiah (grant) dan bantuan luar negeri, dan Kiriman
uang dari luar negeri

 

2.       Devisa kredit adalah
devisa yang berasal dari kredit atau pinjaman luar negeri. Tingkat kurs
devisa kredit ditentukan oleh Pemerintah, yang bertindak sebagai debitur, bukan
oleh permintaan dan penawaran valuta asing di pasar valuta asing. Hal-hal yang
termasuk dalam devisa umum diantaranya: Pinjaman dari luar negeri, Penerimaan
bunga dan deviden dari luar negeri, Penerimaan emas dari luar negeri dan
Penanaman modal asing (PMA).

 

Kurs Valuta Asing

Kurs
Valuta Asing adalah perbandingan nilai mata uang asing yang dinyatakan dengan
nilai mata uang dalam negeri.
Macam-macam kurs:

 

a.        
Kurs Jual, harga saat bank menjual valas, digunakan pada
saat menukar dari mata uang dalam negeri menjadi mata uang asing (valas)
dengan cara dibagi.

 

b.        
Kurs Beli, harga saat bank membeli valas, digunakan pada saat menukar dari mata
uang asing (valas) menjadi mata uang dalam negeri dengan cara dikalikan.

 

Contoh:

kurs jual US $ 1
= Rp. 14.695,00

 

kurs beli US $ 1
= Rp. 14.665,00

 

Contoh 1

Mr. Smith seorang turis dari Amerika
datang ke Indonesia untuk berlibur dengan membawa uang sebanyak US $8.000 .
Hari ini ia datang ke BNI untuk menukarkan uangnya dengan Rupiah. Pada saat itu
nilai kurs yang berlaku adalah:

Kurs jual 
: US$ 1 = Rp14.550,00

Kurs beli : US$ 1 = Rp14.500,00

Berapa rupiah
yang diterima Mr. Smith dari BNI?

Jawab:

Mr. Smith menukarkan dolar dengan rupiah.
Dalam kejadian ini berarti Mr. Smith menjual dolar dan BNI membelinya. Maka
yang dimasukkan dalam perhitungan adalah kurs beli. Rupiah yang diperoleh Mr.
Smith = $8.000 x Rp14.500,00 = Rp116.000.000,00 Jadi Mr. Smith menerima
Rp116.000.000,00

 

Contoh 2

Tuan Hartawan akan berangkat ke Singapura utuk
tujuan pertemuan bisnis. Hari ini dia dating ke BRI untuk menukarkan uang
rupiahnya sebesar Rp60.000.000,00 degan Dolar Singapura. Pada saat ini nilai
kurs yang berlaku adalah:

Kurs jual : S$ 1 = Rp10.000,00

Kurs beli : S$ 1 = Rp10.010,00

Berapa dolar
SIgapura yang diterima Tuan Hartawan dari BRI?

 

Jawab:

Tuan Hartawan menukarkan rupiah dengan
dolar Singapura. Dalam kejadian ini Tuan Hartawan membeli dolar Sigapura dan
BNI Menjualnya. Maka yang dimasukkan dalam perhitungan adalah kurs jual. Dolar
Sigapura yang diperoleh Tuan Hartawan = 60.000.000: Rp10.000,00 = S$ 6,000.00

 

Penentuan Kurs Valuta Asing

 

1.        
Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate) Dapat terjadi karena dua hal:

 

a.    
Kurs Devisa Tetap
Standar Emas yaitu dengan mengaitkan nilai suatu mata uang dengan emas.

b.   
Kurs Devisa Tetap
Standar Kertas yaitu Pemerintah menetapkan nilai tukar mata uang suatu negara
dengan mata uang negara lain dan berusaha mempertahankannya dengan berbagai
macam kebijaksanaan.

 

2.        
Kurs Bebas (Floating
Exchange Rate
)

Terjadi bila perbandingan nilai mata uang sebuah
negara dengan mata uang lain dibiarkan untuk ditentukan secara bebas oleh tarik
menarik kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem kurs bebas sering
disebut dengan Kurs Devisa Mengambang.

3.        
Kurs Mengambang
Terkendali (Managed Floating Rate) disebut juga dengan Kurs Distabilkan.

Kurs bebas seperti yang telah disebutkan
di atas sering menimbulkan ketidaktentuan kurs valas, sehingga negara
diharapkan dapat menerapkan pengendalian/penstabilan kurs pada batas yang
wajar. Pada dasarnya dalam sistem mengambang terkendali, nilai tukar ditentukan
kekuatan pasar, sehingga bebas bergerak naik maupun turun.
Bentuk-bentuk intervensi Pemerintah dalam peetapa
kurs valuta asing dapat berupa :

 

a.         
Clean Floating (Mengambang Bersih): terjadi jika campur tangan
Pemerintah tidak langsung, yaitu dengan pengaturan tingkat bunga.

 

b.        
Dirty Floating (Mengambang Kotor): terjadi jika campur tangan
Pemerintah secara langsung, yaitu dengan menjual atau membeli valas.

 

Beberapa faktor
yang berpengaruh pada perubahan kurs valuta asing, yaitu:

a.         
Permintaan dan
penawaran valas.

b.        
Perubahan harga
barang ekspor.

c.         
Inflasi.

d.        
Perubahan
Peraturan Pemerintah.

e.         
Perkembangan
perekonomian.

 

f.          
Pergeseran selera
masyarakat ke barang impor.

 

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

Kebijakan Perdagangan dan Neraca
Pembayaran

Kebijakan
Perdagangan Internasional

Kebijakan
Perdagangan Internasional adalah kebijakan yang dilakukan suatu negara yang
berupa tindakan ataupun peraturan yang mempengaruhi baik langsung ataupun tidak
langsung terhadap struktur, komposisi dan arah perdagangan internasional dari
ke negara tersebut serta rangkaian tindakan yang akan diambil untuk mengatasi
kesulitan atau masalah hubungan perdagangan internasional guna melindungi
kepentingan nasional.

 

Kebijakan perdagangan internasional
tersebut dapat berupa:

 

1.       
Kebijakan Perdagangan
Bebas

Dimana Pemerintah
memberikan kebebasan pada kegiatan ekspor dan impor dengan tidak dihalangi oleh
berbagai Peraturan Pemerintah.

2.       
Kebijakan
Perdagangan Proteksi

 

Proteksi merupakan bentuk campur tangan
Pemerintah untuk melindungi suatu sektor ekonomi atau industri di dalam negeri
terhadap persaingan luar negeri. Politik Proteksi adalah kebijakan pemerintah
untuk melindungi industri dalam negeri yang sedang tumbuh (infant industry) dan
persaingan-persaingan barang-barang impor. Diharapkan dengan adanya politik
proteksi tujuan untuk meningkatkan daya saing produk dapat terwujud.

Tujuan Kebijakan proteksi adalah:

 

a.      
Memaksimalkan
produksi dalam negeri

b.      
Memperluas
lapangan kerja

c.      
Memelihana
tradisi nasional

d.      
Menghindari
resiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri pada satu komoditi
andalan

e.       Menjaga stabilitas nasional, yang dikhawatirkan
akan terganggu jika bergantung pada negara lain.

 

Bentuk Kebijakan Proteksi dapat dilakukan
melalui:

a.      Tarif dan Bea masuk.

 

Tarif adalah suatu pembebanan atas
barang-barang yang melintasi daerah pabean (costum area). Dan barang-barang
yang masuk ke wilayah negara dikenakan bea masuk. Dengan pengenaan bea masuk
yang besar atas barang-barang dan luar negeri, mempunyai maksud untuk proteksi
atas industri dalam negeri dan untuk memperoleh pendapatan negara.

 

Bentuk umum kebijakan tarif adalah penetapan
pajak impor dengan prosentase tertentu dari harga barang yang diimpor tersebut.
Akibat dan pengenaan tarif, sebagai berikut: Harga barang naik, Produksi dalam negeri
meningkat, Jumlah barang di pasar turun, dan Impor barang turun

Ada tiga macam penentuan Tarif, atau bea masuk,
yaitu:

1)  Bea ekspor (export duties) adalah pajak / bea
yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju negara lain (diluar costum
area)

2)  Bea transito (transit duties) adalah pajak / bea
yang dikenakan terhadap barang-barang yang melalui batas wilayah suatu negara
dengan tujuan akhir barang tersebut negara lain.

 

3)  Bea impor (import duties) adalah pajak / bea yang
dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam suatu negara (tom area)

 

b.       
Pelarangan impor.

Pelarangan impor adalah kebijakan
pemerintah untuk melarang masuknya barang-barang dari luar negeri, dengan
tujuan untuk melindungi produksi dalam negeri dan meningkatkan produksi dalam
negeri.

 

Akibat Kebijakan pelarangan impor sebagai
berikut: Harga barang naik, Produksi dalam negeri meningkat, dan Jumlah barang
di pasar turun

 

 

c.       
Kuota

Kuota adalah
kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang masuk dari luar negeri.
Akibat kuota serbagai berikut: Harga barang naik, Produksi dalam negeri
meningkat, Jumlah barang di pasar turun, dan Impor barang turun

d.      Subsidi

 

Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk
membantu menutupi sebagian biaya produksi perunit barang produksi dalam negeri.
Sehingga produsen dalam negeri dapat menjual barangnya yang lebih murah dan
bisa bersaing dengan barang impor. Dampak kebijakan subsidi sebagai berikut:
Harga barang di pasar tetap, Produksi dalam negeri meningkat, Jumlah barang di
pasar tetap dan Impor barang turun

 

e.      Dumping

 

Dumping adalah kebijakan pemerintah untuk
mengadakan diskriminasi harga, yakni produsen menjual barang di luar negeri
lebih murah dan pada

di dalam negeri.

Syarat yang harus
dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:

 

1)       Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar dan
pada luar negeri, sehingga kurva permintaan di dalam negeri lebih inelastis
dibanding kurva permintaan di luar negeri.

 

2)       Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga
konsumen dalam negeri tidak dapat membeli barang dan luar negeri

 

Neraca Pembayaran (Balance of Payment)

adalah suatu daftar yang disusun secara
sistematis yang dipergunakan untuk membukukan semua transaksi ekonomi yang
dilakukan penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain dalam waktu satu
tahun.
Susunan Neraca Pembayaran:

1.    
Neraca
Perdagangan

 

Neraca Perdagangan (Balance of Trade)
adalah neraca yang khusus mencatat mengenai ekpor dan impor barang dagangan
(komoditas) serta selisih antara nilai ekspor dan nilai impor barang. Neraca
perdagangan Indonesia umumnya mengalami surplus, yang berarti nilai ekspor
lebih besar dari nilai impor.

 

Dalam neraca
perdagangan akan dapat mempengaruhi kurs valuta asing, yaitu:

 

a.     Neraca Perdagangan aktif/surplus, menunjukkan
nilai ekspor lebih besar dari pada nilai impor, sehingga kurs valuta asing
mengalami penurunan atau mata uang dalam negeri mengalami apresiasi

 

b.     Neraca Perdagangan pasif/defisit, menunjukkan
nilai ekspor lebih kecil dari pada nilai impor, sehingga kurs valuta asing
mengalami kenaikan atau mata uang dalam negeri mengalami depresiasi

 

2.    
Neraca Jasa

Neraca yang
menunjukkan jasa-jasa yang diselenggarakan suatu negara untuk negara lain,
serta yang diterimanya dari luar negeri.
Yang termasuk
kategori jasa adalah perbankan, pariwisata, asuransi, pengangkutan, dan
lain-lain.

3.    
Neraca
Hasil-Hasil Modal

 

Neraca yang mencatat semua pembayaran dan
penerimaan bunga, deviden, upah tenaga kerja asing, serta hadiah-hadiah (grants).

 

4.     Neraca Lalu-lintas Modal

Neraca yang
mencatat trasaksi yang berkaitan dengan setiap kredit yang diterima dari luar
negeri atau diberikan ke luar negeri, jual beli efek dan PMA.

5.    
Neraca
Lalu-lintas Moneter

 

Neraca yang
memperlihatkan perkembangan cadangan devisa suatu negara.

 

Transaksi-Transaksi Internasional dibedakan menjadi dua, yaitu:

a.      
Transaksi Debit

 

adalah transaksi
yang menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran ke luar negeri
(menunjukkan mengalirnya uang dari dalam negeri ke luar negeri).

b.      
Transaksi Kredit

Adalah transaksi yang menimbulkan hak untuk
menerima pembayaran dari luar negeri (menunjukkan mengalirnya uang dari luar
negeri ke dalam negeri).

 

Pos-pos yang didebit dan dikredit dalam Neraca Pembayaran.

 

 

 

Transaksi Debit

 

 

Transaksi Kredit

 

 

  Neraca Perdagangan (impor barang)

 

Neraca

Perdagangan

(ekspor

 

 

  Neraca Jasa (impor jasa)

 

 

barang)

 

 

 

 

  Neraca 
Hasil  Modal  (pembayaran

 

  Neraca Jasa (ekspor jasa)

 

 

 

bunga dan
deviden)

 

Neraca Hasil
Modal (penerimaan

 

 

  Neraca Lalu-lintas Modal (kredit yang

 

bunga dan
deviden)

 

 

 

 

diberikan  ke 
luar  negeri  dan

 

Neraca 
Lalu-lintas  Modal  (kredit

 

 

 

pembayaran
cicilan utang)

 

 

yang diperoleh
dari luar negeri dan

 

 

Neraca
Lalu-lintas Moneter

 

 

penerimaan
cicilan utang)

 

 

 

 

 

 

  Neraca Lalu-lintas Moneter

 

Dari Neraca Pembayaran, ada 2
kemungkinan:

 

 

 

 

 

Surplus/aktif

: jumlah
penerimaan > jumlah pembayaran

 

 

 

Defisit/pasif

: jumlah
penerimaan < jumlah pembayaran

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

G. Kinanti & N. Nella.2016. Ekonomi SMA/MA Kelas X IPS. Bandung :Yrama
Widya.

 

Ismawanto, Inna Ratna Sari Dewi. 2014. Ekonomi 1. Kelompok Peminatan
Ilmu Sosial Kelas X. Surakarta: CV Putra Kertonatan

 

Ismawanto. 2017.
PanduanMateri Sukses Olimpiade Sains Ekonomi Jilid 1 (Makro dan Mikro).
Jakarta: Bina Prestasi Insani.

 

S. Alam & Rudianto. 2016. Ekonomi SMA/MA Kelas X IPS. Jakarta :
Erlangga.

 

S. Yuliana & Nurhadi. 2016. Ekonomi SMA/MA Kelas X IPS. Jakarta :
Bumi Aksara.

 

https://misterexportir.com/faktor-pendorong-perdagangan-internasional/

 

https://blog.ruangguru.com/jenis-jenis-perdagangan-internasional-1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

36

 

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *