Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

"MAURA STORY" [Cerpen Karya Siswa-Siswi SMA Syarif Hidayatullah]

 






MAURA STORY

 

  Maura aulya, seorang gadis sederhana

Yang sangat pintar, berprestasi dan memiliki sifat yang lemah lembut. Maura adalah anak seorang pemilik perusahaan ternama FIF Group yang sangat terkenal. Ayah Maura bernama Faris dan sang ibu bernama Rini. Meskipun Maura anak dari keluarga yang berkecukupan dan memiliki banyak harta namun ia anak yang tidak sombong dan rajin membantu sesama, Maura memiliki sifat seperti itu berkat didikan kedua orangtuanya.

Maura menjadi kebanggan kedua orangtuanya berkat kepintaran dan sikap baiknya. Mereka hidup bahagia dan saling melengkapi satu sama lain.

     Kenyataan harus maura Terima, saat umurnya menginjak 5 tahun, ia ditinggalkan oleh sang ibu yang telah tiada karna penyakit yang dideritanya. Saat itu juga Maura hancur dan merasa benar-benar kehilangan sosok yang sangat berarti baginya. Namun ia harus menerima nya dengan sabar dan ikhlas,setelah kepergian sang ibu, Maura hidup berdua saja dengan sang ayah dan mereka menjalaninya dengan penuh bahagia tanpa seorang ibu disampingnya dan saat itulah P. Faris menjadi ayah sekaligus ibu baginya.

Saat ini, maura telah berusia 18 tahun(kelas VII sma)Setelah 13 tahun silam ia menjadi sosok wanita yang kuat dan sabar dalam hal apapun.

    (Di Rumah)

Maura : Pagi ayah.. (sambil duduk dibangku ruang makan)

P. Faris : Pagi juga anak ayah, udah mau berangkat nih anak ayah, sarapan yang banyak ya biar makin pinter(ucap sang ayah menggoda Maura)

Maura : Ih ayah..maura udah pinter dari dulu kali yahh(sambil tertawa)

Yaudah Maura berangkat dulu yah.. assalamualaikum(Maura pun menyalami tangan sang ayah dan berangkat ke sekolah)

(Disekolah)

“Assalamualaikum dewi. “ucap Maura”

(sambil menepuk bahu dewi) Dewi adalah sahabat Maura dari kecil dan mereka berdua sudah seperti kakak adik karna kedekatan mereka berdua.

“Astaghfirullah Maura, ngangetian aja kamu tuh” ucap dewi”.

Jawab dulu kali salamnya”ucap Maura terkekeh.

Iyah waalaikum salam Maura yang cantik yang baik dan ter the best deh(dewi menggoda maura)

Saat mereka sedang asik mengobrol tiba-tiba bel berbunyi pertanda sudah masuk ke kelas dan memulai pelajaran pertama. Dan mereka pun mengakhiri obrolan mereka masing-masing.

Tut.. Tut.. Tut.. bel kedua berbunyi pertanda jam istirahat telah tiba, semua siswa siswi berhamburan keluar kelas menuju kantin sekolah.

“Mau, kita ke kantin yuk gue udah laper nih (ucap dewi sambil memegangi perutnya yang sudah lapar) “

“Yaudah ayuk tapi di traktir yah (ucap Maura yang langsung menarik tangan dewi menuju kantin dan dewi pun pasrah dengan ulah temannya itu)

     Setibanya dikantin, mereka langsung memilih tempat duduk dan memesan makanan mereka, karna saat itu kantin sedang ramai, maka mereka berdua mengobrol sambil menunggu makanan datang.

“Eh maura, kamu gak pingin apa punya ibu baru, biar kamu sama ayah kamu ada yang ngurus gitu(ucap dewi)

“ Hemm sebenernya sih pengen punya ibu baru tapi aku masih sayang sama ibu dan aku gak mau punya ibu lagi selain ibu. (jawab Maura)

“Gini ya maura kusayang, kamu gak kasihan apa sama ayah kamu, udah 13 tahun loh gak ada yang ngurus dan juga pasti ayah kamu kesepian setelah ibu kamu pergi (ucap dewi sambil memegang tangan Maura)

“ Apa ayah mau kalau aku suruh ayah nikah lagi dan aku takut kalau ayah nanti setelah menikah lagi, dia gak sayang lagi sama aku. Aku takut(jawab Maura dengan wajah termenung)

“Ya gak bakalan lah mau, yang namanya kasih sayang orangtua itu selamanya(jawab dewi)

Saat mereka sedang mengobrol, Tiba-tiba pesanan mereka pun datang dan mereka menghentikan obrolan mereka.

(Dirumah)

      Sepulang sekolah, Maura sedang duduk di sofa ruang tamu dan saat jam 12.00 wib sang ayah pulang bekerja dan menghampirinya

Tok.. Tok.. Tok.. Setelah mendengar suara pintu diketok, maura pun membuka pintu dan menyalami sang ayah yang baru pulang dari kantor.

“Hai... anak ayah(menghampiri maura yang berada di sofa)

“ Hai ayah Maura, ayah capek, Maura bikinin teh ya yah(ucap Maura)

“Aduh anak ayah perhatian banget sih.. yaudah bikinin donk tapi jangan banyak gula yah(jawab Faris)

“ Siap ayah... lalu ia berlari menuju dapur.

Setelah selesai, teh yang Maura buat pun dihidangkan dihadapan sang ayah dan tiba-tiba Maura ingin bertanya sesuatu kepada ayahnya dengan ragu-ragu.

“Yah.. Maura boleh nanya sesuatu nggak(ucap maura dengan sedikit keraguan)

“ Boleh dong, emang maura mau nanya apa(jawab Faris,ayahnya)

“Hmmm, Hmmm, selama ini ayah merasa kesepian nggak setelah ibu meninggal”(tanya maura)

“ Anak ayah kok nanya gitu, tumben nih? (tanya Faris kepada Maura)

“Hmm, Hmm kan Maura cuman nanya aja yah, yaudah deh kalau ayah gak mau jawab” (jawab Maura dengan muka yang merasa agak kecewa)

“Yaudah ayah jawab, jangan ngambek dong, senyum dulu coba(sambil memegang pipi Maura).

“ Ayah nggak kesepian kok sayang, kan disini ada Maura yang selalu ada buat ayah, yang selalu perhatian sama ayah(jawab Faris dengan tenang dan santainya)

“Hmmm ayah mau nggak kalau cari ibu buat maura? (ucapnya dengan wajah yang memelas)

“ Eh anak ayah kok nanya gitu, jujur ayah memang kesepian setelah ibu kamu pergi, emang Maura siap kalau harus punya ibu lagi? (tanya Faris memastikan)

“hemm siap dong(sambil tersenyum menjawab pertanyaan sang ayah)

“ Maura, jujur aja ya ayah sama kamu nak, sebenernya ayah punya sahabat lama, beliau bernama Desi. Beliau sahabat ayah saat ayah sma dulu. Ayah sudah lama tidak berkomunikasi dengannya semenjak lulus namun setelah kepergian ibu kamu, ayah bertemu kembali dengan Desi dan saat itu juga komunikasi kami terjalin kembali. Dan setelah ayah menjalani nya ayah menyukai desi, dan sebenernya ayah mau mengajaknya kesini untuk bertemu denganmu tapi ayah takut jika kamu tidak merestui, beliau sudah menikah namun bercerai dengan suaminya dan beliau memiliki satu orang putri bernama Lisa. (ucap Faris kepada Maura)

“Hemm ayah kok gak cerita sih sama Maura, yaudah kapan-kapan ayah ajak kesini dong, maura kan pengen tau calon ibu maura(ucap maura sambil menggoda sang ayah)

Maura tunggu ya yah.. (ucapnya sambil berlari menuju kamar atas(kamarnya) Saat hari minggu, Faris mengajakMaura pergi ke taman, tentu saja untuk menemui

Anaknya Maura dengan calon ibu dan saudara tirinya.Faris dan Maura sedang duduk di sebuah kafe yang ada di dekat taman sambil menunggu Desi dan Lisa yang belum datang.

“Maaf ya mas, aku telat (ucap Desi yang sudah datang dan langsung duduk di samping Faris disusul lisa, anaknya) .

“ gpp kok santai aja, oh ya des, kenalin ini anak aku namanya Maura(ucap Faris pada Desi)

“Hai saya Maura tante(ucap Maura sambil menyalami tangan Desi)

“ Saya Desi Maura, cantik sekali kamu Maura(puji Desi) dan kenalin juga ini anak tante namanya Lisa

(Lisa pun menyodorkan tangannya kepada Maura)

“Maura sekarang udah kelas berapa dan umur berapa mas(tanya Desi pada Faris)

“ Aku umur 18 tan, dan sekarang sudah kelas 2 SMA(ucap Maura dengan sopan)

“Sama dong kayak Lisa, cuman Lisa lebih tua dari kamu Maura, dia sekarang berumur 19 tahun dan dia duduk dibangsu sma kelas 3.

     Setelah obrolan tersebut, akhirnya mereka pergi dan kembalj kerumah mereka masing-masing. Maura melihat dimata sang ayah bahwa ia sangat mencintai Desi dan juga Lisa. Dan Maura juga melihat bahwa Desi ialah wanita yang sangat baik juga humble dan mudah akrab. Dan maura menyuruh sang ayah untuk segera menghalalkan desi, namun sang ayah memberi waktu kepada maura untuk lebih dekat lagi dengan Desi dan juga lisa,yang nantinya mereka akan menjadi ibu dan kakak tiri banginya. Dan maura pun mencoba akrab dan lebih dekat lagi dengan calon dan kakak tirinya tersebut.

Setelah beberapa bulan pendekatan akhirnya maura meminta sang ayah untuk menikahi desi, karna selama ia bersama Desi, Desi memiliki sikap yang baik dan nerima maura serta perhatian kepadanya dan lisa juga sangat akrab dengannya (Disekolah)

 

“Hai dewiiiii(Teriak maura sambil menghampiri dewi yang sedang duduk di bangkunya).

“ Ampun deh ni anak ngagetin aja, Ada apaan sampek teriak-teriak gitu(ucap dewi dengan nada kesal)

“Aku bahagia banget tau nggak dewi, aku bentar lagi punya ibu(sambil sumringah)

“ Yang bener, kok lo gak cerita sih sama gue(gerutu dewi)

“ya maaf, gue lupa, nanti kalau ayah gue nikah lo wajib hadir yah. Awas aja gak hadir(ucap Maura dengan nada ancaman)

“ Gue bakalan hadir kok kapan lagi makan gratis(ucap dewi sambil ketawa)

 

Singkat cerita...

     Hari bahagia yang sedang ditunggu oleh Maura dan faris, ayahnya. Dimana saat ini faris dan Desi telah melangsungkan pernikahan yang sangat sederhana. Pernikahan tersebut dihadiri oleh Maura dan Lisa serta dewi dan beberapa rekan dari ayahnya

“Alhamdulillah ya mas, akhirnya kita sudah sah dan akan menjadi keluarga yang itu(ucap Desi dengan penuh bahagia)

“Iya bu, Maura, Lisa, sini(panggil Faris)

“ Kalian berdua sekarang sudah jadi saudara yah, maura sekarang bisa panggil. Lisa kakak karna dia lebih tua dari kamu dan panggil tante Desi ibu. Oke(ucap Faris)

“Oke ayah.. selamat datang ya ibu dan kakak dikeluarga kami(ucap maura sambil berpelukan dengan ketiganya)

     Tanpa diketahui ternyata Desi tidak tulus mencintai dan menyayangi Faris serta maura. Ia hanya berpura-pura didepan mereka dan bersikap baik kepada mereka, karna mereka berdua memiliki tujuan yaitu ingin menguasai semua harta milik Faris dan mengambil alih perusahaan nya. Setelah menikah kehidupan mereka biasa saja namun setelah 3 bulan menikah, Desi dan Lisa mulai melancarkan aksinya dengan cara menyingkirkan maura terlebih dahulu.

 

      Saat itu, ayah maura(Faris) sedang berangkat keluar kota sekitar 1 bulan ia disana, karna mengurus perusahaannya dan saat itulah Desi dan Lisa memanfaatkan kepergian Faris untuk membuat maura menderita.

“Bu, ayah berangkat dulu yah, kalian bertiga disini jaga kesehatan yah, dan aku titip maura ya bu, maura juga harus nurut sama ibu Desi ya nak. (ucap Faris sebelum ia berangkat)

“ Tenang aja pak, ibu pasti bakal jaga anak-anak disini(jawab bu Desi)

“Aku juga bakal jagain dek maura kok yah(kata Lisa sambil merangkul bahu maura)

Tak lama ayahnya pun berangkat keluar kota dan saat itulah mereka memulai aksinya. Dan betapa terkejutnya maura saat mengetahui sikap keduanya.

“ Maura Maura sini cepetan(ucap Desi dengan nada tinggi)

“iya bu, ada apa (jawab maura dengan agak takut)

“ Sekarang kamu beresin semua rumah ini dan masak juga buat kita berdua(ucap Desi)

“Tapi kan bu.. (saat maura berbicara, Desi langsung memotongnya)

“ Gak ada tapi-tapian, sekarang lo masak buat aku dan ibu(Lisa berbicara)

“Kenapa kalian berubah gini... batin maura

“ Kenapa ha? Kamu kaget sama sikap kita(ucap Desi)

“biar lisa aja yang jelasin bu, Heh kita tuh sebenernya gak cinta sama bokap lo kita disini hanya pura-pura aja, karna yang kita inginkan adalah harta harta dan harta dari keluarga ini(ucap lisa sambil tersenyum)

“ Sekarang kamu sudah tau kan, jadi jangan sampai kamu cerita hal ini kepada ayah kamu, kalau sampai ayah kamu tau, lihat aja akibatnya.. paham kamu(Bentak desi)

 

      Lalu, maura pun berlari dengan air mata yang membasahi pipinya, ia masih tak percaya dengan sikap keduanya. Bahkan maura sangat menyayangi keduanya nun ternyata itu semua hanya pura-pura demi harta

Hari demi hari maura jalani, walau sebenarnya ia tak menginginkannya namun apa daya maura, ia sabar menjalani dan menerima perlakuan ibu dan saudara tirinya tersebut. Ia masih bersyukur mereka masih mengizinkan maura bersekolah meskipun ia harus mengurus semua urusan rumah . Sebulan sudah Faris meninggalkan maura dan selama itu pula maura merasakan kesedihan akibat perlakuan ibu dan saudara tirinya. Namun ia tidak akan pernah menceritakan kejadian yang ia alami kepada sang ayah, karna ancaman dari ibu tirinya, Desi.

 

(Desi dan Lisa sedang duduk santai di ruang tamu sambil menonton televisi, dan disana terlihat maura yang sedang mengepel lantai atas perintah Desi. Tiba-tiba telepon rumah berbunyi.

 

Kring.. Kring.. Kring..

Maura cepat angkat telvon nya(perintah Desi) dan dengan cepat maura menghampiri telepon yang ada diruang tamu tersebut.

 

Halo... (ucap maura)

Halo.. maura ini ayah nak(jawab Faris) ternyata yg menelepon rumah kalah Faris, ayah maura.

 

Ayah.. maura kangen ayah(ucap maura)

Saat tau yang menelepon Faris, maka Desi dan Lisa pun menghampiri Maura dan mengambil paksa handphone tersebut

“Halo mas.. (ucap Desi)

“ Bu, gimana kabar kamu sama anak-anak(tanya Faris)

“Saya dan anak-anak baik kok mas, mas kapan pulang kita sudah rindu dengan mas(ucap Desi)

“ Iya, ayah kapan pulang, kl pulang nanti bawa oleh-oleh ya buat aku sama maura(ucap Lisa)

“pasti dong.. ayah mungkin akan pulang sekitar 1 mingguan lagi karna masih ada berkas yang harus diurus disini, yaudah ayah tutup dulu ya, ayah masih sibuk.(ucao Faris)

Tut.. Tut.. Tut.. Telpon dimatikan oleh Faris.

 

     Setelah Faris menutup telepon, Desi dan Lisa kembali mangancam maura untuk tidak memberitahu kepada sang ayah tentang perlakuannya kepada maura selama ini, dan maura pun hanya bisa pasrah dengan keadaan tersebut.

Betapa bahagianya maura, karna saat ini ayahnya akan pulang lagi kerumahnya setelah sebulan lebih berada diluar kota. Dan seperti biasa Desi dan Lisa sudah memberikan ancaman untuk maura agar tidak memberitahu perlakuan mereka.

 

Tok tok tok.. (Desi pun langsung membuka pintu dan menyambut sang suami, Faris yang baru saja pulang dari luar kota

“Akhirnya bisa kembali kerumah ini juga(ucap Faris)

“ Ayah, yeyyy mana oleh-oleh untuk aku yah(tanya Lisa)

“Lisa, ayah baru pulang kok udah dimintain oleh-oleh(gerutu Desi)

Faris yang menyadari bahwa ia tidak melihat maura pun, langsung bertanya pada Desi.

“ Bu, maura mana kok gak keliatan? (tanya Faris)

Oh maura lagi dikamar kayaknya mas, mau aku panggilin (ucap Desi) daj tiba-tiba maura datang dari arah atas

“Ayah.. (sambil memeluk) maura kangen tau yah.. (ucap maura)

“ Ayah juga kangen sama maura, oh ya ini ada hadiah untuk maura dan Lisa(Faris menyodorkan sebuah kado untuk mereka)

“Yeyy mksih ayah(ucap keduanya)

 

     Setelah kembalinya sang ayah, maura merasa senang, karna dengan itu, maura tidak diperlakukan sebagai pembantu lagi oleh Desi dan Sinta. Setelah makan malam bersama, mereka kembali ke kamar mereka masing-masing. Dan saat semua sudah tidur, Desi dan lisa malah duduk santai diruang tamu, dan mereka sedang membicarakan bagaimana caranya agar bisa mendapatkan semua harta dari Faris dan menyingkirkan mereka berdua.

Lalu mereka memiliki rencana untuk memasukkan obat racun kepada minuman Faris(dan tanpa mereka ketahui, maura mengetahui rencana busuk tersebut) lalu ia segera kembali ke kamar dan berniat menceritakan semuanya kepada sang ayah, namun maura masih takut dengan ancaman dari Desi dan lisa.

harinya

-Keesokan harinya-

     Maura dan lisa berangkat ke sekolah seperti biasanya, namun kali ini, Maura curiga dengan minuman yang ada di depan ayahnya tersebut saat sarapan pagi berlangsung, air tersebut terlihat beda dari air yang lain, dan Maura mencurigai bahwa mereka berdua menaruh obat yang mereka rencanakan ke minuman sang ayah.

 

Tanpa basa basi Maura menyenggol gelas minuman sang ayah dengan sengaja agar minuman tersebut tumpah dan rencana mereka gagal

 

“Maaf yah Maura gak sengaja(ucap Maura)

“ Udah gpp kan bisa ngambil air lagi, lagian kenapa bisa kesenggol sih ra(ucap Faris)

(terlihat jelas muka Desi dan lisa yang sangat kecewa karna rencana mereka gagal)

Lalu Desi kembali ke dapur dan mengambilkan air baru untuk Faris. Setelah sekian lama dan berbulan-bulan Maura pendam, akhirnya Maura berniat ingin menceritakan kejadian yang ia alami kepada sang ayah, dan ingin meminta sang ayah untuk menceraikan Desi.

-DiruangTamu-

“Ayah, ibu sama lisa kemana kok gak ikut sarapan? Tanya Maura karna tidak melihat keduanya dimeja makan.

Oh itu, ibu sama kakak kamu lagi jenguk temen nya katanya lagi dirawat dirumah sakit, tadi pagi udah berangkat (jawab Faris)

Ayah, Maura mau cerita boleh gak tapi Maura takut ayah gak percaya sama Maura(ucap Maura dengan gugup)

“Loh Maura cerita aja, ada apa nak?.

“ Gini yah, selama ayah pergi keluar kota, Maura selalu dimarahin, dibentak bahkan disuruh ngerjakan semua tugas rumah yah sama ibu dan kak lisa dan Maura diancam untuk tidak ngomong sama ayag, ternyata ibu sama kak lisa itu nggak tulus sama kita yah, mereka hanya ngincar harta kita saja dan mereka memberi obat racun di minuman ayah saat sarapan waktu itu, makanya kenapa waktu itu aq tumpahin minuman ayah. (jelas Maura)

“Yang bener kamu nak, masa ibu sama kakak kamu berbuat seperti itu, orang mereka sayang kok sama kamu(jelas Faris)

“ Aku juga gak nyangka yah tapi memang itu kenyataannya (ucap Maura sambil menangis)

“Udah anak ayah jangan nangis lagi yah, nanti ayah cari tau yang sebenarnya(ucap Faris)

“ Ayah gak percaya sama Maura(lalu pergi meninggalkan sang ayah dan menuju kamarnya)

“maksud ayah bukan gitu Maura, aku akan cari bukti apa yang sebenarnya terjadi selama aku di luar kota. Lalu Faris lun berangkat ke kantor dan ia akan mencari tau kejadian yang sebenarnya. Ia sebenarnya tidak percaya namun Maura selama ini tidak pernah berbohong dan Faris akan mencari tau sendiri. Dan ia sudah memikirkan cara untuk mengetahui itu semua.

 

     Faris masih terus mencari bukti tentang perlakuan ibu dan saudara tirinya kepada Maura, namun masih belum mendapatkan apa-apa, karna ia melihat bahwa sang istri dan anak tirinya berlaku baik-baik saja kepada Maura. (yaiyalah baik kalau didepan Faris. Wkwkw)

Desi dan Lisa merencanakan sesuatu untuk membuat maura dibenci oleh ayahnya. Dan mereka berencana untuk memfitnah maura.

“Bu, kita mau fitnah dia gimana?ucap Lisa

“ kita taruh aja perhiasan kamu dikamarnya si maura terus nanti kamu tuduh dia,tinggal kita laporkan aja ke ayahnya. Setuju nggak(jawab Desi)

“setuju banget..(ucap Lisa dengan senangnya)

Saat Maura sedang keluar untuk berjalan-jalan, mereka memulai aksinya, Desi dan Lisa manaruh kotak perhiasan Lisa didalam kamar Maura,

 

~sore hari~

 

Tok tok tok.. (pintu diketok dan ternyata Faris telah pulang, dengan segera Desi membuka kan pintu)

“ Assalamualaikum(ucap Faris)

“waalaikum salam(jawab Desi)

‘Anak-anak pada kemana bu, kok gak kelihatan semua?tanya Faris

“ oh itu, Maura lagi pergi kelua, Lisa sedang ada dikamarnya

~saat mereka sedang asik mengobrol, tiba-tiba Maura datang dari kamarnya menuju ruang tamu dengan tergesa-gesa.

“Bu.. ibu.. bu (ucapnya sambil menuruni tangga)

“ ada apa lisa kok tergesa-gesa gitu(ucap Desi)

“Perhiasan Desi bu, perhiasan Desi hilang(ucapnya dengan muka-mula sedih)

“ Loh kok bisa, kamu taruh dimana, cari yang bener, mungkin lagi ada di kamarmu(tegas Faris)

“gak ada yah, lisa udah cari ke mana-mana tapi gak ada sama sekali(jawab lisa)

Saat mereka sedang mengobrol, Maura datang dan bingung dengan drama yang terjadi. “Maura, kamu lihat kotak perhiasan kakak nggak, kotak perhiasan kakak hilang(tanya lisa pada Maura)

“gak tahu kak, mungkin kakak lupa naruh kali(jawab Maura)

“ eh tapi bentar bukannya terakhir kamu tidur sama kakak yah(ucap lisa) ~saat itu memang Lisa sengaja mengajak Maura tidur dikamarnya, agar mereka bisa melancarkan aksinya.

“Apa kita periksa aja kamar maura? (ucap Lisa)

“ Kakak nuduh aku(jawab Maura)

Tanpa sepatah kata, Lisa langsung menarik Maura menuju kamarnya dan diikuti oleh Desi dan juga Faris.Dan mereka sama-sama menggeledah kamar Maura, dan betapa terkejutnya maura, saat kotak perhiasan kakaknya ada didalam lemari pakaian nya.

“nah bener kan, ini punya aku, kamu ngambil yah(ucap lisa)

“ nggak kak, Maura juga gak tau kenapa kotak perhiasan kakak bisa ada didalam lemari Maura(jawab Maura)

“ayah liat kan, Maura sudah ngambil kotak perhiasan kakak, ayah kasih hukuman dong, biar dia jera(desi menjawab)

“ Maura, ayah gak pernah ngajarin kamu mencuri nak, kalau kamu mau perhiasan, kamu minta sama ayah, jangan mencuri seperti ini nak. (jawab Faris)

“tapi Maura gak mencuri yah, ayah percaya kan sama Maura(jawab Maura)

“ sekarang kamu harus tidur diluar sampai besok pagi, ini hukuman dari ayah buat kamu(ucap Faris)

Maura pun langsung keluar dari kamar menuju teras karna ia harus dihukum, hancur hatinya saat ayah yang ia sayangi tidak mempercayainya dan lebih percaya pada kedua orang tersebut. Ada rasa bahagia dihati desi dan lisa, namunereka kecewa karna hukuman yang diberikan tidak bisa membuat Maura diusir dari rumah, dan mereka berencana untuk melakukan aksi lagi agar Maura dikeluarkan dari rumah tersebut. Setelah kejadian tersebut, Faris sudah tidak dapat mempercayai Maura dan lebih percaya kepada omongan desi dan lisa. (mungkin karna pengaruh mereka yah)

Desi dan lisa berencana untuk, memfitnah maura dan mereka ingin memfitnah bawa Maura melakukan zina, mereka berharap dengan rencana tersebut, Maura pasti akan diusir. Desi pun menelepon seorang laki-laki untuk datang ke rumahnya, namun sebelum itu, lisa telah menyiapkan obat tidur untuk diberikan kepada maura saat malam nanti, saat ini Faris tidak bisa pulang kerumah karna ada urusan di kantornya, dan mereka berdua memanfaatkan momen itu.

~Malam Hari~

 

“Lisa, tadi ibu udah telepon orang suruhan ibu, sekarang kamu siapkan obat tidur di minuman maura(ucap Desi)

Lisa pun pergi kedapur dan mengambil segelas jus yang telah dicampur obat tidur, lalu mengantarkannya kepada Maura.

“ Hei Maura, bolehkah aku masuk(ucap lisa sambil membawa segelas jus)

“tentu(jawab Maura datar)

“ nih aku buatin jus spesial, sebagai permintaan maaf aku kemarin-kemarin(ucap lisa dan menyodorkan segelas jus)

~]Maura curiga dengan sikap lisa yang tiba-tiba menjadi baik, namun karna ia sangat haus, Maura pun meminum minuman tersebut tanpa curiga ada obat tidur di dalamnya.

    Setelah Maura meminum minuman tersebut, Maura pun langsung tertidur dan Desi telah menyiapkan seorang laki-laki untuk masuk kedalam kamar Maura, agar rencana mereka berhasil. Tiba-tiba seorang laki-laki tersebut pergi ke kamar Maura dengan Desi dan juga lisa, lalu Desi menyuruh sang laki-laki untuk tidur bersama Maura(gak ngapa-ngapain yah hanya saja berbaring di sampingnya saja)

Lalu Desi memotret beberapa foto dan akan mengedit nya sehingga mereka seperti benar-benar tidur bersama. Setelah melakukan aksinya, Desi menyuruh pria tersebut untuk pergi dan menyodorkan beberapa uang sebagai bayarannya.

~Keesokan harinya~

    Foto hasil editan sudah selesai dan Desi mengirimkan foto tersebut ke Faris yang sedang berada di kantor, karna memang Faris tidak pulang semalam.

 

Tok.. tok.. tok.. permisi pak(ucap karyawan kantor)

Silahkan masuk, ada apa? (tanya Faris)

“Tadi saya mendapat kiriman dari kurir pak dan ini ditujukan kepada bapak(ucap karyawan tersebut, dan menyodorkan amplop coklat tersebut)

“ baiklah terima kasih, silahkan kembali(ucap Faris)

“baik Pak, permisi(jawab karyawan)

    Faris yang penasaran pun, langsung membuka amplop tersebut dan ia sangat kaget dan tidak menyangka dengan foto tersebut, yah foto tersebut adalah Maura dan seorang laki-laki yang telah dijebak tanpa sepengetahuan Maura dan di edit sehingga nampak bahwa foto itu nyata.

Tanpa sepatah kata, Faris langsung keluar dari ruangannya dan kembali kerumah untuk mememui Maura dan menanyakan kejadian tersebut.

   “Maura..Maura...kesini kamu(ucap Faris dengan nada membentak dan sangat keras, hingga sang istri, lisa, dan Maura keluar secara bersamaan)

  “ Ada apa yah(jawab Maura)

Lalu sang ayah pun membuka amplop tersebut dan

“Apa-apaan kamu Maura, ayah gak pernah ngajarin kamu berbuat kayak gini(sambil memberikan foto tersebut pada Maura.

“ (Maura menangis) ayah, aku gak pernah ngelakuin itu yah itu editan dan aku yakin ada yang jebak aku yah(ucap Maura)

“Maura, gak nyangka yang ternyata kamu diam-diam ngelakuin hal kayak gitu(ucap lisa)

“Maura, apa yang kamu lakukan nak, ayah kamu sudah didik kamu baik-baik tapi kenapa kamu malah kayak gini(ucap Desi)

Dan disaat Maura sedang dimarahi ada Desi dan lisa yang diam-diam tersenyum bahagia

  “ mampus kamu Maura(batin Desi)

  “Sekarang juga kamu kemasi barang-barang kamu dan keluar dari rumah ini, ayah malu punya anak kayak kamu(tegas Faris)

“ tapi yah... Plak Plak Plak.. (Faris menampar pipi Maura)

Maura pun pergi ke kamar dan mengemasi barang-barangnya, Ia masih tak percaya ayahnya tidak mempercayainya. Dan saat itulah Maura yakin bahwa Desi dan lisa lah yang melakukan hal tersebut, mereka menjebak Maura.

     “Ayah, Maura pamit, tapi sebelum Maura pergi, ayah harus tau,bahwa ibu Desi dan lisa tidak menyayangi ayah dengan tulus dan mereka berdua telah memperlakukan Maura dengan buruk saat ayah sedang diluar kota bahkan mereka berdua juga telah mencampuri racun di minuman ayah.

(ucap Maura sambil menangis)

  “Apa- apaan kamu Maura, apa yang kamu katakan barusan(sergah Desi)

“ Mas, kamu jangan percaya anak ini, dia sudah fitnah kita mas(ucap Desi)

“Maura cukup! Apa-apaan kamu, jangan berani-beraninya kaku fitnah ibu dan kakak kamu yah.. sekarang juga kamu pergi(Tegas Faris)

“ oke Maura bakalan pergi tapi ingat satu hal, mereka berdua hanya ingin harta ayah dan suatu saat ayah akan menyesal dan harus ayah tau, foto itu mereka lah yang melakukan yah.. Permisi(ucap Maura dan meninggalkan rumah)

~Faris pun masih mematung, ia mencerna apa yang dikatakan oleh Maura, tetapi apa daya, karna hasutan istri dan anak tirinya, ia tidak bisa mengontrol emosi dan mengusir Maura.

     Sebulan sudah maura pergi dari rumah, maura tinggal di sebuah kontrakan sederhana, tidak jauh dari tempat yang ayahnya tinggali, Ia sekarang sudah kelas 3 sma dan untuk memenuhi kebutuhannya, Maura bekerja di sebuah toko. Maura menjalani hari-harinya dengan penuh bahagia, namun ia juga selalu memikirkan bagaimana keadaan ayahnya, ia benar-benar merindukan sang ayah.

~Kehidupan Faris~

       Diketahui, saat ini Faris mengidap penyakit stroke akibat usaha nya yang bangkrut dan terpaksa perusahaan yang ia bangun harus gulung tikar. Semenjak Faris sakit, Desi dan lisa tidak pernah mengurusnya, suatu hari tiba-tiba ada seorang karyawan bank yang mendatangi kediaman Faris dan ingin menyegel rumahnya akibat hutang yang dulu ia pinjam disana. Dan dengan terpaksa Faris dan keluarga pergi dari rumah tersebut.

  “Karyawan: Maaf, apakah ini benar rumah dari bapak Faris(ucap pihak bank tersebut)

“ Ia benar, saya istrinya, ada perlu apa ya? (tanya Desi)

“Rumah ini akan kami sita beserta mobil juga karna pak haris tidak mampu membayar hutang dan silahkan pergi dari tempat ini (ujar pihak bank tersebut)

“ Yasudah beri kami waktu untuk mengemasi barang – barang kami(ucap Desi)

      Setelah kejadian tersebut, Desi langsung menemui Faris yang sedang berada dikamarnya dengan membawa surat penyegelan rumah dan mobil

“Mas, rumah kita akan disita oleh bank mobil kita juga akan dibawa, kenapa kamu hutang sama bank mas? Ucap Desi

“ Dulu mas hutang buat modal usaha agar jalan lagi tapi tetap saja gak berkembang dan mas gak bisa melunasi(ucap Faris)

“Yaudah sekarang aku sama lisa akan pergi dari rumah ini, karna rumah ini sudah disita dan saya menyesal nikah sama mas, niatnya pengen nguasain semua hartanya eh ini malah jadi sengsara, asal mas tau yah, saya itu gak cinta sama mas, dan saya mau menikah dengan mas hanya karna harta. (ucap Desi)

“ Jadi, selama ini kamu... Kamu benar-benar keterlaluan Desi, ternyata apa yang Maura katakan itu benar adanya. Dasar manusia gak punya hati kamu(tegas Faris)

“Asal mas tau yah, aku dan lisa lah yang sudah menjebak Maura dengan laki-laki tersebut dan kami suruh orang buat mengedit foto tersebut, biar kamu percaya bahwa Maura benar-benar melakukannya(ucap Desi)

“ maafin ayah nak, ayah udah gak percaya sama kamu, Maura(ucap Faris dengan air mata yang mengalir)

“Sekarang kamu urus diri kamu sendiri dan silahkan kamu cari anak kamu, aku dan lisa akan pergi dari sini, Permisi(ucap Desi lalu pergi  meninggalkan Faris)   

   ~keesokan harinya~

    Pihak bank telah menyita rumah dan mobil Faris, dan saat ini Faris bingung mau pergi kemana, karna ia tidak mempunyai tempat tinggal lagi. Akhirnya ia berdiri di dekat rumah nya karna ia bingung harus pergi kemana..

Tiba-tiba datanglah Maura, Maura memang berniat mengunjungi ayahnya karna ia merasa khawatir dan betapa kagetnya Maura saat melihat sang ayah memakai kursi roda dan di gerbang rumahnya ada tulisan “Rumah ini telah disita”.

    “ Ya Allah ayah.. (menghampiri sang ayah dan bersalaman padanya)

“apa yang terjadi yah, kenapa ayah bisa jadi seperti ini, ibu sama lisa kemana? (tanya Maura)

“ Usaha ayah bangkrut nak, dan rumah ini disita karna ayah tidak mampu membayar hutang ke bank, Ibu dan lisa, mereka pergi meninggalkan ayah dan ayah sudah tau tentang kebohongan mereka. Ayah minta maaf sama kamu nak, ayah sudah mengusirmu dan tidak mempercayai kamu nak.(ucap Faris sambil menangis)

“Ayah gak usah nangis, Maura udah maafin ayah kok udah maafin ibu sama kak lisa juga, yaudah sekarang ayah ikut Maura ya,ayah tinggal dikontrakan Maura, walaupun gak besar setidaknya ayah bisa tidur dengan nyaman. (jelas Maura)

     Akhirnya, Faris dan Maura pergi ke kontrakan Maura dan memulai hidup baru disana. Maura dengan telaten merawat sang ayah dan bekerja lebih keras lagi untuk memenuhi kebutuhan mereka berdua.

      Setelah beberapa bulan, akhirnya Faris sembuh dari stroke berkat Maura yang selalu merawat dan menjaganya. Dan setelah kesembuhannya, Faris memulai usahanya dari nol lagi.

(2Tahun kemudian)

      Saat ini, Maura telah berkuliah disalah satu universitas ternama dan ia mengambil fakultas kedokteran,dan usaha yang Faris jalani kini sudah sukses dan memiliki beberapa cabang perusahaan.

Mereka berdua sangatlah bahagia dan kembali seperti kehangatan yang pernah terjalin dulu sebelum Desi dan lisa datang dalam kehidupannya

   “Ayah seneng banget, akhirnya usaha ayah berhasil dan sukses, ini semua berkat dukungan dari kamu nak, dan alhamdulillah sekarang kamu bisa mewujudkan impian kamu(cita-cita Maura memang berkeinginan untuk menjadi dokter, semenjak sang ayah sakit stroke)

Ayah, berterima kasih banyak sama Maura, yang sudah merawat ayah dulu dan sudah menjadi kebanggan buat ayah dan ibu ya nak(ucap Faris) sambil memeluk Maura

“iya ayah, Maura seneng juga kok, akhirnya usaha yang ayah rintis sekarang sudah makin sukses aja dan Terima kasih juga ayah sudah mau jadi ayah terbaik buat maura (ucap Maura  sambil memeluk sang ayah)

     Dan saat ini mereka menjalani hari-harinya dengan penuh semangat, penuh ceria dan saat ini juga maura kembali mendapatkan kasih sayang dan kebahagian yang sempat hilang.

 

    

      ~Terima Kasih sudah membaca~

 

Penulis : Nur Holida

 

 

Posting Komentar untuk ""MAURA STORY" [Cerpen Karya Siswa-Siswi SMA Syarif Hidayatullah]"