Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

BAB I BERFIKIR KRITIS YANG ISLAMI

  

BERFIKIR KRITIS YANG ISLAMI

 

 

A.  Perintah Berpikir Kritis

 

Berpikir kritis didefinisikan beragam oleh para pakar. Menurut Mertes, berpikir kritis adalahsebuah proses yang sadar dan sengaja yang digunakan untuk menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah sikap reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan.

 

Berangkat  dari  definisi  di  atas,  sikap  dan  tindakan  yang  mencerminkan berpikir kritis terhadap ayat-ayat Allah Swt. (informasi Ilahi) adalah berusaha memahaminy dar berbagai   sumber menganalisis dan   merenungi kandungannya, kemudian menindaklanjuti dengan sikap dan tindakan positif.

 

1.   Baca dengan Tartil Ayat al-Qur'an dan Terjemahnya yang Mengandung

Perintah Berpikir Kritis

Salah  satu  mukjizat  al-Qur'an  adalah  banyaknya  ayat  yang  memuat informasi   terkait   dengan   penciptaan   alam   dan   menantang   para pembacanya untuk merenungkan informasi Ilahi tersebut.  Di antara ayat yang dimaksud adalah firman Allah Swt. dalam Q.S. ²li 'Imran/3:190-191 berikut:

 

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لأولِي الألْبَابِ

 

 

 

    *الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 

 

Artinya:

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang senantiasa mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring, dan memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari siksa api neraka

 

2.   Penerapan Tajwid:

Isilah dengan lafadz yang sesuai dengan jenis bacaan

 

 

 

No.                  Lafaz                    Hukum Bcaaan                     Alasan

 

1.                                      Idgam Syamsiyah              Alif Lam diikuti huruf Sin

 

 

 

 

 

2.                                              I§har Qamariyah           Alif Lam diikuti huruf

Hamzah

 

3.                                               Idgam Bigunnah        Tanwin diikuti huruf Wawu

 

 

4.                                                   Mad °abii             Dammah diikuti huruf

Wawu mati/sukun

 

 

 

5.                                               Qalqalah ¤ugra       Huruf Qaf sukun di tengah kata

 

 

6.                                            Mad arid lis sukum  mad thobi'i di baca wakaf  

 

 

 

 

 

 

Aktivitas Siswa:

 

Hafalkan Q.S. ali 'Imran /3:190-191 beserta artinya dan perbendaharaan kosa kata baru,setelah hafal demontrasikan pada kelompokmu untuk dikoreksi kesalahan bacaan dan hafalannya!

 

 

 

4.   Asbabun Nuzul

At-Tabari  dan  Ibnu  Abi  Hatim  meriwayatkan  dari  Ibnu  Abas  r.a.,bahwa orang-orang Quraisy mendatangi kaum Yahudi dan bertanya,”Bukti-bukti kebenaran apakah yang dibawa Musa kepadamu?” Dijawab, Tongkatnya dan tangannya yang putih bersinar bagi yang memandangnya.

Kemudian    mereka    mendatangi     kaum    Nasrani    dan    menanyakan, “Bagaimana halnya dengan Isa?” Dijawab, “Isa menyembuhkan mata yang buta  sejak  lahir  dan  penyakit  sopak  serta  menghidupkan  orang  yang sudah mati. Selanjutnya mereka mendatangi Rasulullah saw. dan berkata, Mintalah dari Tuhanmu agar bukit safa itu jadi emas untuk kami. Maka Nabi berdoa, dan turunlah ayat ini (Q.S. ²li 'Imran/3:190-191), mengajak mereka memikirkan langit dan bumi tentang kejadiannya, hal-hal yang menakjubkan di dalamnya, seperti bintang-bintang, bulan,dan matahari serta peredarannya, laut, gunung-gunung, pohon-pohon, buah-buahan, binatang-binatang, dan sebagainya.

 

 

Aktivitas Siswa:

 

1.  Carilah riwayat lain di berbagai sumber, yang menjadi asbabun nuzul ayat di atas!

 

2.  Presentasikan di depan kelas!

 

 

 

 

**Tafsir/Penjelasan Ayat

Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah minta izin untuk beribadah pada suatu malam, kemudian bangunlah dan berwudu lalu salat. Saat salat beliau menangis karena merenungkan ayat  yang dibacanya. Setelah salat beliau duduk memuji Allah dan kembali menangis lagi hingga air matanya membasahi tanah.

Setelah Bilal datang untuk azan subuh dan melihat Nabi menangis ia  bertanya,  Wahai  Rasulullah, kenapa Anda menangis, padahal Allah   Swt telah   mengampuni dosa-dosa  Anda     baik      yang terdahulu   maupun   yang   akan datang?”             Nabi                  menjawab, Apakah tidak boleh aku menjadi hamba  yang  bersyukur  kepada Allah Swt.?” dan bagaimana aku tidak menangis, pada malam ini


Allah   Swt telah   menurunkan ayat kepadaku. Kemudian beliau berkata,  alangkah  ruginya  dan


celakanya orang-orang yang membaca ayat ini tetapi tidak merenungi kandungannya.

Memikirkan terciptanya siang dan malam serta silih bergantinya secara teratur, menghasilkan perhitungan waktu bagi kehidupan manusia. Semua itu menjadi tanda kebesaran Allah Swt. bagi orang-orang yang berakal sehat. Selanjutnya mereka akan berkesimpulan bahwa tidak ada satu pun ciptaan Tuhan yang sia-sia, karena semua ciptaan-Nya adalah inspirasi bagi orang berakal.

Pada  ayat  191  Allah  Swt.  menjelaskan  ciri  khas  orang  yang  berakal, yaitu apabila memperhatikan sesuatu, selalu memperoleh manfaat dan terinspirasi oleh tanda-tanda besaran Allah Swt. di alam ini. Ia selalu ingat Allah  Swt.  dalam  segala  keadaan,  baik  waktu  berdiri,  duduk,  maupun berbaring. Setiap waktunya diisi untuk memikirkan keajaiban-keajaiban yang terdapat dalam ciptaan-Nya yang menggambarkan kesempurnaan- Nya.

Penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam benar-benar merupakan masalah yang sangat rumit dan kompleks, yang terus menerus menjadi lahan penelitian manusia, sejak awal lahirnya peradaban. Banyak ayat yang menantang manusia untuk meneliti alam raya ini, di antaranya adalah Q.S. al-Araf/7:54, yang menyebutkan bahwa penciptaan langit itu (dalamenammasa).Terkaitdenganpenciptaanlangitdalamenammasaini,banyakparailmuwan yang terinspirasi untuk membuktikan dalam penelitian-penelitian mereka.


 

Salah satunya adalah Dr. Ahmad Marconi, dalam bukunya Bagaimana Alam semesta Diciptakan, Pendekatan al-Quran dan sains Modern (tahun 2003), sebagai berikut:kata ayyam adalah bentuk jamak dari kata yaum. Kata yaum dalam arti sehari-hari dipakai untuk menunjukkan terangnya siang, ditafsirkan sebagai masa. Sedangkan ayyam bisa diartikanbeberapa hari, bahkan dapat berartiwaktu yang lama. Abdullah Yusuf Ali, dalam The Holy Quran,Translation and Commentary, 1934, menyetarakan kata ayyam dengan age atau eon (Inggris). Sementara Abdu Suud menafsirkan kata ayyam dengan peristiwa atau naubat. Kemudian diterjemahkan juga menjadi tahap,  atau  periode  atau  masa.  Sehingga  kata  sittati  ayyam dalam ayat di atas berarti enam masa.

Secara ringkas, penjelasan enam masa dari Dr. Marconi adalah sebagai berikut: Masa Pertama, sejak peristiwa Dentuman Besar (Big Bang) sampai terpisahnya Gaya Gravitasi dari Gaya Tunggal (Superforce). Masa Kedua, masa terbentuknya inflasi jagad raya, namun belum jelas bentuknya, dan disebut sebagai Cosmic Soup (Sup Kosmos). Masa Ketiga, masa terbentuknyainti-inti atom di Jagad Raya ini. Masa Keempat, elektron-elektron mulaiterbentuk. Masa Kelima, terbentuknya

atom-atom  yang  stabil,  memisahnya materi  dan  radiasi,  dan  jagad  raya terus   mengembang Masa  Keenam, jagad raya terus mengembang, hingga terbentuknya planet-planet.Demikian juga dengan silih bergantinya siang  dan malam,       merupakan fenomena   yang     sangat              kompleks. Fenomena ini melibatkan rotasi bumi, sambil mengelilingi matahari dengan sumbu bumi miring. Dalam fenomena fisika,     bumi    berkitar             (precession)


 


mengelilingi matahari. Gerakan miring tersebut   member dampak   musim yang berbeda. Selain itu, rotasi bumi


distabilkan oleh bulan yang mengelilingi bumi. Sub¥anallah. Semua saling terkait. Kompleksnya fenomena penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya malam dan siang, tidak akan dapat dipahami dan diungkap rahasianya kecuali oleh para ilmuwan yang tekun, tawadhu, dan cerdas. Mereka itulah para ulul albab yang dimaksud dalam ayat di atas.

Jadi, berpikir kritis dalam beberapa ayat tersebut adalah memikirkan dan melakukan tadabbur semua ciptaan Allah Swt. sehingga kita sadar betapa Allah  Swt.  adalah Tuhan  Pencipta Yang   Maha  Agung,  Maha  Pengasih lagi  Penyayang,  dan  mengantarkan  kita  menjadi  hamba-hamba  yang bersyukur.  Hamba  yang  bersyukur  selalu  beribadah  (ritual  dan  sosial) dengan ikhlas. Aktivitas Siswa:

 

1.  Carilah lebih lanjut teori-teori tentang penciptaan bumi menurut para ahli dari berbagai referensi!

 

2.  Tampilkan kedalam power point dan presentasikan di kelasmu!

 

 

 

B.   Hakekat Berpikir Kritis

 

Definisi tentang berpikir kritis disampaikan oleh Mustaji. Ia memberikan definisi bahwa  berpikir kristis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan. Salah satu contoh kemampuan  berpikir kritis adalah kemampuan membuat  ramalan, yaitu membuat prediksi tentang suatu masalah, seperti memperkirakan apa yang akan terjadi besok berdasarkan analisis terhadap kondisi yang ada hari ini.

 

Dalam Islam, masa depan yang dimaksud bukan sekedar masa depan di dunia, tetapi lebih jauh dari itu, yaitu di akhirat. Orang yang dipandang cerdas oleh Nabi adalah orang yang pikirannya jauh ke masa depan di akhirat. Maksudnya, jika kita sudah tahu bahwa kebaikan dan keburukan akan menentukan nasib kita di akhirat, maka dalam setiap perbuatan kita, harus ada pertimbangan akal sehat. Jangan dilakukan perbuatan yang akan menempatkan kita di posisi yang rendah di akhirat. Berpikir sebelum bertindak, itulah motto yang harus menjadi acuan orang cerdas. Pelajari baik-baik sabda Rasulullah saw. berikut:








 Artinya:

 

Dari Abu Yala yaitu Syaddad Ibnu Aus r.a. dari Nabi saw. Beliau bersabda: Orang yang cerdas ialah orang yang mampu mengintrospeksi dirinya dan suka beramal untuk kehidupannya  setelah mati. Sedangkan  orang  yang lemah ialah orang yang   selalu mengikuti hawa nafsunya dan berharap kepada Allah dengan harapan kosong. (HR. At-Tirmizi dan beliau berkata: Hadis Hasan).

Dalam hadis ini Rasulullah menjelaskan bahwa orang yang benar-benar cerdas adalah orang yang pandangannya jauh ke depan, menembus dinding duniawi, yaitu hingga kehidupan abadi yang ada di balik kehidupan fana di dunia ini. Tentu saja, hal itu sangat dipengaruhi oleh keimanan seseorang kepada adanya kehidupan kedua, yaitu akhirat. Orang yang tidak meyakini adanya hari pembalasan, tentu tidak akan pernah berpikir untuk menyiapkan diri dengan amal  apa  pun.  Jika  indikasi cerdas dalam  pandangan  Rasulullah  adalah jauhnya orientasi dan visi ke depan (akhirat), maka pandangan-pandangan yang hanya  terbatas pada dunia, menjadi pertanda tindakan bodoh atau “jahil (Arab, kebodohan=jahiliyah). Bangsa Arab pra Islam dikatakan jahiliyah bukan karena tidak bisa baca tulis, tetapi karena kelakuannya menyiratkan kebodohan, yaitu menyembah berhala dan melakukan kejahatan-kejahatan. Orang bodoh tidak pernah takut melakukan korupsi, menipu, dan kezaliman lainnya, asalkan dapat selamat dari jerat hukum di pengadilan dunia.

 

Jadi, kemaksiatan adalah  tindakan bodoh karena hanya memperhitungkan pengadilan  dunia  yang  mudah  direkayasa,  sedangkan  pengadilan  Allah

di  akhirat  yang  tidak  ada  tawar-menawar  malah  diabaikan.  Orang-orang tersebut dalam hadis di atas dikatakan sebagai orang lemah, karena tidak mampu melawan nafsunya sendiri. Dengan demikian, orang-orang yang suka bertindak bodoh  adalah orang-orang  lemah.

 

Orang yang cerdas juga tahu bahwa kematian bisa datang kapan saja tanpa diduga. Oleh karena itu, ia akan selalu bersegera melakukan kebaikan (amal saleh) tanpa menunda.

 

Rasulullah saw. bersabda:




 


 

Artinya:

Dan   dari   Abu   Hurairah   ra.   yang   berkata   bahw Rasulullah   saw. bersabda:“Bersegeralah kalian beramal sebelum datangnya tujuh perkara yaitu:  Apa  yang  kalian  tunggu  selain  kemiskinan  yang  melalaikan,  atau kekayaan yang menyombongkan, atau sakit yang merusak tubuh, atau tua yang melemahkan, atau kematian yang cepat, atau Dajjal, maka ia adalah seburuk  buruknya  makhluk  yang  dinantikan,  ataukah  kiamat,  padahal hari kiamat itu adalah saat yang terbesar bencananya serta yang terpahit dideritanya?” (HR. at-Tirm³z³ dan beliau berkata: Hadis hasan)

 


Dalam  hadis  di  atas  Rasulullah  saw.  mengingatkan  kita  supaya  bersegera dan tidak menunda-nunda untuk beramal salih. Rasulullah menyebut tujuh macam  peristiwa  yang  buruk  untuk  menyadarkan  kita  semua,  pertama, kemiskinan  yang  membuat  kita  menjadi  lalai  kepada  Allah  karena  sibuk mencari penghidupan (harta). Kedua,  kekayaan yang membuat kita menjadi sombong karena menganggap semua kekayaan itu karena kehebatan kita. Ketiga, sakit yang dapat membuat ketampanan dan kecantikan kita pudar, atau bahkan cacat. Keempat, masa tua yang membuat kita menjadi lemah atau tak berdaya. Kelima, kematian yang cepat karena usia/umur yang dimilikinya tidak memberi manfaat. Keenam, datangnya dajjal yang dikatakan sebagai makhluk terburuk karena menjadi fitnah bagi manusia. Ketujuh, hari kiamat, bencana terdahsyat bagi orang yang mengalaminya.

 

Jadi, berpikir kritis dalam pandangan Rasulullah dalam dua hadis di atas adalah mengumpulkan bekal amal salih sebanyak-banyaknya untuk kehidupan pasca kematian (akhirat), karena dunia tempat menanam dan akhirat memetik hasil (panen). Oleh karena itu, jika kita ingin memetik hasil di akhirat, jangan lupa bercocok tanam di dunia ini dengan benih-benih yang unggul, yaitu amal salih.

 

 

 

Aktivitas Siswa:

 

1.  Cari ayat-ayat al-Qur'an yang menantang manusia untuk merenung dan meneliti dengan ciri-ciri di antaranya menggunakan kata (yang artinya) “ BERPIKIR, BERAKAL, BERTADABBUR, MELIHAT, dan sejenisnya!

 

2.  Cari  asbabun  nuzul  dan  tafsir  ayat-ayat  tersebut  dalam  kitab  tafsir modern baik langsung maupun melalui internet!

 

3.  Amati gambar 3.9 di bawah  ini dan berikan tanggapan terhadap fakta temuan  tentang  laut  dua  warna  di  bawah  ini!  Diskusikan   dan  buat laporan hasil kegiatan bersama dengan teman sekelompokmu!

 

4.  Temukan keajaiban lain dalam dunia laut dan diskusikan dengan teman sekelompokmu! buat laporan hasil kegiatan dan presentasikan di depan kelas!


 

 

 

Laut Dua Warna

 

Allah berfirman:

Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Maka  nikmat  Allah  manakah  yang  kamu  dustakan.  Dari  keduanya keluar mutiara dan marjan. (Q.S ar-Rahman/55:19-22).Dan Dialah yang membiarkan  dua  laut  yang  mengalir  (berdampingan);  yang  ini  tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi. (Q.S al-Furqan/25:53)

 

Sejumlah ahli menemukan laut dua warna yang tak pernah bercampur yang terletak di selat Gibraltar yang menghubungkan lautan Mediterania dan samudera atlantik. Hebatnya lagi, kedua laut itu dibatasi oleh dinding pemisah. Bukan dalam bentuk dinding tebal, pembatasnya adalah air laut itu sendiri. Dengan adanya pemisah ini setiap lautan memelihara karakteristiknya  sehingga  sesuai  dengan  makhluk  hidup  (ekosistem) yang tinggal di lingkungan itu. Namun mereka masih mempertanyakan, mengapa tidak bisa bercampur?

 

Pertanyaan itu baru terjawab pada tahun 1942M/1361H. melalui studi yang mendalam menyingkap adanya lapisan-lapisan air pembatas yang memisahkan antara lautan-lautan yang berbeda-beda, dan berfungsi memelihara karakteristik khas setiap lautan dalam hal kadar berat jenis, kadar garam, biota laut, suhu, dan kemampuan melarutkan oksigen.

 

Kemudian semakin banyak fakta-fakta yang menakjubkan terungkap, sehingga Professor Shroeder, ahli kelautan dari Jerman mengungkapkan kekagumannya  akan  kebenaran  al-Qur'an  yang  telah  diturunkan  14 abad yang lalu telah berbicara mengenai hal tersebut. Subhanallah.

 

 

  

 

C.  Manfaat Berpikir Kritis:

 

Adapun manfaat berfikir kritis di antaranya adalah:

 

1.   Dapat menangkap makna dan hikmah di balik semua ciptaan Allah Swt.;

 

2.   Dapat  mengoptimalkan  pemanfaatan  alam  untuk  kepentingan  umat manusia;

 

3.   Dapa mengambil   inspirasi   dar semua   ciptaan   Allah   Swt dalam mengembangkan IPTEKS;

 

4.   Menemukan jawaban dari misteri penciptaan alam (melalui penelitian);

 

5.   Mengantisipasi   terjadiny bahaya,   dengan   memahami   gejala   dan fenomena alam;

 

6.   Semakin bersyukur kepada Allah Swt. atas anugerah akal dan fasilitas lain, baik yang berada di dalam tubuh kita maupun yang ada di alam semesta;

 

7.   Semakin bertambah keyakinan tentang adanya hari pembalasan;

 

8.   Semakin termotivasi untuk menjadi orang yang visioner;

 

9.   Semakin bersemangat dalam mengumpulkkan bekal untuk kehidupan di akhirat, dengan meningkatkan amal salih dan menekan /meninggalkan kemaksiatan.

 

 

Menerapkan Perilaku Mulia

 

 

Berikut ini adalah sikap dan perilaku terpuji  yang harus dikembangkan terkait

dengan berpikir kritis berdasarkan ayat al-Qur'an dan hadis di atas ialah:

1.   Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. atas anugerah akal sehat;

 

2.   Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. atas anugerah alam semesta bagi manusia;

 

3.   Melakukan kajian-kajian terhadap ayat-ayat al-Qur'an secara lebih mendalam bersama para pakar di bidang masing-masing;

 

4.   Menjadikan ayat-ayat al-Qur'an sebagai inpirasi dalam melakukan penelitian- penelitian ilmiah untuk mengungkap misteri penciptaan alam;

 

5.   Menjadikan  ayat-ayat  kauniyah  (alam  semesta)  sebagai  inspirasi  dalam mengembangkan IPTEK;

 

6.   Mengoptimalkan pemanfaatan alam dengan ramah untuk kepentingan umat manusia;

 

7.   Membaca  dan  menganalisis  gejala  alam  untuk  mengantisipasi  terjadinya bahaya;

 

8.   Senantiasa berpikir jauh ke depan dan makin termotivasi untuk menjadi orang yang visioner;


 

9.   Senantiasa  berupaya  meningkatkan  amal  salih  dan  menjauhi  kemaksiatan sebagai tindak lanjut dari keyakinanannya tentang adanya kehidupan kedua

di akhirat dan sebagai perwujudan dari rasa syukur kepada Allah Swt. atas semua anugerah-Nya;

 

10. Terus memotivasi diri dan berpikir kritis dalam merespons semua gejala dan fenomena alam yang terjadi.

 

 

Tugas Kelompok

 

1.   Carilah ayat al-Qur'an dan hadis selain yang ada di bab ini yang mengandung informasi tentang dunia kedokteran atau medis!

2.   Temukan pesan-pesan yang terdapat pada ayat dan hadis yang kamu temukan itu dari berbagai sumber terpercaya (kitab tafsir al-Qur'an dan kitab hadis)!

3.   Carilah hasil penelitian terkait dengan ayat-dan hadis tersebut!

4.   Lakukan analisis terhadap keduanya (tafsir ayat dan hasil penelitian) untuk mendapatkan titik temu antara informasi Ilahi yang terdapat dalam ayat dan hadis dengan hasil penelitian ilmiah!

5.   Presentasikan hasilnya di depan kelas!

 

 

Rangkuman

 

 

1.   Q.S. ²li 'Imran /3:190  menjelaskan bahwa dalam penciptaan langit dan bumi,

dan pergantian malam dan siang, mengandung tanda-tanda kebesaran Allah

Swt.;

 

2.   Orang-orang yang berakal dalam ayat yang ke-191 adalah orang-orang yang senantiasa mengingat Allah Swt. dalam segala keadaan;

 

3.   Tidak ada satu pun ciptaan Allah Swt. yang sia-sia, semuanya mengandung makna,     manfaat,           dan               pelajaran    berharga               bagi            orang  yang      mau merenungkannya;

 

4.   Orang yang cerdas menurut Rasulullah adalah orang yang berpikir jauh ke depan, sampai pada kehidupan di akhirat kemudian mengisi hidupnya sebagai bekal kehidupan kedua itu;

 

5.   Pentingnya mengadakan perenungan tentang ayat-ayat Allah Swt. dalam al- Qur'an untuk mendapatkan pemahaman yang utuh dan menemukan makna yang tersembunyi;

 

6.   Pentingnya  mengadakan  perenungan  tentang  ayat-ayat  kauniyah  (alam semesta) untuk mendapat inspirasi dalam mengembangkan IPTEKS;

 

7.   Pentingnya mengadakan penelitian terhadap fenomena alam semesta untuk mengungkap  misteri-misteri  yang  terdapat  pada  aneka  ragam  makhluk ciptaan Allah Swt.


 

EVALUASI

 

 

I.    Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap sebagai

jawaban yang paling tepat!

1.   Pada lafal     وَاخْتِلافِ        terdapat hukum bacaan Mad . . . .

a.   Tabi³

b.   Iw

c.   Wajib Mutta£il

d.   Jaiz Munfa£il

e.   ‘²ri« Lissukµn

2.   Perhatikan potongan ayat berikut     وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ    

Potongan ayat di atas artinya . . . .

a.   penciptaan langit dan bumi

b.   tanda-tanda kebesaran Allah Swt. c dan pergantian siang dan malam

d.   orang-orang yang mengingat Allah Swt. e dalam keadaan berdiri dan duduk

3.   Arti  ulil albab ialah . . . . a.   umat Islam

b.   orang yang dewasa

c.   umat-umat terdahulu d generasi muda Islam

e.   orang yang berakal sehat

 

4.   Sikap yang tepat terhadap ayat al-Qur'an adalah . . . .

a.   membacanya setiap malam Jumat dengan khusyuk b membaca dengan tartil dan suara yang bagus

c.   membacanya dengan fasih di hadapan guru

d.   membaca dan mengkajinya bersama orang yang ahli

e.   membacanya setiap saat untuk mendapatkan kelancaran usaha

 

5.   Berikut ini tidak termasuk sikap seorang ulil albab yang tercantum dalam

Q.S. ²li 'Imran/3:191 yaitu ialah . . . .

a.   Merenungkan ciptaan Allah Swt. b Menghafalkan ayat-ayat tertentu

c.   Mengingat Allah Swt. dalam keadaan duduk d Mengingat Allah Swt. dalam keadaan berdiri

e.   Mengingat Allah Swt. dalam keadaan berbaring


 

II.   Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan tepat!

 

1.   Jelaskan apa saja yang harus dilakukan oleh umat Islam terhadap ayat-ayat

al-Qur'an yang menjelaskan tentang fenomena alam!

2.   Berdasarkan analisismu, jelaskan beberapa manfaat diciptakannya semut!

3.   Nyamuk yang biasa terbang ternyata menjadi makanan cicak yang tidak dapat terbang. Jelaskan makna di balik fakta tersebut!

4.   Jelaskan  karakteristik  orang  yang  cerdas  dalam  pandangan  Rasulullah saw.!

5.   Jelaskan sikap dan perilaku umat Islam yang sejalan dengan pola pikir kritis dan cerdas!

Posting Komentar untuk "BAB I BERFIKIR KRITIS YANG ISLAMI"