Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

SOSIOLOGI XII: PERUBAHAN SOSIAL

 

 

 

 

 

 

 

 

 


MODUL SOSIOLOGI

 

Kompetensi Dasar

 

3. 1    Memahami berbagai jenis dan faktor-faktor perubahan sosial serta akibat yang ditimbulkannya dalam kehidupan masyarakat.

 

4. 1    Menalar berdasarkan pemahaman dari pengamatan dan diskusi tentang perubahan sosial dan akibat yang ditimbulkannya.

 

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

DEFINISI dan TEORI PERUBAHAN SOSIAL

 

A.  Ringkasan Materi

 

Perubahan yang terjadi di masyarakat dipengaruhi oleh beberapa hal, baik sifatnya positif maupun negatif. Misalnya, penggunaan telepon genggam. Apabila digunakan dengan baik, telepon genggam bisa berdampak positif karena dapat   digunakan   sebagai   sumber   belajar.   Tetapi,   telepon   genggam   juga   dapat berdampak negatif jika disalah gunakan oleh orang. Tahukah kalian, apa definisi perubahan sosial dan teori-teorinya menurut para ahli? Nah,supaya kalian mempunyai pemahamannya, bacalah semua uraian materinya dengan seksama.

 

1. Definisi Perubahan Sosial

 

Berikut beberapa definisi perubahan sosial yang dikemukakan oleh para tokoh

(Martono,2012).

 

a.  Mac Iver (1961)

Perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)..

b.  Kingsley Davis (1960)

Perubahan sosial adalah proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, adanya perubahan dalam hubungan antyara buruh dengan

majikan.

 

c.  Gillin dan Gillin (1957)

 

Perubahan sosial dianggap sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, komposisi penduduk, kebudayaan materiil, ideologi, maupun karena adanya difusi atau penemuan baru dalam masyarakat.

 

d.  Samuel Koening

Perubahan sebagai modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia.

 

e. Selo Soemardjan (1928)

Perubahan   sosial   sebagai   perubahan   pada   lembaga-lembaga   kemasyarakatan dalam  suatu  masyarakat  yang  mempengaruhi  sistem  sosialnya,  termasuk  di

dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

 

f.  Hawley

Perubahan sosial merupaklan setiap perubahan yang tidak terulang dari sistem sosial sebagai suatu kesatuan.

 

g.  Munandar

Perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi dari bentuk-bentuk masyarakat.

 

h.  Moore (1998)

Perubahan sosial sebagai perubahan penting dari struktur sosial, yaitu pola-pola perilaku dan interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat.

 

i.  Macionis

Perubahan sosial merupakan transformasi dari organisasi masyarakat dalam pola piker dan perilaku dalam waktu tertentu.

 

j.  Ritzer

Perubahan sosial mengacu pada variasi hubungan antarindividu, kelompok, organisasi, kultur, dan masyarakat pada waktu tertentu.

 

k.  Lauer

Perubahan sosial dimaknai sebagai perubahan fenomena sosial di berbagai tingkat kehidupan manusia, mulai dari tingkat individu sampai tingkat dunia.

 

l.  Harper (1989)

Perubahan sosial diartikan sebagai perubahan yang signifikan mengenai struktur sosial   dalam   kurun   waktu   tertentu.      Menurut   Harper,   perubahan   tersebut

mengandung beberapa perubahan struktur sosial sebagai berikut.

1)     Perubahan dalam personal yang berhubungan dengan perubahan-perubahan peran   dan   indovidu-individu   baru   dalam   sejarah   kehidupan   manusia.

Misalnya,  perempuan  hanya  menjadi  ibu  rumah  tangga,  tetapi  sekarang

banyak   dijumpai  perempuan  yang  juga   bekerja   di   luar.   Hal   ini   terjadi perubahan peran dan fungsi perempuan dalam masyarakat.

2)    Perubahan  dalam  cara  berhubungan  antarbagian  struktur  sosial.  Misalnya,

pada masa lalu dalam kantor pemerintah menggunakan tenaga manusia, tetapi saat ini sudah dikenal layanan yang lebih modern dengan sistem online.

3)     Perubahan  dalam  fungsi-fungsi  struktur  yang  berkaitan  dengan  apa  yang dilakukan masyarakat dan bagaimana melakukannya. Misalnya, pada zaman

dulu keluarga menjadi sarana pendidikan tingkah laku atau sikap dan ilmu

 

pengetahuan  lainnya  bagi  anak.  Namun,  saat  ini  sudah  dikenal  sekolah sebagai media memperoleh Pendidikan.

 

Berdasarkan definisi perubahan sosial yang telah diuraikan oleh beberapa tokoh di atas, dapat disimpulkan perubahanj sosial adalah suatu proses di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial. Unsur-unsur yang mengalami perubahan dalam masyarakat, biasanya mengenai nilai-nilai sosial, pola perilaku, organisasi, stratifikasi sosial, kebiasaan, dan lain sebagainya.

Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti Pendidikan, ekonomi, hukum, sosial, teknologi, dan sebagainya. Terjadinya perubahan sosial dapat diketahui melalui ciri-ciri berikut ini.

1.   Tidak ada masyarakat yang stagnan, karena setiap manusia mengalami perubahan- perubahan, baik terjadi secara lambat maupun cepat.

2.   Perubahan yang terjadi di masyarakat tidak dapat diisolasikan di bidang kebendaan

atau spiritual saja.

3.   Perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang sifatnya sementara dalam proses penyesuaian diri.

4.  Perubahan yang terjadi pada Lembaga sosial akan diikuti dengan perubahan pada lembaga lainnya.

 

 

2. Teori Perubahan Sosial

 

a. Teori Evolusi

 

Teori evolusi mungkin sering kita dengar dalam ilmu Biologi dan secara garis besar, kalian juga pasti mengetahui inti dari teori ini. Penjelasan Teori Evolusi dalam ilmu sosial juga tidak jauh berbeda. Teori evolusi menjelaskan bahwa perubahan sosial terjadi secara lambat untuk waktu yang lama di dalam sistem masyarakat.

Menurut teori ini, perubahan sosial terjadi karena perubahan pada cara pengorganisasian masyarakat, sistem kerja, pola pemikiran, dan perkembangan sosial.

Perubahan sosial dalam teori evolusi jarang menimbulkan konflik karena perubahannya

berlangsung lambat dan cenderung tidak disadari.

Menurut Soerjono Soekanto terdapat tiga teori utama dalam evolusi:

1)  Teori Evolusi Uniliniear.

Teori ini menyatakan bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan yang sesuai dengan tahap-tahap tertentu. Perubahan ini membuat masyarakat

berkembang dari yang sederhana menjadi tahapan yang lebih kompleks.

2)  Teori Evolusi Universal

Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahapan tertentu yang tetap karena menurut teori ini kebudayaan manusia telah

mengikuti suatu garis evolusi tertentu.

3)  Teori Evolusi Multiliniear

Teori ini menyatakan bahwa perubahan sosial dapat terjadi dalam beberapa cara, tetapi cara tersebut akan mengarah ke arah yang sama, yaitu membentuk

masyrakat yang lebih baik.

 

Sumber: https://blog.ruangguru.com

 

 

 

b. Teori Siklus

 

Teori siklus menyatakan bahwa perubahan sosial ini bagaikan roda yang sedang berputar, artinya perubahan zamam merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh manusia dan tidak dapat dikendalikan oleh siapapun.

Bagaimanapun seseorang berusahan untuk mencegah terjadinya perubahan sosial mereka tidak akan mampu, karena perubahan sosial sudah seperti sifat alami yang dimiliki setiap lingkungan masyarakat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: https://blog.ruangguru.com

 


 

 

 

 

 

.   Latihan Soal

 

I. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!

 

1.   Jelaskan perubahan sosial menurut Kingsley Davis!

 

2.   Sebutkan perubahan struktur sosial menurut Haper!

 

3.   Sebutkan aspek yang mengalami perubahan dalam masyarakat!

 

4.   Jelaskan teori perubahan evolusi!

 

5.   Jelaskan teori perubahan siklus!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

 

JENIS-JENIS PERUBAHAN SOSIAL

 

 

 

 

A. Ringkasan Materi

 

Masyarakat merupakan kelompok individu yang dinamis. Banyak faktor yang dapat mendorong terjadinya perubahan pada masyarakat, baik itu ideologi, kebijakan pemerintah, maupun gerakan massa. Perubahan yang berdampak pada interaksi sosial, norma (aturan), dan unsur kebudayaan yang dikenal dengan perubahan sosial budaya.

 

 

 

1. Perubahan Lambat (Evolusi) dan Perubahan Cepat (Revolusi)

 

a. Perubahan Lambat (Evolusi)

 

Kalian pasti pernah mendengar istilah evolusi yang dikemukakan oleh Darwin. Menurut Bohannan, evolusi merupakan perubahan yang lama dengan rentetan perubahan yang saling mengikuti dengan lambat (Basrowi,2014). Dalam evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa direncana, karena adanya usaha-usaha dari masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dan kondisi yang baru. Evolusi terdiri dari rentetan perubahan kecil, sehingga kita seringkali tidak merasakannya.   Contohnya   dari   masyarakat   tradisional   menjadi   masyarakat modern.

Inkeles  dalam  Basrowi  (2014),  menggolongkan  teori  evolusi  menjadi  tiga benyuk. Bentuk tersebut adalah sebagai berikut.

1)    Unilinear Theory of Evolution

Teori ini menjelaskan bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai tahapan-tahapan tertentu. Tahapan tersebut berawal

dari  yang  paling  sederhana,  kompleks,  dan  sempurna.  Tokoh-tokoh  yang

menjadi pelopor dari teori ini ialah August Comte dan Herbert Spencer. Salah satu pendukung teori ini ialah Pitirim A. Sorokin yang berpendapat bahwa

masyarakat berkembang melalui tahap-tahap yang didasarkan pada suatu kebenaran.

2)    Universal Theory of Evolution

Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap tertentu yang tetap. Menurut Herbert Spencer, masyarakat merupakan

hasil  perkembangan  dari  kelompok  homogen  ke kelompok  heterogen,  baik

sifat maupun susunannya.

3)    Multilined Theories of Evolution

                                Teori ini memfokuskan pada penelitian-penelitian terhadap tahap-tahap atau                                fenomena-fenomena perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Sebagai                contohnya,  penelitian  tentang  pengaruh  perubahan  sistem  mata                                     pencaharian dari berburu ke pertanian, terhadap sistem kekeluargaan dalam                     masyarakat yang bersangkutan.

 

b. Perubahan Cepat (Revolusi)

Jenis perubahan sosial selain terjadi secara lambat juga ada yang terjadi secara cepat  (revolusi).  Kamu  mungkin  pernah  mendengar  istilah  revolusi?  Seperti Revolusi Prancis, Revolusi Industri, maupun revolusi lainnya. Dapatkah kamu menguraikan definisi revolusi itu? Kata revolusi muncul pertama kali dalam teks politik di Italia pada abad ke-14 yang artinya penggulingan pemerintahan. Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia (2004) revolusi diartikan sebagai suatu perubahan yang terjadi secara cepat atau mendadak. Perubahan tersebut dianngap revolusi karena mengubah sendi-sendi pokok dari kehidupan  masyarakat seperti sistem kekeluargaan, hubungan sosial dan lain sebagainya. Revolusi ini sering diawali dengan ketegangan dalam masyarakat yang bersangkutan.

Secara sosiologi, agar revolusi dapat terjadi harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya adalah:

1)    Harus adanya keinginan untuk mengadakan suatu perubahan.

2)    Adanya seorang pemimpin yang dapat memimpin dalam masyarakat.

3)     Adanya pemimpin yang dapat menampung keinginan masyarakat agar terjadi pergerakan menuju perubahan.

4)    Seorang pemimpin harus menunjuk-kan suatu tujuan pada masyarakat.

5)    Adanya momentum untuk memulai suatu gerakan.

 

2. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar

 

a. Perubahan Kecil

 

Perubahan kecil ialah perubahan yang terjadi namun unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.  Contohnya: perubahan model pakaian, rambut, sepatu, dan lain-lain yang tidak berpengaruh signifikan terhadap masyarakat keseluruhan sebab tidak menimbulkan perubahan pada lembaga kemasyarakatan.

b. Perubahan Besar

 

 

Perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang memberi pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya: Pengelolaan pertanian dengan pemakaian alat pertanian dan mesin (traktor) pada masyarakat agraris.

 

3. Perubahan yang Dikehendaki dan Perubahan yang Tidak

Dikehendaki

 

 

a. Perubahan yang Dikehendaki

 

Perubahan  yang  dikehendaki  atau  direncanakan merupakan  perubahan  yang diperkirakan (telah direncanakan) terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan biasanya menyebut para perencana sosial, yakni seseorang atau sekelompok   orang   yang   mendapat   kepercayaan   dari   masyarakat   sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Dengan demikian, dalam konteks perubahan yang dikehendaki maka pada perencana sosial inilah yang akan memimpin masyarakat dalam merubah sistem sosialnya. Dalam melaksanakan tugasnya, langsung terjun langsung untuk mengadakan perubahan, bahkan   mungkin   menyebabkan   perubahan-perubahan   pula   pada   lembaga- lembaga kemasyarakatan lainnya. Selain itu, suatu perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan, selalu berada di bawah pengendalian serta pengawasan dari perencanaan sosial tersebut. Dalam ilmu sosiologi, cara-cara untuk mempengaruhi masyarakat dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu sebagaimana dijelaskan di atas, dinamakan social planning (perencanaan sosial)         atau         sering         dinamakan         pula         dengan         istilah social engineering (perekayasaan sosial).

 

b. Perubahan yang Tidak Dikehendaki

 

Sementara sebaliknya, perubahan-perubahan sosial budaya yang tidak dikehendaki  atau  yang  tidak  direncanakan,  merupakan  perubahan-perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki serta berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat, serta dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat. Sedangkan apabila perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki tersebut berlangsung bersamaan dengan suatu perubahan yang dikehendaki, maka perubahan tersebut mungkin mempunyai pengaruh yang demikian besarnya terhadap perubahan-perubahan yang dikehendaki, sehingga keadaan tersebut tidak mungkin dirubah tanpa mendapat halangan-halangan dari masyarakat itu sendiri. Atau dengan perkataan lain, perubahan yang dikehendaki diterima oleh masyarakat dengan cara mengadakan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang telah ada, atau dengan cara membentuk yang  baru.  Seringkali  pula  terjadi  bahwa  perubahan  yang  dikehendaki bekerjasama (saling menerima) dengan perubahan yang tidak dikehendaki dan kedua proses tersebut akhirnya saling pengaruh-memengaruhi.

 

 

 

 

 

E. Latihan Soal

I. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!

 

1. Evolusi merupakan perubahan yang lama dengan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Hal ini diakibatkan dari adanya usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi yang baru muncul mengikuti pertumbuhan masyarakat. Menurut Inkeles, evolusi memiliki tiga teori. Sebutkan ketiga teori tersebut!

 

2. Revolusi dapat terjadi bila memenuhi beberapa syarat. Sebutkan syarat-syarat terjadinya revolusi menurut sosiologi!

 

3. Perubahan model pakaian, rambut, sepatu, termasuk yang tidak berpengaruh signifikan terhadap masyarakat keseluruhan sebab tidak menimbulkan perubahan pada lembaga kemasyarakatan. Oleh karena itu perubahan-perubahan tersebut digolongkan dalam jenis perubahan kecil. Jelaskan yang dimaksud dengan perubahan kecil!

 

4. Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan (telah direncanakan) terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat. Jelaskan perencanaan yang dimaksud!

 

 

 

 

 

 

 


KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

FAKTOR-FAKTOR PERUBAHAN SOSIAL

 

 

A. Ringkasan Materi

 

Perubahan sosial akan berlangsung secara terus-menerus. Namun, perubahan sosial yang terjadi di masyarakat bukan sebuah proses yang terjadi dengan sendirinya.

Pada umumnya, perubahan sosial tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya faktor penyebab, faktor pendorong, serta faktor penghambat. Coba kamu

amati perubahan sosial yang terjadi di lingkungan sekitarmu! Apa yang mendorong

perubahan sosial di tempatmu? Berikut penjelasannya.

 

1.     Faktor Penyebab Perubahan Sosial

 

Pada dasarnya, perubahan sosial terjadi karena anggota masyarakatnya pada waktu tertentu merasa tidak puas dengan kehidupan yang lama. Oleh karena itu, mereka melakukan perubahan untuk memperbaiki kehidupannya. Perubahan dalam masyarakat disebabkan oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri maupun dari luar masyarakat.

 

a. Perubahan yang Terjadi dari Dalam Masyarakat

 

Faktor penyebab perubahan sosial yang terjadi dari dalam masyarakat adalah sebagai berikut.

1)    Berkembangnya Ilmu Pengetahuan

Berkembangnya pengetahuan menjadikan manusia semakin memiliki pengetahuan  yang  luas  dan  menghasilkan  teknologi  canggih.  Selain  itu,  adanya

pengetahuan  mendorong  manusia  untuk  mencari  penemuan  baru  yang  dapat membantu aktivitas manusia dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. 2)    Jumlah Penduduk

Selain ilmu pengetahuan, jumlah penduduk yang setiap tahun selalu meningkat juga  menjadi  faktor  penyebab  terjadinya  perubahan  sosial.  Pulau  Jawa  yang

memiliki  tingkat  kepadatan  penduduk  tertinggi  dapat  menimbulkan  masalah  di

masyarakat.   Hal   ini   yang   kemudian   memicu   terjadinya   urbanisasi.   Adanya perubahan jumlah penduduk menjadi salah satu factor penyebab perubahan sosial.

Denghan    bertambahnya    jumlah    penduduk    di    suatu    daerah,    maka    dapat mengakibatkan   perubahan    dalam    struktur   masyarakat,    terutama    mengenai

Lembaga kemasyarakatan.

 

3)    Pertentangan dan Pemberontakan

Dalam masyarakat pasti pernah terjadi konflik, baik secara individu maupun kelompok. Konflik sosial dapat terjadi karena adanya perbedaan kepentingan atau

adanya ketimpangan sosial. Konflik yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung   dapat   menghasilkan   sebuah   perubahan   sosial,   misalnya   pergantian

penguasa,  adanya  kesepakatan  baru,  maupun  akomodasi  dari  pihak-pihak  yang berkonflik.

b. Perubahan yang Terjadi dari Luar Masyarakat

 

Selain faktor dari dalam masyarakat, perubahan sosial juga dipengaruhi oleh factor dari luar masyarakat. Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.

 

1)    Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Luar

Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai  macam  budaya dengan karakteristik  yang  berbeda-beda.  Adanya  interaksi   yang  terjalin  antara  satu masyarakat   dengan   masyarakat  lain  yang  berbeda   dapat   ditanggapi  dengan berbagai macam reaksi. Bisa diterima ataupun ditolak oleh masyarakat.

2)    Peperangan

Peristiwa peperangan yang terjadi, baik perang saudara maupun perang antarnegara  dapat  menimbulkan  perubahan  sosial.  Perubahan  sosial  ini  terjadi

dalam sistem birokrasi, dimana pihak yang menang biasanya akan memaksa pihak

yang kalah untuk melakukan ideologinya.

3)    Terjadinya Bencana Alam

Kerusakan alam biasanya oleh ulah manusia sendiri. Sebagai contoh penebangan hutan  secara  sembarangan  dapat  menyebabkan  banjir,  tanah  longsor,  dan  lain

sebagainya. Hal ini mendorong manusia untuk pindah dan mencari tempat yang baru. Kemudian mereka membangun pemukiman dan Lembaga-lembaga yang baru.

Mereka akan berpindah tempat karena merasa tidak aman dan tidak nyaman dari tempat sebelumnya.

 

2. Faktor Pendorong Perubahan Sosial

 

Menurut Soekanto (2012), faktor-faktor pendorong perubahan sosial adalah sebagai berikut:

 

a. Kontak Dengan Kebudayaan Lain

 

Awal proses perubahan sosial adalah adanya kontak dari seseorang atau kelompok kepada orang atau kelompok lain. Melalui kontak sosial terjadilah proses penyampaian informasi tentang gagasan, ide, keyakinan, dan hasil-hasil budaya yang berupa fisik. Dua kebudayaan yang saling bertemu akan saling memengaruhi yang akhirnya membawa perubahan. Dengan demikian, berhubungan dengan budaya lain dapat mendorong munculnya perubahan sosial budaya. Sebagai contohnya, unsur-unsur kebudayaan asing yang dibawah oleh para pedagang dengan cara damai dan tanpa adanya paksaan. Selain itu, ada beberapa ulama yang melakukan perubahan melalui penyiaran agama.

 

b. Sikap Saling Menghargai Hasil Karya Orang Lain dan Adanya Keinginan untuk

Maju

 

Sikap menghargai hasil karya mendorong seorang individu akan memunculkan penemuan-penemuan  baru  dalam  masyarakat.  Wujud  sikap  menghargai hasil  karya seseorang dapat berupa pemberian Nobel atau penghargaan. Selain itu, adanya keinginan untuk maju dalam diri seseorang memicu munculnya perubahan-perubahan sosial budaya. Perubahan sosial budaya terjadi karena ada rasa tidak puas terhadap situasi dan kondisi saat itu. Keinginan untuk mengadakan suatu kemajuan mendorong seseorang melakukan perubahan terhadap situasi dan kondisi yang ada.

 

c. Sistem Pendidikan yang Maju

 

Pendidikan formal adalah pendidikan yang ditempuh melalui jenjang-jenjang pendidikan di sekolah. Pendidikan formal mengajarkan bermacam-macam kemampuan, seperti menguasai ilmu-ilmu pengetahuan, kerajinan tangan, hidup mandiri, olahraga, dan kesenian. Dengan mengikuti pendidikan di sekolah, seorang individu mempelajari suatu nilai-nilai tertentu yang dapat membuka pikirannya dalam menerima hal-hal baru. Selain itu, pendidikan sekolah mengajarkan manusia untuk dapat berpikir secara ilmiah dan objektif. Dengan pengetahuan itu, seorang individu dapat menilai apakah kebudayaan masyarakatnya mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan zaman atau tidak. Berbekal pengetahuan itulah seseorang melakukan perubahan. Oleh karena itu, perubahan sering terjadi di kalangan masyarakat yang berpendidikan tinggi.

 

d. Toleransi

 

Sikap toleransi yang dimaksud di sini ialah sikap toleransi terhadap adanya pengaruh dari luar. Adanya pengaruh dari luar yang tidak melanggar hukum dapat menjadi cikal bakal dari perubahan sosial. Oleh karena itu, dengan adanya sikap toleransi dapat menciptakan hal-hal baru yang kreatif.

 

e. Sistem Terbuka Lapisan Masyarakat

 

Adanya open stratification dalam masyarakat memungkinkan terjadinya gerak sosial   vertikal.   Situasi   kondisi   ini   memberi   kesempatan   seseorang   untuk menempati strata yang lebih tinggi. Melalui kerja keras dan melakukan perubahan- perubahan seorang individu mencapai kemajuan diri guna meningkatkan strata. Jadi, semakin terbuka sistem lapisan masyarakat semakin besar peluang untuk melakukan perubahan-perubahan yang tentunya menuju ke arah yang lebih baik.

 

f. Ketidakpuasan Masyarakat Terhadap Bidang-Bidang Kehidupan Tertentu

 

Adanya  perubahan dilatarbelakangi  oleh rasa ketidakpuasan terhadap situasi dan kondisi  saat itu. Apabila perasaan itu terjadi dalam waktu yang lama akan menimbulkan  tekanan-tekanan  yang  disertai  dengan  kekecewaan  hingga  pada suatu  waktu  memunculkan  revolusi  dalam  tubuh  masyarakat  tersebut.  Hal  ini dapat dilihat dari perubahan-perubahan yang terjadi di Indonesia. Perubahan- perubahan timbul karena adanya ketidakpuasan terhadap cara kerja pemerintah.

 

g. Adanya Orientasi ke Masa Depan

 

Keadaan yang selalu mengalami kemajuan mendorong seseorang untuk melakukan perubahan dan penyesuaian terhadap perkembangan zaman. Adanya orientasi ke masa depan akan mendorong masyarakat untuk selalu berpikir maju dan mendorong terciptanya penemuan-penemuan baru yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.

3. Faktor Penghambat Perubahan Sosial

 

Selain  faktor-faktor  yang dapat  mendorong  suatu  perubahan  sosial,  terdapat pula beberapa faktor yang dapat menghambat terjadinya perubahan sosial. Beberapa faktor yang dinilai menghambat terjadinya suatu perubahan sosial antara lain sebagai berikut.

 

a. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain

Manusia tidak pernah lepas dari hubungan dengan manusia atau masyarakat lain dalam suatu pergaulan. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain mengakibatkan suatu masyarakat menjadi terasing dari pergaulan hidup dengan masyarakat lainnya. Akibatnya mereka tidak mengetahui kemajuan atau perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain. Apabila pergaulan saja sangat terbatas, maka yang terjadi adalah keterbatasan pemikiran sehingga keinginan untuk berubahpun juga sangat minim

 

b. Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat

Dengan adanya keterbatasan dalam pergaulan, dapat dipastikan perkembangan ilmu pengetahuan juga akan terlambat. Sebab dalam kemajuan ilmu pengetahuan dapat  ditempuh  di  antaranya  dengan  metode learning  by  doing.  Tidak  adanya keinginan untuk menambah wawasan di bidang ilmu pengetahuan akan mengakibatkan  pola  pikir  yang  terbelakang  dan  ketinggalan  zaman,  sehingga muncul  sebuah  pandangan  negatif  (stigma)  adanya  kelompok  masyarakat  yang sulit untuk berubah.

 

c. Sikap Masyarakat Tradisional yang Konservatif

Sikap konservatif atau sulit untuk melakukan perubahan akan membawa mentalitas yang tidak baik dalam sebuah kemajuan. Karena itu sikap tersebut harus dihindari apabila seseorang hendak melakukan suatu perubahan.

 

 

 


  Latihan Soal

 

I. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!

 

1. Munculnya perubahan didukung oleh beberapa faktor pendorong, sehingga perubahan sosial dapat terjadi di masyarakat. Sebutkan lima faktor pendorong perubahan sosial!

 

2. Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat tidak selalu berjalan dengan baik.

Hal ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat menghambat

Perubahan tersebut. Sebutkan lima faktor yang dapat menghambat perubahan sosial!

 

3. Perubahan dalam masyarakat disebabkan oleh beberapa factor, baik yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri maupun dari luar masyarakat. Sebutkan 3 faktor pendorong yang berasal dari dalam masyarakat!

 

4. Selain factor dari dalam masyarakat, perubahan sosial juga dipengaruhi oleh faktor dari luar masyarakat. Salah satu faktornya adalah adanya bencana alam. Berikan penjelasan mengapa faktor bencana alam dapat menyebabkan perubahan sosial!

 

5. Selain faktor-faktor yang dapat mendorong suatu perubahan sosial, terdapat pula beberapa faktor yang dapat menghambat terjadinya perubahan sosial. Salah satu faktor penghambat adalah kurangnya hubungan dengan masyarakat lain. Berikan penjelasan mengapa faktor kurangnya hubungan dengan masyarakat lain bisa meghambat perubahanh sosial!


KEGIATAN PEMBELAJARAN 4

AKIBAT PERUBAHAN SOSIAL

 

 

A. Ringkasan Materi

 

Berbagai bentuk perubahan sosial yang terjadi di masyarakat tentu akan menimbulkan berbagai dampak. Dampak yang ditimbulkan adalah dampak positif dan dampak negatif. Dampak perubahan sosial akan mempengaruhi tatanan kehidupan masyarakat. Apa saja dampak positif dan negatif perubahan sosial bagi masyarakat? Untuk mengetahuinya, pelajarilah uraian berikut.

 

1. Dampak Positif Perubahan Sosial

 

Berikut beberapa dampak positif perubahan sosial bagi kehidupan masyarakat adalah sebagai berikut.

 

a. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

 

Perkembangan iptek dapat mengubah nilai-nilai lama menjadi nilai-nilai baru. Hal   ini   dapat   mendorong   berbagai   inovasi   dan   memudahkan   kehidupan masyarakat menuju perubahan sosial ke arah modernisasi. Sebagai contoh, pada zaman dahulu para petani menggunakan kerbau untuk mengolah lahan pertanian, sedangkan saat ini sudah banyak petani yang menggunakan traktor.

 

 

b. Terciptanya Tenaga Kerja Profesional

 

Untuk mendukung persaingan industri, maka diperlukan tenaga kerja yang trampil, cakap, ahli, dan profesional. Dengan adanya perubahan sosial di berbagai bidang kehidupan seperti bidang Pendidikan dapat mendorong terciptanya tenaga kerja yang profesional.

 

c. Nilai dan Norma Baru Telah Terbentuk

 

Dalam kehidupan masyarakat, perubahan sosial akan terjadi secara terus- menerus. Oleh karena itu, perubahan tersebut memerlukan nilai-nilai dan norma- norma dalam menjaga arus perubahan agar tidak menyimpang dari aturan yang telah ada. Nilai dan Norma tersebut dibentuk tanpa menghalangi terjadinya perubahan sosial.

 

d. Terciptanya Lapangan Kerja Baru

 

Perubahan sosial  memiliki pengaruh  terhadap  industrialisasi  dan perkembangan perusahaan multinasional yang berkembangan secara global dan pembukaan industri kecil. Hal ini dapat memberikan banyak lapangan kerja sehingga dapat menyerap tenaga kerja secara maksimal.

 

e. Efektivitas dan Efisiensi Kerja Meningkat

 

Efektivitas dan efisiensi kerja selalu berkaitan dengan penggunaan alat produksi yang  tepat  dalam  menghasilkan  produk  lebih  cepat,  lebih  banyak,  dan  tepat sasaran. Oleh karena itu, adanya perubahan sosial dapat mendorong terciptanya berbagai alat produksi yang modern.

 

Adanya berbagai dampak positif perubahan sosial seperti contoh di atas dapat menjadikan masyarakat lebih maju dan sejahtera. Dampak positif dari perubahan sosial yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat haruslah kita dukung, karena dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan pekerjaan atau aktivitas sehari-hari.

 

2. Dampak Negatif Perubahan Sosial

 

Dampak negatif perubahan sosial pada umumnya ditunjukkan dengan kerugian yang dialami oleh masyarakat. Kerugian tersebut dapat berupa kerugian material maupun nonmaterial. Berikut dampak negatif dalam perubahan social:

 

a. Terjadinya Disintegrasi Sosial

 

Disintegrasi terjadi karena adanya evolusi kesenjangan sosial, perbedaan kepentingan yang mendorong perpecahan dalam masyarakat. Adanya perubahan sosial di  masyarakat  juga  dapat mendorong munculnya  disintegrasi  yang dapat menimbulkan perpecahan.

 

b. Terjadinya Pergolakan Daerah

 

Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat menimbulkan pergolakan di daerah. Hal ini dapat terjadi karena akibat dari beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:

1)    Perbedaan agama, ras, suku bangsa, dan politik.

2)    Tidak memperhatikan tatanan hidup.

3)    Mengabaikan nilai dan norma di masyarakat.

4)     Kesenjangan ekonomi.

 

c. Kenakalan Remaja

 

Adanya perubahan sosial memberikan kesempatan budaya asing untuk masuk dan berkembang di lingkungan masyarakat. Budaya asing tersebut memberikan pengaruh yang beragam, seperti nilai-nilai kebebasan. Masuknya budaya asing di lingkungan masyarakat tanpa adanya penyaringan dapat menimbulkan dampak negatif. Sebagai contohnya, mengikuti tren busana, pola hidup konsumtif, dan sebagainya.

 

d. Terjadinya Kerusakan Lingkungan

 

Perubahan sosial juga dapat memberikan pengaruh terhadap lingkungan sekitar. Pengaruh tersebut dapat berakibat pada rusaknya lingkungan alam sekitar. Saat ini banyak lahan hijau yang dijadikan lahan pemukiman.

 

 

e. Eksistensi Adat Istiadat Berkurang

 

                                Akibat adanya perubahan sosial di masyarakat, nilai adat istiadat semakin ditinggalkan oleh                        masyarakat. Hal ini dikarenakan nilai tersebut dianggap tidak sesuai dengan perkembangan                                 zaman dan digantikan dengan nilai kebudayaan modern.

 

f. Lembaga Sosial Tidak Berfungsi Secara Optimal

 

Di masyarakat terdapat berbagai Lembaga sosial yang membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Setelah masuknya perubahan sosial, Lembaga sosial tersebut sudah tidak berfungsi secara optimal.

 

g. Munculnya Paham Duniawi

 

Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat menumbuhkan paham keduniawian. Artinya, masyarakat lebih mementingkan urusan keduniaan. Adapun contoh pengaruh perubahan sosial dalam hal duniawi adalah sebagai berikut:

1)    Konsumerisme, yaitu suatu paham yang menjadikan seseorang mengonsumsi

Atau memakai barang-barang secara berlebihan.

2)    Sirkulasi, yaitu paham yang memisahkan urusan dunia dengan urusan agama.

3)                     Hedonisme merupakan paham yang menganggap hidup bertujuan untuk mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan menghindari perasaan prasangka- prasangka yang menyakitkan.

 

Di era globalisasi, masyarakat semakin mudah mendapatkan informasi dan pengaruh  dari  luar.  Oleh  karena  itu,  setiap  generasi  harus  membenteng  diri dengan ilmu pengetahuan agar tidak mudah terpengaruh  oleh arus  perubahan sosial yang berdampak negatif. Dampak negatif perubahan sosial seperti contoh di atas  harus  diantisipasi  oleh  masyarakat,  sehingga  tidak  menimbulkan  masalah bagi kehidupan masyarakat.

 

 

 Latihan Soal

 

I. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!

 

1. Berbagai bentuk perubahan sosial yang terjadi di masyarakat tentu akan menimbulkan berbagai dampak. Salah satunya adalah dampak positif. Sebutkan dampak positif perubahan sosial bagi masyarakat.

 

2. Dampak positif dari perubahan sosial mengarah pada kesejahteraan masyarakat haruslah kita dukung. Berikan penjelasanmu mengapa kita harus mendukung perubahan sosial tersebut?

 

3. Dampak negatif perubahan sosial pada umumnya ditunjukkan dengan kerugian yang   dialami   oleh   masyarakat.   Kerugian   tersebut   dapat   berupa   kerugian material maupun nonmaterial. Sebutkan dampak negatif perubahan sosial.

 

4. Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat menimbulkan pergolakan di daerah.  Hal  ini  dapat  terjadi  karena  akibat  dari  beberapa  faktor.  Sebutkan faktor-faktor tersebut!

 

5. Akibat adanya perubahan sosial di masyarakat, nilai adat istiadat semakin ditinggalkan oleh masyarakat. Jelaskan mengapa akibat perubahan sosial nilai adat istiadat ditinggalkan oleh masyarakat!


 

Posting Komentar untuk "SOSIOLOGI XII: PERUBAHAN SOSIAL"