Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

SOSIOLOGI XII: EVALUASI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

 

 

 

 


 

MODUL SOSIOLOGI

 

 

Kompetensi Dasar

 

 

3. 5  Mengevaluasi aksi pemberdayaan komunitas sebagai bentuk kemandirian dalam  menyikapi ketimpangan sosial.

 

4.5  Mengelaborasikan berbagai alternatif pemberdayaan sosial  yang diperlukan untuk  mengatasi ketimpangan sosial  di masyarakat

 

 

 

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

 

EVALUASI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

 

 

 

A.       Ringkasan  Materi

 

 

Globalisasi   yang   tengah   terjadi   dalam   kehidupan   masyarakat,   termasuk komunitas lokal telah memberi dampak dalam kehidupan sosial budaya masyarakat setempat.  Para  globalis percaya  bahwa  globalisasi  adalah  sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. Pengaruh negatif yang nyata dalam kehidupan masyarakat ini mampu meningkatkan masalah  sosial  yang berkaitan dengan  ketimpangan  sosial dan semakin lunturnya kearifan lokal yang dimiliki komunitas lokal dalam masyarakat. Untuk mengantisipasi pengaruh negatif tersebut maka salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan pemberdayaan masyarakat atau dikenal dengan istilah pemberdayaan komunitas.

 

Pemberdayaan komunitas mampu disebut sebagai suatu upaya untuk menciptakan/   meningkatkan   kapasitas   atau   kemampuan   masyarakat,   baik secara individu maupun kelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan yang terkait dengan upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Prinsip pemberdayaan komunitas pada hakekatnya adalah untuk   mewujudkan  masyarakat  yang  dulunya  berada   pada   kondisi  sosial ekonomi yang rendah sehingga menyebabkan mereka tidak tahu dan tidak mampu, menjadi masyarakat yang berdaya dan mandiri.

 

1.   Konsep-konsep pemantauan dan evaluasi aksi pemberdayaan komunitas a.   Pengertian Evaluasi Pemberdayaan Komunitas

Kata evaluasi dalam kehidupan sehari-hari sering diartikan sebagai padanan istilah dari penilaian”, yaitu suatu tindakan pengambilan keputusan untuk menilai suatu objek, keadaan, peristiwa, atau kegiatan tertentu yang sedang diamati (Hornby dan Parnwell, 1972). Pokok-pokok pengertian tentang evaluasi:

1) Evaluasi   adalah   kegiatan   pengamatan   dan   analisis   terhadap   suatu keadaan, peristiwa, gejala alam, atau sesuatu objek

2) Membandingkan segala sesuatu yang kita amati dengan pengalaman atau pengetahuan yang telah kita ketahui dan atau miliki 3) Melakukan penilaian, atas segala sesuatu yang diamati, berdasarkan hasil perbandingan atau pengukuran yang dilakukan.

 

Kegiatan evaluasi selalu mencakup kegiatan berikut:

1)   Observasi (pengamatan)

2)   Membanding-bandingkan  antara  hasil  pengamatan  dengan  pedoman yang ada atau telah ditetapkan lebih dahulu

3)   Pengambilan keputusan atau penilaian atas objek yang diamati.

 

 

Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang terencana dan sistematis yang meliputi hal-hal berikut:

1)  Pengamatan untuk pengumpulan data atau fakta

2)  Penggunaan pedoman yang telah ditetapkan

3)  Pengukuran atau membandingkan hasil pengamatan dengan pedoman- pedoman yang sudah ditetapkan terlebih dahulu

4)  Penilaian dan pengambilan keputusan

 

 

Evaluasi harus objektif, dalam arti harus dilakukan berdasarkan data atau fakta, bukan berdasarkan praduga atau intuisi seseorang. Evaluasi juga harus menggunakan pedoman- pedoman tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

 

b.   Ragam Evaluasi dan Aksi Pemberdayaan Komunitas

 

 

1)   Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif Evaluasi formatif adalah evaluasi yang  dilaksanakan  terhadap  program  atau  kegiatan  yang  telah dirumuskan, sebelum program atau kegiatan itu sendiri dilaksanakan. Sedangkan evaluasi sumatif merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan setelah program selesai dilaksanakan.

2)   On-Going Evaluation dan Ex-Post Evaluation On-going evaluation adalah evaluasi yang dilaksanakan pada saat program atau kegiatan itu masih/ sedang dilaksanakan, yang dimaksudkan untuk mengetahui ada/ tidaknya penyimpangan  pelaksanaan  kegiatan  dibanding  program  atau  rencana yang telah diteta pkan. Sedangkan ex-post evaluation sebenarnya sama dengan evaluasi sumatif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan pada saat program atau kegiatan yang direncanakan telah selesai dikerjakan.

3) Evaluasi Intern dan Evaluasi Ekstern ditinjau dari pelaksana kegiatan evaluasi, kegiatan evaluasi dibedakan antara evaluasi intern dan evaluasi ekstern. Pada evaluasi intern, pengambilan inisiatif diadakannya evaluasi maupun pelaksanaan kegiatan evaluasi adalah orang-orang atau aparat yang terlibat langsung dengan program yang bersangkutan. Sementara itu, evaluasi ekstern adalah evaluasi yang dilaksanakan oleh pihak luar (di luar organisasi pemilik/ pelaksana program) meskipun inisiatif dilakukanya evaluasi mampu muncul dari kalangan orang luar, atau justru diminta oleh organisasi pemilik/pelaksana program yang bersangkutan.


 

 

 

4)   Evaluasi Teknis dan Evaluasi Ekonomi Dilihat dari aspek kegiatan yang dievaluasi, dikenal adanya evaluasi teknis (fisik). Evaluasi teknis (fisik) adalah kegiatan evaluasi yang penerima manfaat dan ukurannya menggunakan ukuran-ukuran teknis (fisik). Sementara itu, evaluasi ekonomi atau keuangan, penerima manfaatnya adalah pengelolaan keuangan dan penerima ini menggunakan ukuran-ukuran ekonomi.

5)   Evaluasi Program, Pemantauan Program, dan Evaluasi Dampak Program

· Evaluasi  Program,  dalam  evaluasi  yang  dilakukan  untuk  mengkaji kembali draft/ usulan program yang sudah dirumuskan sebelum program itu dilaksanakan.

· Pemantauan Program, diartikan sebagai proses pengumpulan informasi (data dan fakta) dan pengambilan keputusan-keputusan yang terjadi selama proses pelaksanaan program.

· Evaluasi Dampak Program, sebagian besar kegiatan evaluasi umumnya diarahkan untuk mengevaluasi tujuan program atau dampak kegiatan yang telah dihasilkan oleh pelaksanaan program yang telah direncanakan.

 

6)   Evaluasi Proses dan Evaluasi Hasil

· Evaluasi  proses  adalah  evaluasi  yang  dilakukan  untuk  mengevaluasi seberapa  jauh  proses  kegiatan  yang  telah  dilaksanakan  itu  sesuai (dalam arti kuantitatif ataupun kualitatif) dengan proses kegiatan yang seharusnya dilaksanakan sesuai yang dirumuskan dalam programnya.

· Evaluasi  hasil  adalah  evaluasi  yang  dilakukan  untuk  mengevaluasi tentang seberapa jauh tujuan-tujuan yang direncanakan telah mampu dicapai, baik dalam pengertian kuantitatif maupun kualitatif

· Tujuan  Evaluasi  dan  Aksi  Pemberdayaan  Komunitas  Pada  dasarnya tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui seberapa jauh kegiatan- kegiatan   yang   dilaksanakan   telah   sesuai   atau   menyimpang   dari pedoman yang telah ditetapkan.

 

c. Kegunaan Evaluasi Pemberdayaan Komunitas

 

1) Kegunaan operasional

· Dengan  evaluasi  kita  mampu  mengetahui  cara  yang  tepat  untuk mencapai tujuan yang dikehendaki dan sekaligus mampu mengidentifikasi faktor-faktor kritis (critical factors) sangat menentukan keberhasilan kegiatan (pemberdayaan) yang dilakukan.

· Melalui    evaluasi,    mampu    kita    lakukan    perubahan-perubahan, modifikasi dan supervise terhadap kegiatan yang dilaksanakan.

· Melalui  evaluasi  akan  mampu  dikembangkan  tujuan-tujuan  serta analisis informasi yang bermanfaat bagi pelaporan kegiatan.

2) Kegunaan analitis bagi pengembangan program

· Untuk   mengembangkan   dan   mempertajam   tujuan   program   dan perumusannya

· Untuk   menguji   asumsi-asumsi   yang  digunakan,  dan   untuk   lebih menegaskannya lagi secara eksplisit

· Untuk   membantu   dalam   mengkaji   ulang   proses   kegiatan   demi tercapainya tujuan akhir yang dikehendaki

3) Kegunaan kebijakan

· Berdasarkan  hasil  evaluasi  mampu  dirumuskan  kembali,  strategi pembangunan, pendekatan yang digunakan, serta asumsi-asumsi dan hipotesis-hipotesis yang akan diuji

· Untuk menggali dan meningkatkan kemampuan pengetahuan tentang hubungan antarkegiatan pembangunan, yang sangat bermanfaat bagi peningkatan  efektivitas  dan  efisiensi  kegiatan  di  masa-masa mendatang

 

d. Landasan Evaluasi Pemberdayaan Komunitas

·   Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sesuatu

·   Menjungjung tinggi nilai-nilai kebenaran

·   Objektif.

 

 

2.   PRINSIP-PRINSIP EVALUASI AKSI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS:

 

 

Kegiatan evaluasi harus merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari kegiatan perencanaan program artinya tujuan evaluasi harus selaras dengan tujuan  yang  ingin  dicapai  yang  telah  dinyatakan  dalam  perencanaan programnya.

Setiap evaluasi harus memenuhi persyaratan berikut:

a.  Objektif

b.  Menggunakan pedoman tertentu yang telah dibakukan (stkamurized)

c.  Menggunakan metode pengumpulan data yang tepat dan teliti

d.  Menggunakan alat ukur yang tepat (valid, sahih) dan mampu dipercaya (teliti,

reliable)

Setiap evaluasi harus menggunakan alat ukur yang berbeda untuk mengukur tujuan evaluasi yang berbeda pula. Evaluasi harus dinyatakan dalam bentuk data kuantitatif dan uraian kualitatif Evaluasi harus efektif dan efisien.  3.   KUALIFIKASI EVALUASI AKSI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS:

 

 

Untuk memperoleh hasil evaluasi yang baik, setiap evaluasi harus dilaksanakan agar memenuhi persyaratan berikut ini:

a.  Memiliki tujuan jelas dan spesifik

b.  Menggunakan instrumen yang tepat dan teliti

c. Memberikan gambaran jelas tentang perubahan perilaku penerima manfaat d.  Evaluasi harus praktis

e.  Objektif

 

 

4.   PENDEKATAN DALAM PELAKSANAAN EVALUASI  AKSI  PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

 

 

Pemberdayaan komunitas memiliki pendekatan- pendekatan antara lain:

a.  Pendekatan Kebutuhan, artinya harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat penerima manfaat

b.  Pendekatan Informan Kunci (Key Informan), pengumpulan data dibatasi pada

informan kunci yang biasanya terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat setempat yang menguasai tentang kebutuhan dan hal-hal yang dirasakan oleh masyarakat penerima manfaat

c.  Pendekatan Forum Masyarakat

d.  Pendekatan Indikator, dengan membatasi pada sejumlah indikator-indikator yang strategis

e.  Survei dan Sensus

 

 

5.   PENDEKATAN SISTEM DALAM EVALUASI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

 

 

Mengacu  pada  pengertian  tentang  pemberdayaan  dan  analisis  tentang pendidikan sebagai suatu sistem, kegiatan pemberdayaan mampu dirangkum sebagai suatu sistem pendidikan, yang terdiri atas:

a.  Raw  input  atau  bahan  baku  yang  berupa  penerima  manfaat  didik  atau masyarakat yang menjadi penerima manfaat pemberdayaan

b.  Instrumen   input,   atau   perlengkapan   yang   berupa:   fasilitator,   materi pemberdayaan, metode pemberdayaan, dan keadaan kegiatan pemberdayaan

 

c. Environment  input,  atau  lingkungan  (sosial,  ekonomi,  budaya)  asal masyarakat yang menjadi penerima manfaat pemberdayaan

d.  Proses pemberdayaan itu sendiri

e. Output atau hasil pemberdayaan yang berupa hasil langsung (perubahan perilaku) dan hasil akhir (peningkatan produktivitas, penmampuan, dan kesejahteraan masyarakat penerima manfaat)

Oleh karenanya diperlukan adanya evaluasi yang diarahkan untuk mengevaluasi keseluruhan unsur (sub sistem) dari sistem pemberdayaan itu. Seperti:

·   Evaluasi kebijaksanaan (tujuan) program

·   Evaluasi proses (belajar- mengajar) yang diprogramkan

·   Evaluasi logistik yang diperlukan

·   Evaluasi sistem pengawasan

 

 

6.   PENDEKATAN         DALAM         PELAKSANAAN         PEMANTAUAN         AKSI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

 

a. Pendekatan   Kebutuhan,  artinya   harus  sesuai   dengan   kebutuhan masyarakat penerima manfaat

b.  Pendekatan Informan Kunci (Key Informan), pengumpulan data dibatasi

pada informan kunci yang biasanya terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat setempat yang menguasai tentang kebutuhan dan hal-hal yang dirasakan oleh masyarakat penerima manfaat.

c.  Pendekatan Forum Masyarakat.

d.  Pendekatan   Indikator,   dengan   membatasi   pada   sejumlah   indikator- indikator yang strategis

e.  Survei dan Sensus.

 

 

7.   PENDEKATAN       DALAM       EVALUASI       DAMPAK       PROGRAM       AKSI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

 

Pelaksanaan evaluasi terhadap dampak program bertujuan untuk menilai seberapa jauh tingkat efektivitas program dan dampaknya terhadap masyarakat  penerima  manfaat,  baik  yang  terlibat  langsung  dalam pelaksanaan program maupun tidak.

Ada beberapa pendekatan dalam evaluasi dampak program aksi pemberdayaan komunitas, yaitu:

a.  Pelaksanaan evaluasi terhadap dampak program bertujuan untuk menilai seberapa jauh tingkat efektivitas program dan dampaknya terhadap masyarakat penerima manfaat, baik yang terlibat langsung dalam pelaksanaan program maupun tidak. Ada beberapa pendekatan dalam evaluasi dampak program aksi pemberdayaan komunitas, yaitu:

b.  Pendekatan Eksperimental, dengan merancang kegiatan evaluasi sebagai suatu riset eksperimental

c.  Pendekatan yang Berorientasi pada Tujuan (Goal Orientation Approach), dilakukan dalam evaluasi keberhasilan atau ketercapaian tujuan kegiatan,

 

yang memfokuskan kepada indikator-indikator ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan.

d.  Pendekatan   yang   Berfokus   pada   Keputusan   (The   Decision   Focused

Approach), ditujukan untuk pengelola program, bagi pengambilan keputusan-keputusan yang terkait dengan keberlanjutan program (perbaikan, pengembangan penghentian, dan lain-lain)

e.  Pendekatan yang Berorientasi pada Pemakai (The User Focused Approach),

mengutamakan  pada  penilaian  tentang  seberapa  jauh  tingkat  korbanan dan atau kem manfaatan program bagi penerima manfaat,  baik dilihat yang terkait dengan proses, hasil, maupun dampak kegiatannya

f.   Pendekatan  yang  Responsive  (The  Responsive  Approach),  sangat  unik, karena evaluator harus mendengar informasi dari semua pemangku kepentingan untuk kemudian melakukan analisis dan sintesis melalui beragam sudut pkamung yang dilatarbelakangi beragam kepentingan

g.  Pendekatan  yang  Bebas  Tujuan  (Goal  Free  Approach),  pendekatan  ini

memberikan kebebasan untuk merumuskan tujuan dan metode evaluasinya.

 

 

8.   MODEL-MODEL EVALUASI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

 

 

Model adalah abstraksi suatu entitas di mana abstraksi adalah penyederhanaan bentuk asli, dan entitas adalah suatu kenyataan atau keadaan keseluruhan suatu benda, proses, ataupun kejadian (Yaya dan N Kamung, 2009).

Dalam hubungan ini termampu beragam model, yaitu:

a.  Model fisik yaitu menggambarkan entitas dalam bentuk tiga dimensi

b.  Model naratif yaitu menggambarkan entitas dalam bentuk lisan dan atau tulisan

c.  Model grafik menggambarkan entitas dalam bentuk garis dan symbol

d.  Model  matematik   yaitu  menggambarkan  entitas   dengan   menggunakan rumus-rumus persamaan tentang keterkaitan variable

e.  Model  deskriptif,  model  ini  menggambarkan situasi  sebuah  sistem  tanpa rekomendasi dan peramalan

f.   Model prediktif, model ini menunjukkan apa yang akan terjadi, bila sesuatu terjadi

g. Model normatif, model ini menyediakan jawaban terbaik terhadap satu persoalan. Model ini memberi rekomendasi tindakan-tindakan yang perlu diambil

h.  Model ikonik, adalah model yang menirukan sistem aslinya, tetapi dalam suatu skala tertentu

i.  Model analog, adalah suatu model yang menirukan sistem aslinya dengan hanya mengambil beberapa karakteristik utama dan menggambarkanya dengan benda atau sistem lain secara analog

j.   Model  simbolis,  adalah  suatu  model  yang  menggambarkan  sistem  yang ditinjau dengan simbol-simbol biasanya dengan simbol-simbol matematis dll.

 

 

Latihan Soal

 

 

1. Suatu tindakan pengambilan keputusan untuk menilai suatu objek, keadaan, peristiwa, atau kegiatan tertentu yang sedang diamati disebut... .

2.  Proses pengumpulan informasi (data dan fakta) dan pengambilan keputusan- keputusan yang terjadi selama proses pelaksanaan program adalah bentuk dari...

3.  Output atau hasil pemberdayaan mampu berupa hasil langsung dan hasil akhir.

Hasil akhir berupa peningkatan produktivitas, penmampuan, dan kesejahteraan masyarakat penerima manfaat, sementara hasil langsung berupa... .

4.  Termampu beberapa model evaluasi pemberdayaan komunitas. Salah satunya adalah   model   yang   dilakukan   dengan  cara   menyediakan   jawaban   terbaik terhadap  satu   persoalan,   model   ini   juga   memberi   rekomendasi   tindakan- tindakan yang perlu diambil. Model evaluasi ini dinamakan... .

5.  Kegiatan yang wajib harus dilakukan dalam evaluasi pemberdayaan komunitas

adalah... .


KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

 

MELAKSANAKAN PEMANTAUAN, EVALUASI DAN LAPORAN

 

 

 

A.   Ringkasan Materi

1. Langkah-langkah pemantauan dan evaluasi pemberdayaan komunitas

 

 

Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pemberdayaan komunitas

Pelaksanaan evaluasi mampu dilakukan dalam tipe-tipe, sebagai berikut:

· Sebelum program dilaksanakan (pre -program evaluation), bertujuan meninjau kembali kelayakan dan kesiapan rancangan program. Bila dinilai tidak layak, mampu dilakukan perbaikan/pembatala rencana program pemberdayaaan.

· Pada  saat  program  berjalan  (on-going  evaluation),  perlu  dilakukan  untuk menilai dan mengetahui kesalahan /penyimpangan pemberdayaan sedini mungkin.

· setelah program berakhir (ex-post evaluation) sebagai bentuk penilaian akhir dan   pertanggungjawaban   pelaksanaan   program   pemberdayaan.   (Soetomo;

2013: 349)

 

 

Langkah-langkah  kegiatan  evaluasi  pemberdayaaan  masyarakat  secara  garis besar sama dengan kegiatan penelitian sosial. Secara garis besar tahapan evaluasi pemberdayaan komunitas meliputi:

 

a.  Persiapan

 

 

Persiapan yang perlu dilakukan yaitu penyusunan rencana kegiatan evaluasi, penyusunan   instrument   evaluasi,   validasi   instrument   evaluasi,   penentuan jumlah sampel yang diperlukan dan penyamaan persepsi antar evaluator. Beberapa hal yang perlu disamakan, tujuan program, tujuan evaluasi, kriteria keberhasilan   program,   wilayah   generalisasi,   teknik   sampling   dan   jadwal kegiatan.

Di  tahap  ini  termampu  dua  tahapan  yang  harus  dikerjakan  yakni,  pertama

penyiapan petugas yaitu tenaga pemberdayaan masyarakat yang mampu dilakukan oleh komunitas pekerja (community worker) dan yang kedua adalah penyiapan lapangan yang pada dasarnya diupayakan dilaksanakan dengan cara non-direktif.

 

b.   Pelaksanaan

                                          

 

Dalam usaha pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat, keikut sertaan masyarakat sebagai kader diharapkan bisa menjaga keberlangsungan program yang sudah dikembangkan. Kerja sama antara petugas dan masyarakat menjadi hal penting dalam tahapan ini karena terkadang sesuatu yang telah terancang dengan baik bisa melenceng atau tak sesuai harapan ketika berada di lapangan. Pelaksanaan     pemantauan     dan     evaluasi     program     merupakan     proses pengumpulan    data    /informasi    yang    dilakukan    untuk    menilai    suatu kegiatan/program. Alat pengumpul data yang mampu digunakan, melaluites, observasi, wawancara (check list, perekan suara, atau perekam gambar), angket dan analisis dokumen.

 

 

c. Analisis

 

 

Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Sete lah data/sumber informasi terkumpul dilakukan tahapan analisis. Pelaksanaan evaluasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan dengan rencana program.

Tahapan ini terkait dengan proses pengambilan kesimpulan. Tahap ini mampu berisi saran atau masukan upaya perbaikan yang harus dilakukan setelah dilaksanakan.

 

d. Pelaporan

 

 

Pelaporan merupakan tahap akhir penelitian, dimana semua hasil penelitian yang   telah   di   analisis   dituangkan   dalam   sebuah   produk   tulisan   yang terstruktur. Pelaporan hasil evaluasi mampu dilakukan melalui sosialisasi, penulisan laporan dan pendokumentasian video.

 

2.     Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pemberdayaan komunitas

 

 

a.  FGD (Focus Group Disscusion)

Kelebihan Teknik Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT/FGD); Relatif murah dan cepat, moderator relatif mampu dilakukan oleh semua orang, mampu dilakukan melalui pelatihan pendek, mampu digunakan untuk menggali kebiasaan, keyakinan, dan penilaian sebuah kelompok. Metode penelitian untuk menggali, persepsi, penmampu. Teknik wawancara dan mengelompokan data secara berkelompok. Digunakan untuk melatih kepercayaan diri. Digunakan sebelum kegiatan evaluasi. Langkah-langkah DKT: menentukan jumlah anggota, menentukan tempat penyelenggaraan, menyiapkan perlengkapan, menentukan moderator, menyiapkan fasilitator, menyiapkan  pencatat,  melakukan  diskusi  dan  wawancara,  menganalisis hasil, menyusun laporan.

b.  Survey

Teknik-teknik survey: menggunakan pedoman wawancara, menggunakan kuesioner, menggunakan kuesioner terkirim, menggunakan wawancara melalui telepon.

Pelaksanaan komunikasi dalam kegiatan survei: Personal yaitu secara langsung atau secara pribadi, impersonal tidak secara langsung dan gabungan yaitu gabungan kedua cara

 

c.  Monitoring/ observasi

Monev yang dilakukan oleh petugas yang profesional, dan didukung dengan instrumen yang baku akan mampu diperoleh data obyektif. Data obyektif yang dianalisis dengan teknik yang tepat akan dimampukan informasi yang terpercaya untuk dasar pengambilan keputusan manajemen. Sehingga keputusan yang diambil tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

 

Dalam melaksanakan monev/pengamatan secara langsung terhadap suatu pemberdayaan  yang  termampu  di  lingkungan,  baik  yang  sedang berlangsung saat itu atau masih berjalan yang meliputi berbagai aktifitas perhatian terhadap suatu kajian pemberdayaan komunitas dengan menggunakan penginderaan.

3.     Penyusunan laporan hasil evaluasi pemberdayaan

 

 

   Contoh laporan kegiatan evaluasi pemberdayaan komunitas

Hasil  kegiatan  evaluasi  pemberdayaan  yang  telah  dilaksanakan  ditulis dalam bentuk laporan yang tersusun secara sistematis.

Contoh  sistematika  penulisan  laporan  kegiatan  evaluasi  pemberdayaan

pemberdayaan komunitas sebagai berikut:

 

 

SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN

 

BAB.I Pendahuluan

A.   Latar Belakang

B.   Maksud dan tujuan

C.   Manfaat

 

BAB.II        Pelaksanaan        Pemantauan        dan        Evaluasi

Pemberdayaan

A.   Waktu dan Tempat Pelaksanaan Evaluasi

B.   Teknik Evaluasi yang Digunakan

 

BAB.III Hasil dan Dampak Pelaksanaan Kegiatan

A.   Hasil Deskripsi Kegiatan Pemberdayaan

B.   Perkembangan Pelaksanaan Program

C.   Dampak Kegiatan Pemberdayaan

 

BAB.IV Kesimpulan dan Saran

A.   Kesimpulan

B.   Saran

 

Lampiran

Daftar Pustaka

 

   Teknik penulisan laporan evaluasi

Menulis merupakan kegiatan yang menyenangkan. Menulis mampu mendorong  kamu  untuk  menggali  informasi  dan  mengembangkan  pola piker kritis.

Dalam  menulis  laporan  penelitian,  hendaknya  diperhatikan  teknik penulisan yang telah ditentukan. Beberapa teknikpenulisan yang perlu diperhatikan:

1.   Bahasa

Menggunakan Bahasa yang efektif, sesuai dengan EYD dan kamus besar Bahasa   Indonesia.   Sehingga   hasil   pengamatan/   laporan   kegiatan evaluasi mudah dipahami.

2.   Notasi Ilmiah

Pernyataan ilmiah harus mencakup tiga unsur:

a.   Mampu diidentifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut b.    Mampu  diidentifikasikan media komunikasi  ilmiah  seperti;  buku,

jurnal maupun lokakarya.

 

c.    Mampu  diidentifikasikan  Lembaga  yang  menerbitkan  publikasi ilmiah tersebut beserta domisili dan waktu penerbitan dilakukan. Ada  dua  macam  Teknik  notasi  ilmiah:  dicantumkan  atau  ditulis langsungpada badan halaman setelah kutipan, dan ditulis pada kaki halaman (footnote/ catatan kaki).

3.   Penulisan Daftar Pustaka

Semua kutipan yang ditulis dalam laporan evaluasi harus dituliskan sumber pustakanyabaik kutipan langsung maupun kutian tidak langsung.Penullisan  sumber  referensi  tertulis  dalam  daftar  pustaka yang disusun berdasarkan abjad huruf awal nama familinya bagipenulis internasional,sedangkan nama penulis Indonesia tidak perlu dibalik namanya,karena nama belakang sering bukan nama family.Setelah penulisan nama diikuti tahun penerbitan buku,judul buku,kota penerbit,dan nama penerbit judul buku.

Contoh:

Nurcholis Madjid. 2019. Pluralitas Agama.Jakarta: Kompas

 

 

Sztomka, Piort. 2014. Sosiologi dan Perubahan Sosial. Jakarta: Predana

4.   Tata Letak penulisan

Penulisan laporan penelitian /kegiatan evaluasi mampu disesuaikan dengan aturan yang disepakati. Tata letak penulisan laporan yang sering digunakan sebagai acuan pengetikan laporan:

a.    Kertas ukuran A.4 dengan berat 70 gr

b.    Margin  (jarak  tepi)  Standar:  3-3-3-3  atau  4-3-4-3  dengan  jarak penulisan/ spasi 1,5

c.    Penulisan tabel dan gambar harus ada nama, nomor dan sumber.

 

 

   Manfaat evaluasi pemberdayaan komunitas.

Manfaat Evaluasi pemberdayan mampu dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu:

 

1.  Manfaat   evaluasi   bagi   kegiatan   pemberdayaan   itu   sendiri   sebagai berikut:

a.    Mengetahui seberapa jauh kegiatan yang telah dilaksanakan

b.    Mengetahuin kesesuaian pelaksanaan kegiatan pemberdayaan

c.    Mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada berkaitan dengan tujuan

d.   Mengukur   efektifitas   dan   efisiensi   sistem   kerja   dan   metode pemberdayaan yang telah dilaksanakan

e.    Meningkatkan partisipasi masyarakat pada masa mendatang

 

 

2.  Manfaat evaluasi bagi aparat/ fasilitator pembeardayaan sebagai berikut:

a.    Memberikan kepuasan psikologis yang mampu mendorong aktifitas pemberdayaan pada masa mendatang.

b.    Mengembangkan karir.

c.   Mendorong sikap tekun dan tanggung jawab.

3.  Manfaat bagi pelaksana evaluasi sebagai berikut:

a.    Mengembangkan kebiasaan mengeluarkan penmampu berdasarkan fakta

b.    Menanamkan  kebiasaan  bekerja  sistematis,  sesuai  prosedur,  dan

pedoman yang telah ditetapkan

c.    Memperoleh   peningkatan   pengetahuan   dan   ketrampilan   untuk menggunakan dan mengembangkan Teknik pengukuran, pengumpulan data dan analisis yang tepat dan tajam.

 

Dengan melakukan kegiatan evaluasi kamu mampu menunjukkan peran dalam komunitas di sekitar kamu. Contoh, kamu mampu berpartisipasi dalam kegiatan evaluasi  pemberdayaan  Karang  Taruna  dan  organisasi  di  sekolah.  Selanjutnya, kamu menyusun laporan kegiatan evaluasi sesuai hasil telaah dan menyampaikannya sebagai bahan masukan bagi karang taruna/organisasi di sekolahmu.

 

 

C.     Rangkuman

Pelaksanaan   evaluasi   mampu   dilakukan   dalam   tipe-tipe;   sebelum   program dilaksanakan, saat program berjalan dan setelah program selesai dilaksanakan Langkah-langkah pemantauan dan evaluasi pemberdayaan komunitas: persiapan, pelaksanaan, analisis, dan pelaporan kegiatan.

Teknik pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pemberdayaan komunitas mampu di

lakukan melalui:

a.    Diskusi kelompok Terarah (DKT) / Focus Grop Discussion (FGD)

b.    dengan melakukan dialog khusus membahas tema tertentu.

c.    Survey:  melakukan  pendataan  menggunakan  angket/  kuesioner  yang  telah disusun.

d.   Observasi:  melakukan  pengamatan  dan  wawancara  melalui  kegiatan  tanya jawab langsung kepada informan

 

Sistematika  penulisan  laporan  kegiatan  evaluasi  pemberdayaan  secara  umum terdiri atas empat bagian:

a.    Bagian pendahuluan: berisi latar belakang, maksud dan tujuan, serta manfaat.

b.    Bagian pelaksanaan: terdiri atas waktu dan tempat pelaksanaan evaluasi serta teknik evaluasi yang digunakan.

c.    Bagian hasil dan dampak pelaksanaan kegiatan: berisi hasil deskripsi kegiatan,

perkembangan pelaksanaan program, dan dampak kegiatan. d.   Bagian akhir termampu kesimpulan dan saran.

 

Dalam  menulis  laporan  evaluasi  termampu  beberapa  teknik  yang  perlu diperhatikan, diantaranya bahasa, notasi ilmiah, penulisan daftar pustaka, dan tata letak penulisan. Penulisan laporan evaluasi pemberdayaan mampu dirasakan oleh berbagai pihak, yaitu bagi kegiatan pemberdayaan bersangkutan, aparat/ fasilitator pemberdayaan, dan pelaksanaan evaluasi. Evaluasi pemberdayaan mampu di lakukan untuk menanggulangi ketimpangan sosial dalam masyarakat. Hasil evaluasi mampu dijadikan acuan dalam mengambil langkah-langkah perbaikan mengatasi ketimpangan sosial dalam masyarakat.

 

Latihan Soal

 

 

Kamu telah mempelajari materi tentang penyusunan laporan hasil evaluasi pemberdayaan komunitas. Agar kamu lebih memahami materi ini, sebaiknya kamu melakukan review dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut!

1.  Mengapa laporan diperlukan dalam kegiatan evaluasi pemberdayaan? Jelaskan menurut pemahaman Anda!

2.  Tulislah spesifikasi penulisan laporan kegiatan evaluasi yang baik dan benar!

3.  Buatlah sistematika laporan kegiatan evaluasi pemberdayaan sederhana menurut pemahaman Anda!

4.  Tulislah contoh penulisan daftar pustaka yang baik dan benar!


 

Posting Komentar untuk "SOSIOLOGI XII: EVALUASI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS"